Cak Imin: Yang Rusak Yahya-Saiful, Kok PKB Ditarik-tarik Ikut Rusak

Cak Imin respons sindiran Gus Yahya di Semarang

Intinya Sih...

  • Konflik antara Ketum PBNU dan Ketum PKB semakin memanas.
  • Cak Imin menanggapi pedas, menuding Gus Yahya dan Gus Ipul melanggar prinsip PBNU.

Jakarta, IDN Times - Konflik antara Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kian memanas.

Terbaru, Cak Imin memberikan respons pedas terhadap Gus Yahya yang mengibaratkan PKB seperti produksi mobil yang salah sistem dan perlu ditarik kembali untuk memperbaiki sistemnya.

Melalui akun X @cakiminNOW yang dikutip Minggu, (4/8/2024), Cak Imin mengatakan, bukan PKB yang rusak, tapi yang rusak adalah pernyataan Gus Yahya, dan Gus Ipul (Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf).

“Omongan Yahya dan Saipul gak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa gak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU?” tulis Cak Imin.

Menurutnya, upaya Gus Yahya dan Gus Ipul gagal menggembosi kekuatan PKB. Itu karena PKB berhasil meraih kenaikan suara pada Pemilu lalu.

"Prestasi perolehan PKB pada Pemilu 2024 diakui semua pihak, dan kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun," tuturnya.

"Digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam," imbuh dia.

Baca Juga: PBNU Mau Rebut PKB, Jazilul: Mengambil Bukan Haknya Pantang bagi Ulama

1. Gus Yahya melanggar prinsip PBNU yang seharusnya tak terlibat urusan politik

Cak Imin: Yang Rusak Yahya-Saiful, Kok PKB Ditarik-tarik Ikut RusakKetua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf. (Tangkapan layar YouTube PBNU)

Menurut Cak Imin, intensi Gus Yahya dan Gus Ipul untuk merebut PKB melanggar prinsip PBNU sendiri, yang seharusnya tak terlibat dalam urusan politik.

“Melanggar khittoh yang ditegaskan mereka sendiri. Mempolitisir NU gak laku, kok lanjut mempolitisir PKB, emang siapa lu,” tulis Cak Imin.

Baca Juga: PBNU Mau Rebut PKB, Cak Imin: PKB Bukan Didirikan Buat NU Pribadi

2. Singgung kesopanan Gus Yahya

Cak Imin: Yang Rusak Yahya-Saiful, Kok PKB Ditarik-tarik Ikut RusakPengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) konferensi pers soal polemik sejumlah Nahdliyyin bertemu Presiden Israel (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Cak Imin pun menyinggung kesopanan Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU.

“Ada sopan kami segan, kalo Anda gak sopan jangan ajak-ajak kite. Ini tanggapan saya selaku Ketum PKB atas pernyataan Yahya di Semarang,” tulis Cak Imin.

3. Pernyataan Gus Yahya yang sebut PKB perlu diperbaiki

Cak Imin: Yang Rusak Yahya-Saiful, Kok PKB Ditarik-tarik Ikut RusakKetua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar saat menghadiri mukernas partai di Jakarta. (IDN Times/Amir Faisol)

Adapun pernyataan terkait PKB Gus Yahya dilontarkan saat pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng Masa Khidmat 2024–2029 di Auditorium Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Kota Semarang, Sabtu (3/8/2024) kemarin.

"Gini ya, itu kan kemarin ada Toyota (analoginya), itu produksi mobil, sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem di mobil itu, maka ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya," tutur Gus Yahya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid menyayangkan sikap PBNU yang mau merebut PKB melalui pansus yang akan mereka bentuk. Menurutnya, PBNU adalah organisasi yang berdasar etika keulamaan. Jazilul menegaskan, PKB bukan badan otonom PBNU. 

Jazilul menyatakan, PKB merupakan organisasi yang berdaulat dengan menjalankan Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik. Sedangkan NU berjalan dengan undang-undang ormas. Jadi, dia mengatakan, dua lembaga ini memiliki kamar yang berbeda.

"Maka kisruh yang disampaikan oleh Gus Ipul itu menunjukkan tidak paham konstitusi, tidak paham tata kelola organisasi, bahkan nggak paham tata krama," kata Jazilul di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya