Bahlil Ungkap Pembicaraan dengan Airlangga Usai Mundur dari Golkar
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto merangkul Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia (IDN Times/Istimewa)
Intinya Sih...
- Bahlil Lahadalia dan Airlangga Hartarto membahas isu penggantian Ketua Umum Golkar
- Bahlil menegaskan bahwa pembicaraan tersebut hanya terkait pekerjaan, dan hubungannya dengan Airlangga baik
- Bahlil tidak mengetahui dinamika mundurnya Airlangga sebagai Ketum Golkar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengungkap isi pembicaraan dengan serius dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Pembicaraan serius keduanya terjadi di tengah munculnya isu Bahlil akan menggantikan posisi Ketua Umum Golkar setelah Airlangga mengundurkan diri.
Baca Juga: Momen Keakraban Airlangga dengan Bahlil di Tengah Drama Partai Golkar
1. Bahlil klaim hanya bahas pekerjaan
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (Dok/Screenshot Youtube BKPM).Bahlil menegaskan, pembahasan dalam pertemuan tersebut merupakan sesuatu yang wajar. Ia mengaku hanya membahas masalah pekerjaan dengan Airlangga.
"Kami biasa aja, biasalah ngomong kerja," kata dia di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024).
Baca Juga: Isu Bahlil Minta Restu JK Maju Jadi Ketum, Begini Respons Elite Golkar
Editor’s picks
2. Bahlil anggap Airlangga sebagai sahabat baik
Airlangga Hartarto Ketum Golkar. IDN Times/ Istimewa.Bahlil memastikan, hubungan dirinya dengan Airlangga berlangsung dengan baik dan harmonis. Ia menganggap Airlangga sebagai sahabat dekat.
"Saya sama dia sahabat baik," ucapnya.
Baca Juga: Airlangga Mundur, Bahlil Lahadalia Maju Jadi Ketua Umum Golkar?
3. Bahlil tak tahu soal dinamika kepengurusan di internal Golkar
IDN Times/IstimewaSaat ditanya soal mundurnya Airlangga sebagai Ketum Golkar, Bahlil mengaku tak mengetahui dinamika yang terjadi di internal partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Saya gak tahu ya, saya betul kader Golkar tapi bukan pengurus DPP. Jadi saya tidak tahu apa yang terjadi di sana," imbuh dia.
