Darurat Demokrasi, Bijak Pilkada Gelar Lepas Lelah Kelas Menengah

Generasi muda khawatir akan kondisi demokrasi di Indonesia

Intinya Sih...

  • Generasi muda khawatir akan kondisi demokrasi menjelang Pilkada 2024
  • Konsorsium Bijak Pilkada menggelar acara "Lepas Lelah Kelas Menengah" untuk memberikan ruang aman berdiskusi dan berekspresi
  • Therapy Session: Mumet & Puk-puk Bareng menjadi segmen menarik dengan peserta berbagi cerita dan pemikiran kreatif

Jakarta, IDN Times - Menjelang Pilkada 2024, masyarakat terutama generasi muda, semakin merasakan kekhawatiran dan kegelisahan terkait kondisi demokrasi di Indonesia. Untuk menanggapi situasi politik yang kian memanas, Konsorsium Bijak Pilkada, yang terdiri dari lebih dari 10 organisasi muda, menyelenggarakan acara bertajuk “Lepas Lelah Kelas Menengah: Risalah Hati Darurat Demokrasi” Sabtu (31/8/2024).

Acara ini bertujuan untuk memberikan ruang aman bagi masyarakat yang ingin mengekspresikan keresahan mereka, berdiskusi, dan berbagi pandangan mengenai dinamika demokrasi serta kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi kelas menengah. Pada acara ini, peserta dapat menggali lebih dalam tentang perasaan mereka terhadap kondisi politik saat ini dan berkontribusi dalam diskusi yang lebih luas. 

Baca Juga: Daftar Calon Kepala Daerah Perempuan di Pilkada 2024

1. Merespons dinamika politik terkini

Darurat Demokrasi, Bijak Pilkada Gelar Lepas Lelah Kelas MenengahSumber Foto : Bijak Demokrasi

Okki Sutanto sebagai perwakilan Konsorsium Bijak mengatakan, dua minggu ini telah banyak yang terjadi, dari awal perayaan kemerdekaan RI, kabar terkait putusan MK dan polemik di dalamnya, hingga pendaftaran calon kepala daerah pada pilkada.

"Saat-saat ini menjadi momen yang tepat buat kita untuk semakin guyub dan meluapkan keresahan kita bersama, karena rasanya sayang menjadi masyarakat yang hanya pasif saja,” kata Okki pada acara yang digelar di Ganara Art Space FX Sudirman, Jakarta.

Okki juga menambahkan bahwa acara ini tidak hanya menjadi ajang berbagi keresahan, tetapi juga kesempatan untuk saling terkoneksi dalam semangat yang sama, yaitu kecintaan terhadap Tanah Air.

2. Therapy session: luapan ekspresi dan kreasi

Darurat Demokrasi, Bijak Pilkada Gelar Lepas Lelah Kelas MenengahSumber Foto : Bijak Demokrasi

Salah satu segmen menarik dari acara ini adalah Therapy Session: Mumet & Puk-puk Bareng. Peserta dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari berbagai latar belakang, seperti pekerja korporat, mahasiswa, dan ASN, untuk berbagi cerita dan mengekspresikan keresahan mereka melalui poster gambar.

Setiap kelompok kecil mempresentasikan poster mereka di akhir sesi, memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mengekspresikan pemikiran mereka secara kreatif dan terlibat dalam diskusi yang lebih mendalam.

Sesi ini tidak hanya berfungsi sebagai outlet emosional, tetapi juga sebagai platform untuk menyalurkan kreativitas dan membangun pemahaman bersama mengenai isu-isu yang mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. Melalui presentasi poster, peserta dapat melihat berbagai perspektif dan menemukan cara baru untuk menyikapi tantangan politik yang dihadapi.

3. Sejumlah influencer meramaikan acara Lepas Lelah Kelas Menengah

Darurat Demokrasi, Bijak Pilkada Gelar Lepas Lelah Kelas MenengahSumber Foto : Bijak Demokrasi

Sejumlah influencer terkenal seperti @jukihoki, @wantja, @firdzaradiany, @rian.fahardhi, dan @veronika.twns, turut hadir dan memeriahkan acara ini. Acara ini ditutup dengan Dendang Bareng, sesi bernyanyi bersama yang dipandu oleh Willy Winarko, dengan lagu-lagu yang dipilih khusus untuk menggambarkan isu-isu sosial.

Acara "Lepas Lelah Kelas Menengah" berhasil menarik perhatian publik, dengan lebih dari 500 pendaftar dari berbagai latar belakang. Angka ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat untuk terlibat dalam diskusi, refleksi, dan ekspresi terkait kondisi politik serta demokrasi di Indonesia.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya