Al-Azhar Mesir Gelar Wisuda Ribuan Mahasiswa Angkatan Gaza
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Universitas Al-Azhar Kairo Mesir menggelar wisuda ribuan mahasiswa di Al-Azhar Conference Center Kairo dari 40 negara. Para wisudawan angkatan tahun ini diberi nama "Angkatan Gaza".
Nama itu disematkan langsung oleh Grand Syaikh Al-Azhar, Ahmad At-Thoyyib sebagai bentuk dukungan nyata Al-Azhar kepada perjuangan rakyat Gaza di Palestina.
Para alumni Al-Azhar mendapat berbagai nasehat dan pesan-pesan kunci dari para tokoh Al-Azhar sebelum mereka kembali ke negaranya masing-masing.
Dalam sambutannya Rektor Universitas Al-Azhar, Salamah Daud menyatakan bahwa Al-Azhar mengajarkan kepada para mahasiswanya nilai-nilai dan pandangan Islam yang wasathy (moderat).
1. Alumni Al-Azhar diminta berpegangan teguh pada nilai yang diajarkan
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Grand Syaikh Al-Azhar, Muhammad Duwaini meminta kepada para alumni Al-Azhar agar tetap dan terus berpegang teguh kepada nilai-nilai yang telah diajarkan oleh Al-Azhar.
"Risalah dan pandangan wasatiyyat Islam Al-Azhar menjadi role model dan pegangan dalam kiprah dan peran para alumni sekembalinya di negara masing-masing," kata Duwaini dalam keterangannya, Selasa (31/10/2023).
Baca Juga: Indonesia Jadi Co-sponsor Resolusi PBB soal Kondisi Gaza
2. Al-Azhar dinilai berperan dalam memajukan Indonesia
Editor’s picks
Sementara, Ketua ASFA Foundation Syafruddin dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Al-Azhar sebagai institusi atas jasa dan peranannya selama ini kepada bangsa Indonesia, dimana para alumni Al-Azhar telah berhasil mengambil peran aktif dalam memajukan Indonesia di berbagai bidang.
"Lebih dari 10 abad Al-Azhar secara nyata terus mendidik dari generasi ke generasi dengan pandangan wasatiyah Islamnya, sehingga risalah Al-Azhar menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pandangan wasatiyah Islam yang dikembangkan Al-Azhar itu menjadi model dan rujukan dalam mewujudkan perdamaian dunia (Assalam fil Alamin)," tutur dia.
Syafruddin juga menyampaikan, Mesir merupakan pusat peradaban yang menerangi dunia. Keberadaan Al-Azhar di Mesir merupakan tonggak penting dalam menerangi dunia dengan cahaya keislaman yang ramah dari timur hingga barat.
Menurutnya, Al-Azhar telah mampu memproduksi para ulama dan pemimpin Islam dunia, dari rahim Al-Azhar lahirlah tokoh-tokoh ulama dan pemimpin Islam di berbagai level, Al-Azhar menjadi produsen terbesar kebutuhan sumber daya manusia selama lebih dari 10 abad.
Baca Juga: Terima Pendaftaran Gibran, KPU Dilaporkan ke PN Jakpus
3. Lembaga pendidikan Indonesia harus tiru Al-Azhar
Lebih lanjut, Wakil Sekjen DMI yang juga merupakan Wakil Ketua Lazis ASFA, Anizar Masyhadi yang turut hadir menuturkan, bahwa pengalaman Al-Azhar yang mampu bertahan lebih dari 10 abad harus ditiru oleh lembaga pendidikan di Indonesia.
"Pesantren dan lembaga pendidikan di Indonesia telah merasakannya hasil yang diperankan oleh Al-Azhar, di mana para alumninya berkiprah di Indonesia menjadi ulama, cendekiawan, rektor, pimpinan pesantren dan ormas keIslaman," imbuh dia.