Harga Sewa Pesawat Jet Pribadi Kaesang Ditaksir Tembus Rp5,4 Miliaran
Kaesang Pangarep hadir di kantor KPK. (dok. IDN Times/Istimewa)
Intinya Sih...
- Estimasi penerbangan 14 jam dan biaya sewa 12.500 USD per jam untuk pesawat jet pribadi Kaesang Pangarep ke AS.
- Konsumsi avtur sekitar 28 ribu liter dengan nilai Rp378 juta, belum termasuk biaya lainnya seperti pilot, awak kabin, dan perizinan.
- Tarif sewa pesawat sekitar 175.000 USD atau Rp2,7 miliar untuk satu kali jalan, dengan pertanyaan mengenai laporan gratifikasi hanya Rp90 juta.
Jakarta, IDN Times - Pengamat Penerbangan, Alvin Lie, mengungkap perkiraan harga sewa pesawat jet pribadi yang ditumpangi Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono, menuju Amerika Serikat (AS).
Alvin menjelaskan hitungannya tersebut, sesuai dengan informasi yang beredar, pesawat yang dipakai sempat mampir ke Tokoname, Jepang dan kemudian baru ke Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Perkiraan biaya sewa pesawat jet jenis Gulfstream G650 buatan 2021 dengan tail number N588SE itu dihitung dalam waktu terbang kurang lebih 14 jam.
Menurut Alvin, jet yang dipakai Kaesang itu masuk kategori pesawat bukan niaga. Sehingga, tidak boleh memungut biaya bagi penumpang maupun barang yang diangkut.
"Sejauh pengetahuan saya, pesawat yang digunakan ini bukan niaga dan berbendera asing teregistrasi Amerika Serikat. Sehingga, tidak boleh memungut bayaran dari penumpang maupun kargo yang dimuat," kata dia kepada IDN Times.
1. Estimasi sewa jet pribadi 12.500 dolar AS dan konsumsi avtur 28 ribu liter
Kaesang Pangarep hadir di kantor KPK. (dok. IDN Times/Istimewa)Dia menjelaskan, pada umumnya pesawat jet pribadi bisa disewakan pada tarif sekitar 12 ribu hingga 13 ribu dolar AS atau setara Rp181 juta hingga Rp196,5 juta per jam.
"Kita ambil tengahnya saja sekitar 12.500 dolar per jam," tutur Alvin.
Selain itu, pesawat jet yang dinaiki Kaesang, konsumsi avturnya sekitar 1.900 sampai 2.000 liter per jam. Dengan rute penerbangan selama 14 jam dari Bandara Halim, Jakarta, maka setidaknya konsumsi avtur bisa mencapai 28 ribu liter.
"Kita ambil total sekitar 14 jam, di luar take off landing dan sebagainya. Kita hitung sekarang konsumsi avturnya berapa, kalau 14 jam kali 2.000 liter, itu konsumsi avturnya sekitar 28 ribu liter. Dengan harga avtur pertamina saat ini sekitar 13.500 per liter. Jadi untuk penerbangan dari Halim ke Amerika, total 14 jam, 28.000 liter avtur nilainya adalah sekitar Rp378 juta, itu baru avtur saja belum termasuk biaya pilot, awak kabin, perizinan, layanan navigasi, landing fee, perawatan pesawat, dan sebagainya," ucap Alvin.
Baca Juga: Data Perjalanan Jet Pribadi Teman Kaesang di Jakarta dan Solo
2. Pesawat jet harus disewa pulang dan pergi
Kaesang Pangarep hadir di kantor KPK. (dok. IDN Times/Istimewa)Kemudian, bila pesawat ini disewa, dengan tarif 12.500 dolar AS per jam dikali 14 jam terbang, harganya sekitar 175.000 dolar AS atau jika dikonversikan ke dalam kurs menjadi Rp2,7 miliar untuk satu kali jalan.
Alvin memaparkan, umumnya untuk menyewa pesawat tidak bisa hanya sekali perjalanan, berangkatnya dengan penumpang, pulangnya kosong pun harus ditanggung penyewa.
"Jadi, kalau ini PP nilainya adalah 5,4 miliar rupiah. Demikian juga kalau PP avturnya jadi sekitar 756 juta rupiah. Jadi cukup besar kan biayanya," tutur dia.
Makanya, dia mempertanyakan mengapa Kaesang menulis harga sewa jet pribadi di formulir laporan gratifikasi hanya Rp90 juta.
"Dan, pesawat ini kapasitasnya hanya 16 orang kalau diisi penuh penumpang. Sedangkan pesawat ini saat kita bahas ini ketika berangkat hanya menampung empat penumpang, di luar awak kabin, dan awak pesawat. Jadi bisa dihitung biayanya per penumpang itu berapa, saya jadi bertanya-tanya angka dari mana bisa dapat Rp90 juta saat di KPK. Itu yang saya rasakan janggal," ujar Alvin.
3. Alasan Kaesang tulis biaya jet pribadi cuma Rp90 juta di formulir KPK
ilustrasi KPK (IDN Times/Irfan Fathurohman)Juru Bicara Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, buka suara terkait polemik kabar mengenai ongkos pesawat jet pribadi yang ditumpangi Kaesang hanya Rp90 juta per orang.
"Sebenarnya segala data dan informasi telah kami berikan dan jelaskan kepada media," ujar Francine dalam keterangannya, Kamis (19/9/2024).
"Namun untuk menghindari kesimpangsiuran, kami coba jelaskan kembali," sambung dia.
Francine menjelaskan, kedatangan Kaesang ke KPK adalah untuk melapor dan berkonsultasi apakah keberangkatannya ke Amerika Serikat dengan menumpang atau nebeng pesawat milik temannya merupakan gratifikasi.
Petugas KPK kemudian mengarahkan agar Kaesang, jubir dan kuasa hukumnya untuk mengisi formulir laporan gratifikasi.
"Sebenarnya formulir ini diperuntukan bagi pejabat negara. Namun kami dengan maksud dan niat baik, dengan senang hati mengisi formulir tersebut. Salah satu item yang mesti ditulis di formulir tesebut adalah harga/nilai/taksiran," ucap Francine.
Francine mengaku terus terang pihaknya tidak bisa menaksir seketika harga penerbangan jet pribadi yang dilakukan Kaesang. Lalu, petugas KPK menjelaskan hal ini hanya self-assessment, nilai yang ditaksir pelapor.
"Hasil diskusi dengan petugas KPK, disepakati kami, kuasa hukum dan jubir Mas Kaesang menuliskan Rp90 juta per orang, sebagai angka self-assessment, taksiran sementara merujuk kepada harga tiket kelas bisnis Jakarta-AS," tuturnya.
Francine kembali menegaskan, nominal tersebut hanya angka sementara untuk kebutuhan pengisian formulir gratifikasi. KPK selanjutnya akan menghitung ulang dengan standar yang lebih tepat dan benar.
"Tentu saja bila perjalanan Mas Kaesang ke AS tersebut diputuskan oleh KPK sebagai gratifikasi," ujarnya.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Jet Pribadi yang Ditumpangi Kaesang dan Erina
