Kriminolog Baca Motif 2 Ajudan Ferdy Sambo Nekat Coba Saling Bunuh
Ilustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam, Irjen Pol Ferdy Sambo, masih menyisakan misteri. Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, mengatakan, setiap peluru yang diletuskan oleh anggota harus dipertanggungjawabkan.
“Pokoknya, setiap peluru yang diletuskan harus bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi seandainya ditembakkan bukan untuk kepentingan masyarakat,” ujar Reza kepada wartawan, Selasa (12/7/2022).
Dia menuturkan, motif yang terjadi dalam peristiwa baku tembak itu bisa banyak kemungkinannya. Yang pasti, hal itu terjadi dalam keadaan yang genting dan mengancam hidup dua anggota tersebut.
“Kalau genting, tidak mungkin personel mengikuti SOP. Dalam situasi hidup atau mati, proses berpikir manusia bersifat spontan. Snap judgment, SOP, aturan, dan norma-norma apa pun pasti terabaikan,” kata dia.
1. Jika tidak genting tak mungkin tak memakai SOP
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), Irjen Ferdy Sambo (ANTARA/HO-Polri)Apabila terjadi situasi yang genting dan tetap menjalankan SOP. Maka, yang terjadi salah satunya akan tewas lebih dulu.
“Jika dalam situasi semacam itu personel tetap pakai SOP, justru ngawur. Mati duluan. Mungkin yang satu unlawful, sementara lainnya lawful use of weapon,” terangnya.
Polres Jakarta Selatan telah memeriksa empat saksi baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E di rumah singgah Ferdy Sambo di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Baca Juga: Polisi Bantah Isu Perselingkuhan Brigadir J dengan Istri Kadiv Propam
2. Brigadir J disebut menodongkan senjata ke istri Kadiv Propam
Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)Fakta baru yang terungkap dari keterangan saksi, Brigadir J menodongkan senjata ke istri Kadiv Propam dan menyuruhnya diam. Saat itu istri Ferdy sedang istirahat dan terbangun ketika mendapati Brigadir E melakukan pelecehan kepadanya.
“Setelah melakukan pelecehan dia juga sempet menodongkan senjata ke kepala ibu Kadiv. Ketika ibu terbangun, kaget dan menegur saudara J, dia malah membalas ‘diam kamu’ sambil mengeluarkan senjata di pinggang dan menodongkan ibu Kadiv,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto dalam jumpa persnya di Jakarta Selatan, Selasa (12/6/2022).
Baca Juga: Sepak Terjang Brigadir J, Sopir Istri Ferdy Sambo Sudah 2 Tahun Tugas
3. Istri Kadiv Propam disebut sempat teriak minta tolong
Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)Usaha Brigadir J untuk membungkam istri Kadiv tak membuahkan hasil. Istri Ferdy sontak teriak dan berhasil mengalihkan perhatian Bharada E yang sedang berada di lantai dua rumah.
Ia pun langsung berlari ke arah teriakan tersebut, namun baru ditengah tangga leter L, Bharada E meneriakkan Brigadir J ada apa. Pertanyaan itu dijawab tembakan oleh Brigadir J.
“Ibu Kadiv sempat teriak minta tolong dan disitulah saudara J panik apalagi ada suara langkah kaki berlari mendekat ke arahnya,” kata Budhi.
