Fadli Zon Kenang Perjanjian Anies-Prabowo: Materai Pakai Ludah Saya

Anggota legislatif Gerindra potong gaji menangkan Anies

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Dewan Pembina sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, mengenang masa di mana dia jadi orang pertama yang mengusulkan Anies Baswedan maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Kisah itu kembali dikenang Fadli saat membahas soal figur calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, yang disebut merangkul orang lain demi kepentingan bangsa.

Dia memberikan contoh, peristiwa yang terjadi pada Pilpres 2014, ketika Anies sering menyindir dan menyerang Prabowo. Namun, Prabowo tak pernah memasukkan serangan-serangan itu ke dalam hati. Terbukti, untuk menghentikan kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di DKI Jakarta, Prabowo telah mengorbitkan dan membiayai Anies jadi gubernur.

"Hal semacam itu tak mungkin dilakukan oleh orang yang sempit hati dan pikirannya," kata Fadli dalam keterangannya, dikutip Selasa (19/12/2023).

Baca Juga: Kubu Prabowo Tuding Anies Pelintir Makna Ordal

1. Fadli kenang jadi orang pertama yang usulkan Anies maju di Pilkada DKI 2017

Fadli Zon Kenang Perjanjian Anies-Prabowo: Materai Pakai Ludah SayaCalon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan ketika berada di Lampung pada 7 Desember 2023. (Dokumentasi media AMIN)

Fadli mengaku, dirinya jadi orang pertama yang mengusulkan pencalonan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta, di saat-saat akhir sebelum penutupan pendaftaran KPU.

"Saya pula yang menulis perjanjian politik Anies Baswedan dan Sandiaga Uno serta Prabowo Subianto (Ketua Dewan Pembina Gerindra) dan Salim Segaf al Jufri (Ketua Majelis Syuro PKS). Selain dengan tulisan tangan, materainya pun darurat pakai ludah saya. Saya menjadi saksi dan pelaku peristiwa itu," tuturnya.

Baca Juga: Prabowo Sebut 'Ndasmu Etik', Anies: Urusan Etika Mulainya dari Kepala

2. Anggota legislatif dari Gerindra rela potong gaji untuk memenangkan Anies

Fadli Zon Kenang Perjanjian Anies-Prabowo: Materai Pakai Ludah SayaCapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam acara Konsolidasi Nasional Partai Gerindra di JI Expo, Kemayoran, 15 Desember 2023. (Dokumen TKN Prabowo-Gibran)

Lebih lanjut, Fadli menyampaikan, Prabowo merupakan figur berjiwa besar dalam mendukung Anies maju sebagai Gubernur DKI.

Selain itu, Prabowo juga menginstruksikan kepada seluruh anggota DPR RI, DPRD Provinsi hingga anggota DPRD Kabupaten/Kota Partai Gerindra seluruh Indonesia, yang berjumlah ribuan, untuk berkontribusi dana (pemotongan gaji) dan hadir ke Jakarta sebagai Tim Pemenangan di setiap kelurahan di DKI Jakarta.

"Begitu ketatnya persaingan Pilgub waktu itu, dan alhamdulillah Anies-Sandi menang. Itulah faktanya," tutur Fadli.

Baca Juga: Cerita Jusuf Kalla Jadi King Maker Dorong Anies Maju Pilgub DKI 2017

3. Prabowo-Anies saling sindir saat debat

Fadli Zon Kenang Perjanjian Anies-Prabowo: Materai Pakai Ludah SayaTiga paslon presiden dan wakil presiden saat mengikuti debat di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sebagaimana diketahui, Prabowo dan Anies sempat melontarkan pernyataan saling menyudutkan satu sama lain dalam debat pertama capres yang digelar di Gedung KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).

Dalam momen itu, awalnya Anies menyinggung soal ketiadaan oposisi yang kuat di Indonesia. Sebab, Prabowo sebagai oposisi memilih bergabung ke pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi. Apa yang terjadi, Beliau menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis dan berusaha," kata Anies, Selasa (12/12/2023).

Anies menyayangkan sikap itu. Menurut Anies, kekuasaan lebih dari hanya mengenai tentang dan uang. Dia melanjutkan, kekuasaan adalah soal kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat.

Anies mengatakan, oposisi sangat dibutuhkan dan sangat penting. Dia menilai, ketika menghadapi sebuah proses demokrasi di situ ada pemerintah dan ada oposisi. Anies menilai dua-duanya sama terhormat.

"Sayangnya tidak semua tahan untuk berada menjadi oposisi," kata dia.

Mendapati pernyataan itu, Prabowo mengingatkan Anies bahwa dialah yang ikut mengusung Anies menjadi Gubernur DKI.

Prabowo menyebutkan, Anies berlebihan karena mengeluh soal demokrasi di Indonesia saat ini.

“Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu, dan ini, Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung Bapak,” kata dia.

Prabowo juga mengingatkan apabila demokrasi tak berjalan dengan baik, maka harusnya Anies tak bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Menteri Pertahanan (Menhan) itu juga menyebut, Anies sempat berkunjung ke rumahnya.

“Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi gubernur. Kalau (Presiden) Jokowi diktator, Anda tidak mungkin jadi gubernur,” kata Prabowo.

“Saya waktu itu oposisi Mas Anies, Anda ke rumah saya, kita oposisi, Anda terpilih,” sambungnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya