Ahok Sedih Lihat Nasib Golkar dan Jusuf Hamka

Ahok merupakan mantan kader Golkar

Intinya Sih...

  • Ahok sedih melihat nasib Partai Golkar dan Jusuf Hamka.
  • Jusuf Hamka batal maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus kader PDI Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku sedih melihat nasib Partai Golkar dan Jusuf Hamka saat ini.

Hal itu disampaikan Ahok saat diminta tanggapan bagaimana melihat dinamika yang terjadi di Golkar sekarang di tengah isu dugaan adanya intervensi sampai membuat Airlangga Hartarto mundur dari ketua umum.

"Ya saya agak sedih juga," kata mantan kader Golkar tersebut di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).

Baca Juga: Megawati Prihatin Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Padahal Partai Sah

1. Ahok juga kasihan lihat Jusuf Hamka

Ahok Sedih Lihat Nasib Golkar dan Jusuf HamkaMantan politisi Partai Golkar, Jusuf Hamka di kantor DPP Partai Golkar. (IDN Times/Santi Dewi)

Selain itu, Ahok mengaku kasihan melihat Jusuf Hamka yang kemungkinan besar batal maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 mendatang.

Jusuf Hamka beberapa hari lalu juga memutuskan untuk mundur dari Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar dan bursa calon kepala daerah. Ia juga sudah melayangkan surat pengunduran diri sebagai kader ke Golkar.

"Saya nggak tahu, terutama kayak Pak Jusuf Hamka, kan teman juga ya. Waktu itu beliau udah kontak saya, mungkin mau maju Jakarta. Ya seperti ini, ya mungkin aja tulisan skenario akan lawan," tutur Ahok.

Baca Juga: Jokowi Beri Sinyal Jabatan Airlangga Aman di Kabinet Indonesia Maju

2. Ahok singgung loyalitas dan integritas

Ahok Sedih Lihat Nasib Golkar dan Jusuf HamkaMantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus kader PDI-P Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (IDN Times/Ilman Nafian)

Ahok lantas menyinggung soal loyalitas dan integritas, di mana tentu yang diharapkan seorang yang berintegritas ialah mendapat kesetiaan. Dia menduga, ada ketidaksepahaman Jusuf Hamka dengan yang terjadi di internal Partai Golkar saat ini.

"Tapi saya lihat dari berita yang masuk, saya kira itu yang dibutuhkan, loyalitas. Sebetulnya apa sih yang diharapkan dari orang, selain kesetiaan sebetulnya? Itu yang diharapkan gitu. Kita punya integritas dan diharapkan kita ada kesetiaan, kalau kita masih sepakat ya. Kan nggak mungkin kita berjalan berdua, kalau kita nggak sepakat dong. Nah, kalau kita mau berjalan bersama, kita masih sepakat. Kalau sepakat, saya kira itu yang ditunjukkan oleh seorang Yusuf Hamka," ucap Ahok.

Baca Juga: Rekomendasi Calon Kepala Daerah Tak Akan Berubah Usai Airlangga Mundur

3. Jusuf Hamka buka suara soal Airlangga dizalimi

Ahok Sedih Lihat Nasib Golkar dan Jusuf HamkaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto ketika berfoto bersama Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia. (Dokumentasi Istimewa)

Jusuf Hamka, mengaku mendengar Airlangga dizalimi di tengah-tengah isu ia memutuskan untuk mundur. Namun, ia enggan berbicara banyak ke publik, termasuk soal siapa yang menzalimi Airlangga.

Dugaan Airlangga dizalimi itu lantaran secara mendadak pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut memilih mundur pada 10 Agustus 2024 lalu. Padahal, pendaftaran pilkada sudah dekat. 

"Denger (yang menzalimi) banyak. I know too much, but I don't want talk too much," ujar Jusuf di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (12/8/2024). 

"Masalah dizalimi dari luar (Golkar) atau dalam (Golkar), saya juga gak tahu," sambungnya. 

Bos dan pengusaha jalan tol itu pada pagi tadi mendatangi kantor DPP Partai Golkar untuk menyerahkan surat pengunduran diri sebagai kader Golkar. Langkah itu ia tempuh menyusul sikap Airlangga yang memutuskan mundur sebagai ketua umum. 

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya