Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Jepang 

Gempa terjadi di Prefektur Ishikawa

Jakarta, IDN Times - Gempa bumi bermagnitudo (M) 6,3 mengguncang Prefektur Ishikawa, Jepang pada Jumat (5/5/2023) siang waktu setempat. Dampak dari gempa yang terjadi di kawasan barat itu membuat orang-orang terluka dan beberapa bangunan runtuh.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (6/5/2023), Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno, mengatakan, pemerintah telah mendirikan kantor penanggulangan bencana di sebuah pusat manajemen krisis yang diketuai oleh Perdana Menteri, Fumio Kishida. Hal ini sebagai upaya tanggap darurat bencana gempa.

"Satu orang mengalami serangan jantung setelah gempa. Kami sedang memeriksa kerusakan pada bangunan dan (kondisi) warga setelah gempa melanda Prefektur Ishikawa," tuturnya.

Baca Juga: Buka Lapangan Kerja, Kemnaker Dukung Penuh Program Magang ke Jepang

1. Warga Jepang harus tetap waspada

Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Jepang Ilustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Badan Metereologi Jepang awalnya menyampaikan, kekuatan gempa adalah M 6,3 kemudian dinaikkan menjadi M 6,5. Bahkan warga diperingatkan untuk mewaspadai munculnya gempa susulan, meskipun tidak memicu peringatan tsunami.

"Gempa bumi berkekuatan besar dapat terjadi, terutama dalam tiga hari ke depan," ucap seorang pejabat badan meteorologi.

Baca Juga: Begini Cara Jepang Peringati 28 Tahun Bencana Gempa Bumi Kobe 1995

2. Tak ada laporan situasi tidak normal di PLTN Shika

Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Jepang pexels.com/@pixabay

Lebih lanjut, Matsuno meminta warga Jepang harus selalu mewaspadai gempa dengan kekuatan guncangan di atas 6 atau lebih pada skala intensitas Jepang yang mencapai 7.

Meski demikian, hingga saat ini tidak ada laporan adanya situasi tidak normal di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Shika di Prefektur Ishikawa dan PLTN Kashiwazaki-Kariwa yang berlokasi di Prefektur Nigata.

Baca Juga: Profil Shunsaku Sagami, Miliarder Usia 32 Tahun Asal Jepang

3. Terjadi gempa susulan

Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Jepang Ilustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemudian, dikutip Japan Times, pada Jumat malam, gempa susulan berkekuatan M 5,8 yang berkekuatan M 5 pada skala Jepang juga melanda daerah tersebut. Guncangan awal merupakan yang terbesar di antara serangkaian gempa yang melanda kawasan Noto sejak Desember 2020.

Polisi setempat di Kota Suzu, Prefektur Ishikawa, menyampaikan laporan korban luka dan bangunan yang runtuh. Seorang pria yang jatuh dari tangga dipastikan telah tewas, sementara departemen pemadam kebakaran di Suzu mengatakan, tiga rumah telah runtuh dan dua orang yang terjebak di dua bangunan telah diselamatkan.

Gempa pertama terjadi pada pukul 14.42, di ujung utara Semenanjung Noto Prefektur Ishikawa di pantai Laut Jepang, terletak sekitar 300 kilometer barat laut Tokyo. Gempa terjadi di kedalaman 12 kilometer.

Kekuatan gempa 6, yang tercatat di Kota Suzu, merupakan level tertinggi kedua dalam skala intensitas Jepang.

"Tingkat goncangan dapat membuat, 'tidak mungkin untuk tetap berdiri atau bergerak tanpa merangkak," kata Badan Meteorologi.

Baca Juga: Lakukan Misi Kemanusiaan Gempa Turki, Indonesia Dapat Penghargaan!

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya