MRT Jakarta Bakal Pangkas Antrean Penumpang dengan Percepat Transaksi

Keandalan gate mempengaruhi antrean penumpang

Jakarta, IDN Times - PT MRT Jakarta (Perseroda) berkomitmen untuk memangkas antrean penumpang pada gate pembayaran pada jam-jam sibuk. Oleh karena itu, demi memberikan kenyamanan PT MRT pun menargetkan operasional sistem pembayaran berbasis server akan bisa diimplementasikan pada kuartal IV tahun ini.

Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud mengatakan, kecepatan transaksi pada gate pembayaran menjadi fokus yang ingin diubah agar speed transaksinya bisa sekitar 0,5 hingga 1 detik.

"Kenapa faktor kecepatan jadi penting standar tertinggi? Karena kami merasakan betapa sulitnya saat antrean panjang. Kami mengejar standar agar semua speed transaksi bisa 0,5-1 detik," kata Farchad dalam Media Briefing MRTJ Fellowship Project 2024 di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Baca Juga: TransJakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P, Terintegrasi MRT dan KRL

1. Keandalan gate pembayaran mempengaruhi antrean

MRT Jakarta Bakal Pangkas Antrean Penumpang dengan Percepat TransaksiTampilan MyMRTJ Lite tikcket vending machine yang mengeluarkan QR Code untuk bisa akses gate di stasiun MRT. (Dokumentasi MRT)

Ia menjelaskan, keandalan gate pembayaran dalam merespons berbagai macam media pembayaran tiket berpengaruh terhadap arus atau antrean penumpang.

Farchad mencontohkan penerapan gate Bluetooth low energy (BLE) metode Bluetooth in Bluetooth Out (BIBO) sebagai pengganti metode tap in tap out di Metro Korea Selatan,
berhasil memecahkan masalah mass queue bagi para pelanggannya.

Dengan demikian, teknologi ini akan berfokus pada kecepatan pemrosesan pembayaran, serta data tarif dan transaksi.

Hal ini pun yang ingin diubah oleh MRT Jakarta dengan menyediakan sistem pembayaran yang cepat secara interoperabilitas dan kecepatan

2. MRT mau beralih ke sistem open loop untuk beri kemudahan penumpang

MRT Jakarta Bakal Pangkas Antrean Penumpang dengan Percepat TransaksiGoogle

Menurutnya, kebanyakan penumpang transportasi di Jakarta masih memiliki kebiasaan pada tahap penerimaan kultur transit, sedangkan sistem pembayaran di MRT Jakarta masih menerapkan sistem close loop, kondisi ini pun diakuinya masih menjadi tantangan.

"Kita enggak mau closed loop. Maunya bisa dipakai di mana pun. Agar semua masyarakat dapat menikmati layanan MRT Jakarta menggunakan berbagai macam media pembayaran," katanya.

Saat ini, salah satu pembayaran yang akan dikembangkan dengan sistem berbasis server adalah penggunaan aplikasi My MRT-J. Melalui aplikasi ini nantinya pengguna bisa memindai quick response code atau QR yang tersedia untuk membayar seluruh biaya perjalanan.

Dengan demikian, bila pembayaran berbasis server ini diterapkan, maka penumpang yang akan melakukan pembayaran menggunakan kartu Multi Trip Ticket (MTT) dan Single Trip Ticket (STT) tidak akan berlaku lagi. Namun tak perlu khawatir, MRT Jakarta masih akan memberlakukan sistem pembayaran menggunakan uang elektronik perbankan dan kartu Jaklingko.

3. Mayoritas masyarakat gunakan e money berbasis server sebagai alat pembayaran utama

MRT Jakarta Bakal Pangkas Antrean Penumpang dengan Percepat Transaksiilustrasi transfer QRIS ke sesama rekening BCA (unsplash.com/Markus Winkler)

Berdasarkan data yang dipaparkannya, mayoritas masyarakat telah menggunakan e-money berbasis server sebagai pembayaran utama mereka, menggunakan pembayaran QRIS untuk transaksi dalam penggunaan sehari-hari.

Bahkan 80 persen pelanggan telah rutin menggunakan pembayaran berbasis uang elektronik/QRIS di dalam negeri.

"Sejak 2016-2022 pertumbuhan CAGR penggunaan e-money telah mencapai 96 persen," jelasnya

Menurut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 275,77 juta jiwa pada tahun 2022. Artinya rata-rata setiap penduduk mempunyai hampir 3 jiwa satuan rekening uang elektronik.

"Berdasarkan media penyimpanannya, uang elektronik dibedakan menjadi dua. Pertama, kartu/chip berbasis e-money sebanyak 89,09 juta unit. Kedua, uang elektronik berbasis server 683,47 juta unit," jelasnya.

 

4. Peremajaan pada mesin pembaca kartu dilakukan 2027

MRT Jakarta Bakal Pangkas Antrean Penumpang dengan Percepat Transaksiilustrasi MRT Jakarta. (IDN Times/Gregorius Aryodamar)

Pada kesempatan yang sama, Kepala Departemen Program & Partnership PT MRT Jakarta (Perseroda) Samuel Pradipta mengungkapkan, perseroan akan melakukan peremajaan pada mesin pembaca kartu (reader) di 3 tahun mendatang atau 2027.

Adapun peremajaan perangkat mencakup di sistem tap in/out di setiap stasiun dan semua alat pembayaran, tidak hanya aplikasi My MRT-J saja, melainkan seluruh uang elektronik perbankan, termasuk scan QR yang hanya membutuhkan 1 mesin pembaca.

"Tapi sekarang kita tidak berhenti menunggu itu, jadi dalam waktu dekat kita akan launching ke sistem yang lebih cepat. Kita pun sekarang berusaha memperbaiki sambil menunggu tahun 2027 perangkatnya semua di peremajaan, diganti yang baru, kita sekarang berusaha mengimprove agar lebih cepat, paling nggak jangan 3 detik banget lah, 2 detik misalkan, atau misal 0,5 detik dengan beberapa media," tegasnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya