Bagja: Gedung Bawaslu Saksi Sejarah saat Hadapi Politik Identitas 2019

Bagja berharap Gedung Bawaslu tidak dipindah

Jakarta, IDN Times - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, gedung Bawaslu di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, merupakan saksi sejarah politik identitas saat Pemilu 2019.

"Dan Gedung Thamrin 14 ini adalah gedung yang menyaksikan begitu bertahannya Badan Pengawas Pemilu menghadapi tantangan politisasi identitas di tahun 2019. Tepuk tangan buat gedung kita ini," ucap Bagja dalam sambutannya dalam HUT ke-16 Bawaslu, di Jakarta, Minggu (21/4/2024).

Ia menjelaskan Gedung Bawaslu jadi saksi sejarah bahwa penyelenggaraan pengawasan pemilu juga memiliki berbagai risiko.

"Jadi tidak aman-aman saja gitu, bukan hanya KPU yang demo tapi juga di Gedung Bawaslu. Pada saat pelanggaran administrasi pada saat itu di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Tapi politisasi identitas bukan dimulai di 2019 loh harus diingat, politisasi identitas, politisasi SARA dimulai pada tahun 2017 yang ramainya 2017 dan 2018, pemilihan Gubernur DKI," tegasnya.

Oleh karena itu, Bagja berharap Gedung Bawaslu tidak dipindah karena memiliki banyak cerita.

"Jadi jangan sampai Bawaslu pindah dari gedung ini Pak Sekjen, karena begitu kita lepas dari Sarinah maka kita jadi nir sejarah," kata dia.

Meski Gedung Bawaslu bukan cagar budaya, tetapi memiliki banyak cerita. Bagja menuturkan, gedung ini sempat dilempar bom molotov.

"Jadi teman-teman walaupun kita bukan gedung cagar budaya, tapi gedung ini adalah saksi dan tidak pernah ada mungkin gedung penyelenggara pemilu yang dilempar bom molotov selain Gedung Bawaslu Thamrin 14 ini," turur Bagja.

Sebelum bercerita tentang Kantor Bawaslu, Bagja sempat membahas sejarah tentang Gedung Sarinah yang berada tepat di seberang Kantor Bawaslu. Ia menyebut, Sarinah merupakan tokoh yang dikagumi Presiden Sukarno.

"Sarinah adalah tokoh perempuan yang dikagumi oleh Sukarno. Sarinah yang mengajarkan Sukarno bagaimana mencintai Indonesia, bagaimana mencintai rakyat Indonesia, bagaimana mengawasi seluruh perjalanan kehidupan kebangsaan Indonesia," kata Bagja.

Selain itu, Gedung Sarinah adalah saksi sejarah bahwa Indonesia dibangun dengan kasih sayang dan kepedulian perempuan terhadap pembangunan.

Baca Juga: Kisah Go Tik Swan, Diminta Presiden Sukarno Ciptakan Batik Indonesia

Baca Juga: Bawaslu Siap Jalankan Apapun Putusan Sengketa Pilpres 2024 di MK

Baca Juga: Bawaslu Siap Awasi Jika Putusan MK Meminta Pemungutan Suara Ulang

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya