Anies Dikawal Pasukan Sakera Saat Emak-Emak Beri Dukungan di Madura

Nyai dan emak-emak bertekad menangkan Anies di Pilpres 2024

Jakarta IDN Times - Bakal calon presiden Anies Baswedan menghadiri deklarasi dukungan nyai dan emak-emak se-Kabupaten Sampang, Madura, Sabtu (9/9/2023).

Nyai merupakan sebutan untuk perempuan yang ahli di bidang agama Islam, mengajar santri seperti halnya kiai bagi laki-laki, atau juga seorang pendamping atau istri kiai.

Dalam deklarasi itu, Anies dikawal pasukan Sakera. Menggunakan pakaian khas Madura, Pesa'an, pasukan Sakera mengawal Anies yang disambut penuh antusiasme oleh ribuan relawan nyai dan emak-emak.

Para nyai dan emak-emak memberikan dukungan dan bertekad memenangkan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 14 Februari 2024 mendatang.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Cak Imin Ziarah ke Makam Ketum PBNU Hasan Gipo

1. Sakera merupakan tokoh pejuang legenda dari Madura

Anies Dikawal Pasukan Sakera Saat Emak-Emak Beri Dukungan di MaduraPolisi saat melakukan rekayasa lalu lintas di jalan di Jembatan Suramadu, Senin (19/7/2022). (Dok. Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya)

Saat Anies melayani wawancara jurnalis, tampak dia dikawal 3 anggota pasukan Sakera yang mengapit di sebelah kanan, kiri, dan belakang.

Berdasarkan keterangan tertulis dari tim Anies Baswedan yang dikutip IDN Times, Minggu (10/9/2023), disebutkan Sakera merupakan tokoh pejuang legenda dari Madura. Dia berjuang melawan penjajahan Belanda sekitar awal abad 19. Sakera dikenal sebagai seorang ahli bela diri yang melawan pemerintahan Belanda di perkebunan tebu di daerah Bangil.

Karena perlawanannya terhadap Belanda, Sakera akhirnya ditangkap setelah dikhianati oleh salah satu rekannya sendiri. Sakera dimakamkan di wilayah Bekacak, Kelurahan Kolursari, Pasuruan.

Sakera yang bernama asli Sadiman adalah golongan dari keluarga ningrat yang disebut dengan kelas Mas, berlatar belakang Islam yang soleh dan pekerja keras.

2. Baju khas Pasukan Sakera

Pasukan Sakera mengenakan baju khas Madura, yaitu kaus garis merah putih dibalut baju hitam longgar yang disebut Pesa'an. Atasan kaus garis-garis merah dan putih yang dibalut baju hitam longgar, dipadu dengan celana hitam gombrong atau celana gomboran. Di bagian pinggang dilengkapi sabuk atau ikat pinggang.

Pasukan Sakera dan pakaian Pesa'an asli dari Pulau Madura yang kemudian berkembang di wilayah timur Provinsi Jawa Timur, seiring dengan urbanisasi penduduk dari Pulau Madura ke Pulau Jawa.

Pakaian adat Pesa'an memiliki ciri khas yang bisa dikenali, bahkan cukup dikenal di seluruh penjuru Indonesia.

3. Anies tegaskan pentingnya perubahan

Anies Dikawal Pasukan Sakera Saat Emak-Emak Beri Dukungan di MaduraBakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menanggapi gugatan batas usia Cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK). (IDN Times/Amir Faisol)

Baju Pesa'an identik dengan warna hitam, garis merah, dan putih. Warna hitam untuk mencerminkan sikap gagah dan pantang menyerah.

Keunikan lain dari baju Pesa'an adalah ukuran baju dan celana yang serba longgar. Hal ini melambangkan bahwa orang Madura memiliki sikap terbuka dan bebas, serta kesederhanaan di dalam masyarakat.

Sementara warna garis-garis pada kaus mencerminkan semangat juang tinggi dan sikap tegas yang dimiliki masyarakat Madura.

Dalam kesempatan itu, Anies kembali menegaskan pentingnya perubahan ke depan. Salah satunya perubahan dari tingginya harga sembako saat ini menuju harga yang lebih terjangkau ke depan, sehingga tidak membebani masyarakat.

Baca Juga: Anies Masih Berharap Demokrat Kembali Bersama

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya