Janji Bereskan Data KIP dan KJP, Pramono: Sering Salah Sasaran!
Intinya Sih...
- Pramono Anung berjanji memperbaiki data KIP dan KJP di DKI Jakarta karena sering tak tepat sasaran.
- Masih ada warga mampu di daerah elite yang menerima bantuan KIP dan KJP, padahal seharusnya diperuntukkan bagi yang tidak mampu.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung berjanji akan memperbaiki data Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di DKI Jakarta. Ia tak memungkiri, masalah KIP dan KJP memang sering tak tepat sasaran.
Hal tersebut ditegaskan Pramono saat menjawab keresahan warga saat berkunjung ke wilayah Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2024).
“Memang persoalan utama di KIP dan KJP itu pendataan kita memang sering sekali salah sasaran,” kata Pramono di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2024).
Baca Juga: Cak Lontong Jadi Ketua Timses Pramono-Rano, Ridwan Kamil: Gak Masalah
1. Masih ada orang mampu terima KIP dan KJP
Pramono menyinggung masih ada masyarakat elite seperti di sekitar Menteng atau Teuku Umar, Jakarta Pusat yang masih mendapatkan KIP dan KJP.
Padahal, KIP dan KJP diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu.
“Padahal ini di Menteng, rumahnya sama tetangga aja pasti gak bertegur sapa, bagi terasi gak pernah, bagi minyak gak pernah, bagi garam gak pernah sama tetangganya, sementara warga yang betul-betul membutuhkan gak mendapatkan,” tutur Pramono.
Baca Juga: Rekam Jejak Karier Dharma Pongrekun di Polri
Editor’s picks
2. Pramono janji benahi KIP dan KJP agar tepat sasaran
Sekretaris Kabinet itu juga menyampaikan akan memperbaiki data satu per satu. Dengan begitu, KIP dan KJP bisa tepat sasaran diterima masyarakat.
“Datanya harus diperbaiki dengan benar. Kedua, dikembalikan pada awal apa yang menjadi semangat diadakannya KIP-KJP tadi. Yang memang tidak mampu harus dapat, yang mampu, ya, gak usah dapat lah,” ucap Pramono.
Baca Juga: Pramono Ungkap Alasan Pilih Mundur dari Seskab pada 22 September 2024
3. Masalah utama pembangunan di Jakarta belum merata
Dalam kesempatan itu, Politikus PDIP itu menerangkan, pembangunan di DKI Jakarta sebenarnya sudah cukup baik. Namun, masalah utamanya adalah pembangunan masih belum adil dan merata.
"Maka, peristiwa-peristiwa yang terjadi pada miskin kota, penggusuran, Kampung Bayam, Kampung Akuarium, dan sebagainya. Pemimpin itu harus mau melihat dan duduk untuk mendengarkan itu," ucap Pramono.
Baca Juga: Pramono-Risma Mundur, Jokowi Beri Sinyal Ada Reshuffle Kabinet