Gibran Tak Muncul di Forum Debat, TKN: Bukan Pendebat Profesional

Gibran cuma mau hadiri debat resmi yang diselenggarakan KPU

Jakarta, IDN Times - Anggota Dewan Pakar dan Direktur Juru Debat Tim Kampaye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, mengungkapkan alasan mengapa calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka jarang menghadiri acara forum diskusi.

Diketahui, belakangan ini Gibran jadi sorotan publik setelah beberapa kali tak menghadiri acara diskusi yang juga diikuti oleh cawapres lainnya, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD. Terbaru, Gibran tak hadir dalam acara debat tiga capres di salah satu acara stasiun televisi (TV).

Baca Juga: CEK FAKTA: Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Tiru Negara Lain?

1. Gibran bukan pendebat profesional

Gibran Tak Muncul di Forum Debat, TKN: Bukan Pendebat ProfesionalCawapres Gibran Rakabuming Raka. (IDN Times/Larasati Rey)

Budiman menjelaskan, Gibran bukan seorang pendebat profesional. Wali Kota Solo itu juga merupakan figur yang rendah hati, sehingga tak ingin mencari panggung dalam forum debat tersebut.

"Karena bagaimanapun juga, Mas Gibran ini kan akan masuk pertama kali secara nasional, Mas Gibran adalah seorang pembelajar, cukup rendah hati untuk tidak melayani, untuk tidak mendatangi semua forum-forum debat. Karena Mas Gibran bukan seorang professional debater," ucap Budiman saat ditemui di Media Center TKN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023).

Baca Juga: Ganjar Ingatkan Bawaslu Beri Pendampingan untuk Kaum Difabel

2. Gibran fokus debat KPU

Gibran Tak Muncul di Forum Debat, TKN: Bukan Pendebat ProfesionalCalon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka. (IDN Times/Larasati Rey)

Mantan aktivis 98 itu menyebut, Gibran hanya ingin fokus mempersiapkan diri untuk menghadiri debat resmi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Mas Gibran bukan seorang professional debater, sehingga tentu saja Beliau hanya fokus pada apa yang disediakan oleh KPU oleh UU, sesuai Peraturan KPU," tutur Budiman.

Baca Juga: Lawan Politik Dinilai akan Manfaatkan Isu Asam Sulfat Jatuhkan Gibran

3. Gibran cuma mau debat yang resmi, ini temanya dari KPU

Gibran Tak Muncul di Forum Debat, TKN: Bukan Pendebat ProfesionalIlustrasi debat calon presiden dan wakil presiden jelang pemilihan presiden (pilpres) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sementara itu, Gibran mengaku hanya akan mendatangi acara debat capres-cawapres resmi yang digelar KPU RI.

"Saya datang yang debat resmi,” kata Gibran saat ditemui awak media di Jakarta, Rabu (6/12/2023) malam.

KPU sendiri sudah menetapkan tema debat capres dan cawapres pada Pemilu 2024. Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari mengungkapkan bahwa debat akan digelar sebanyak lima sesi dengan tema yang berbeda, dengan komposisi tiga kali debat capres, dua kali cawapres.

Hasyim menuturkan, agenda debat pilpres diselenggarakan bergantian. Debat pertama untuk capres. Kemudian kedua, cawapres. Ketiga, capres. Keempat untuk cawapres. Terakhir atau kelima untuk capres.

"Yang pertama, saudara-saudara sekalian, urutannya ya. Debat pertama itu nanti adalah porsinya untuk debat capres. Debat kedua adalah debat untuk cawapres. Debat yang ketiga adalah debat untuk capres. Debat keempat adalah debat untuk cawapres. Dan yang kelima atau yang terakhir, itu porsinya untuk debat capres," kata dia di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023).

Berdasarkan tema debat yang dibuat KPU, Gibran akan mengikuti debat sebagai cawapres bersama Muhaimin dan Mahfud dengan tema pertama mengenai ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Kemudian pada debat kedua cawapres, akan membahas soal pembangunan berkelanjutan, SDA, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria masyarakat adat dan desa.

Berikut ini lima tema sesi debat capres dan cawapres:

1. Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga (capres)

2. Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan perkotaan (cawapres)

3. Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik (capres)

4. Pembangunan Berkelanjutan, SDA, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria Masyarakat Adat dan desa (cawapres)

5. Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, SDM, dan Inklusi (capres)

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya