MRT Jakarta Berencana Pakai Tokenisasi untuk Percepat Pembayaran

Transaksi di pintu sentuh diharapkan kurang dari 1 detik

Intinya Sih...

  • PT MRT Jakarta berencana menerapkan sistem pembayaran melalui tokenisasi untuk meningkatkan kecepatan transaksi di pintu masuk.
  • MRT Jakarta menyediakan beragam jenis sistem pembayaran seperti Kartu Single Trip, e-money, e-wallet, digital banking, hingga QRIS.
  • Pengguna transaksi pembayaran menggunakan uang elektronik masih dominan dengan 80% pengguna, dan MRT Jakarta akan terus mempercepat akselerasi digital.

Jakarta, IDN Times - PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana menerapkan sistem pembayaran melalui tokenisasi alias naik dulu baru bayar kemudian.

Digital and Information Technology Infrastructure Business Department Head MRT Jakarta Ezron Yotham Sinaga mengatakan, tujuan tokenisasi ini untuk meningkatkan kecepatan transaksi di pintu sentuh (tapping gate) menjadi kurang dari satu detik dan mencegah antrean.

"Mereka tap in dulu, bayarnya ketika kita pergi potongan Rp14 ribu nanti kita sudah jalan-jalan 10 meter baru di-charge pembayarannya. Setidaknya tidak terjadi transaksi cepat pada saat itu. Itu yang kita pikirkan how to-nya," jelas Ezron dalam Kelas MRTJ Fellowship Program 2024 di Jakarta, Rabu pekan lalu. 

Menurutnya, tokenisasi ini masih menjadi tantangan untuk bisa diimplementasikan.

Baca Juga: Berapa Saldo Minimal Naik MRT Jakarta?

1. Penggunaan QRIS oleh penumpang MRT kian meningkat

MRT Jakarta Berencana Pakai Tokenisasi untuk Percepat Pembayaranilustrasi scan QR code sesama pengguna (Freepik.com/Freepik)

Langkah digitalisasi sistem pembayaran di MRT sudah sesuai dengan prinsip Bank Indonesia (BI) terkait ekosistem transportasi. 

Saat ini MRT Jakarta menyediakan beragam jenis sistem pembayaran di MRT seperti Kartu Single Trip, kartu uang elektronik perbankan (e-money), e-wallet, digital banking, hingga QRIS.

Meski penggunaan QRIS trennya meningkat, Ezron memastikan penggunaan kartu pembayaran elektronik tidak akan hilang. Sebab ada beberapa segmen masyarakat yang masih akan memanfaatkan sistem pembayaran tersebut.

"Kita percaya sih orang yang suka kartu pasti ada. Kayak orang tua saya tuh nggak ngerti pakai handphone pasti ada segmennya kita percaya itu. Makanya dari MRT Kita nggak boleh menghapus kartu, kartu nggak boleh dihapus tetap ada," tegasnya.

2. Mayoritas masyarakat masih gunakan kartu elektronik

MRT Jakarta Berencana Pakai Tokenisasi untuk Percepat Pembayaranilustrasi kartu tol (foto: carmudi.co.id)

Pengguna transaksi pembayaran menggunakan uang elektronik masih dominan bila dibandingkan digital atau QRIS.

Dia mencatat, sebanyak 80 persen pengguna masih menggunakan sistem pembayaran uang elektronik.

"Kartu Uang Elektronik masih sekitar delapan puluh persen masih cukup tinggi, kalau digital itu dua puluh persen" Ungkap Ezron. 

Untuk terus mempercepat akselerasi digital, MRT Jakarta pun akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk penggunaan pembayaran digital yang lebih cepat, saat pengguna bertransaksi di gate in stasiun.

 

3. Ada 7 prinsip digitalisasi pembayaran di transportasi

MRT Jakarta Berencana Pakai Tokenisasi untuk Percepat Pembayaranilustasi Stasiun Senayan Mastercard (jakartamrt.co.id)

Lebih rinci, ada 7 prinsip sistem pembayaran untuk ekosistem transportasi:

- Non-eksklusif

- Perluasan akses perlindungan konsumen

- Interkoneksi dan interoperabilitas

- Fokus pada kemudahan dan kecepatan akses

- Aman dari single point of failure

- Leverage Industri Kepraktisan penggunaan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya