Jemaah Haji Santai Bersarung Batik dari Indonesia hingga ke Tanah Suci

Sehari-hari di Tanah Air biasa menggunakan sarung 

Jeddah, IDN Times - Selama 19 hari operasional haji di Arab Saudi, berbagai macam tingkah unik jemaah haji terjadi. Ada yang begitu tiba tertawa senang, namun tidak sedikit juga yang wajahnya seperti kebingungan. Tidak sedikit di antara mereka menggunakan atribut tertentu yang mengundang senyum, misalnya topi lebar berpita seperti hendak ke pantai.

Lain lagi dengan seorang jemaah haji asal embarkasi Kertajati kelompok terbang (kloter) 13. Jemaah haji bernama Riyanah binti Kasin asal Cirebon itu terlihat mengenakan bawahan sarung batik. Saat akan memasuki paviliun tempat transit di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, beberapa kali Ibu Riyanah membenarkan ikatan kain sarungnya.

Perempuan 68 tahun itu merupakan satu-satunya jemaah haji yang terlihat memakai bawahan sarung batik ke Tanah Suci selama 18 hari operasional haji.

Saat ditanya alasannya memakai kain sarung, dengan bahasa dan logat kental Cirebon Riyanah menjawab sudah kebiasaan pakai sarung, jadi dia berangkat dari rumah hingga ke Tanah Suci menggunakan sarung batik.

Baca Juga: Zamzam, Air Suci Warisan Nabi Pelepas Dahaga di Masjid Nabawi

1. Sudah biasa pakai sarung

Jemaah Haji Santai Bersarung Batik dari Indonesia hingga ke Tanah SuciJemaah haji pakai kain sarung batik hingga ke Tanah Suci (IDN Times/Sunariyah)

Seperti jemaah haji gelombang dua lainnya yang rata-rata sudah menggunakan pakaian ihram sejak dari embarkasi, Riyanah pun demikian. Ia sudah menggunakan baju terusan warna putih. Namun karena sehari-hari biasa menggunakan sarung dan merasa lebih nyaman, Riyanah pun ke Tanah Suci menggunakan sarung.

"Sudah biasa, gak apa-apa kan pakai sarung?" ujarnya saat ditanya alasannya pakai sarung, di Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah, Sabtu (10/6/2023).

 

 

2. Bawa 2 kain sarung ke Tanah Suci

Jemaah Haji Santai Bersarung Batik dari Indonesia hingga ke Tanah SuciJemaah haji pakai sarung batik hingga ke Tanah Suci (IDN Times/Sunariyah)

Riyanah mengaku membawa 2 kain sarung ke Tanah Suci. Barang-barang bawaannya semua disiapkan cucunya. Jadi dia tidak terlalu ingat barang apa saja yang disiapkan sang cucu di kopernya.

Saat ditanya berangkat haji bareng siapa, Riyanah menjawab, "dewekan bae (sendirian saja)."

Sang suami, ujarnya, telah lama meninggal. Sehari-hari pekerjaan Riyanah bertani. Ia bisa berangkat haji ke Tanah Suci dari hasil menabung.

 

3. Santai bersarung hingga ke Kota Makkah

Jemaah Haji Santai Bersarung Batik dari Indonesia hingga ke Tanah SuciJemaah haji pakai sarung batik hingga ke Tanah Suci (IDN Times/Sunariyah)

Saat singgah di paviliun bandara Jeddah, Riyanah sempat ingin membuka sarungnya, setelah melihat semua jemaah haji perempuan di sekitarnya menggunakan pakaian putih-putih. Namun setelah disampaikan tidak apa-apa menggunakan sarung, Riyanah pun akhirnya santai dan tetap menggunakan kain sarungnya.

Sebelum meninggalkan bandara, Riyanah beberapa kali tertawa saat diajak bercanda oleh petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Riyanah pun pergi ke Kota Makkah untuk bersiap melaksanakan ibadah umrah, dengan hati riang, lega dan tetap menggunakan kain sarung.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya