Simak! 10 Fakta Penembakan Ajudan Kadiv Propam Irjen Fredy Sambo

Status Bharada E saat ini masih sebagai saksi

Jakarta, IDN Times - Anggota Propam Polri, Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat tewas setelah terlibat baku tembak dengan rekannya sesama anggota polisi, Bharada E, di kediaman Kepala Divisi (Kadiv) Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Brigadir J merupakan sopir pribadi istri Ferdy Sambo, sedangkan Bharada E merupakan ajudan atau ADC dari Ferdy Sambo. 

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkapkan, baku tembak terjadi saat Brigadir J memasuki rumah Ferdy Sambo dan ditegur oleh Bharada E. Tidak terima ditegur, Brigadir J mengacungkan senjata dan menembak Bharada E yang kemudian dibalas oleh Bharada E hingga Brigadir J tewas di tempat. 

"Ada anggota lain, Bharada E menegur, yang bersangkutan (Brigadir J) mengacungkan senjata dan melakukan penembakan. Bharada E menghindar dan membalas penembakan, akibatnya Brigadir J meninggal dunia," ujar Ramadhan di Mabes Polri, Senin (11/7/2022).

Lalu, bagaimana peristiwa penembakan ini bisa terjadi hingga Brigadir Yosua harus meregang nyawa?

Berikut 10 fakta penembakan ajudan Kadiv Propam, Irjen Fredy Sambo dirangkum IDN Times! 

1. Brigadir J diduga lecehkan istri Ferdy Sambo dengan todongan senjata

Simak! 10 Fakta Penembakan Ajudan Kadiv Propam Irjen Fredy SamboKadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo (dok. Humas Polri)

Ramadhan mengatakan, Brigadir J diduga memasuki kamar pribadi Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo untuk melecehkan istri perwira tinggi itu. Kemudian, penembakan terjadi saat istri Kadiv Propam berteriak minta tolong hingga terdengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah.

"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata," kata Ramadhan.

"Teriakannya terdengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas sehingga Bharada E turun memeriksa sumber teriakan," sambung dia.

Brigadir J pun panik lantaran aksinya dipergoki oleh Bharada E. Brigadir J lantas merespons pertanyaan Bharada E dengan melepaskan tembakan.

"Brigadir J melepaskan tembakan sebanyak tujuh kali, Bharada E membalas mengeluarkan tembakan sebanyak lima kali," ujar Ramadhan.

Baca Juga: Sepak Terjang Brigadir J, Sopir Istri Ferdy Sambo Sudah 2 Tahun Tugas 

Baca Juga: Polisi Bantah Isu Perselingkuhan Brigadir J dengan Istri Kadiv Propam

2. Baku tembak terjadi dalam jarak 10-12 meter

Simak! 10 Fakta Penembakan Ajudan Kadiv Propam Irjen Fredy SamboRumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Ramadhan menyebutkan, baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J terjadi dalam jarak 10-12 meter. 

"Kejadiannya itu Brigadir J di depan kamar, Bharada E di lantai dua. Jarak mereka berdua 10-12 meter," kata Ramadhan.

3. Irjen Fredy Sambo tidak ada di rumah dan mendapat kabar setelah ditelepon sang istri

Simak! 10 Fakta Penembakan Ajudan Kadiv Propam Irjen Fredy SamboRumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Saat kejadian berlangsung, Irjen Fredy Sambo sedang tidak ada di rumah. Ia sedang melakukan tes PCR di luar rumah. Ia pun mengetahui kejadian tersebut setelah sang istri meneleponnya. 

"Beliau keluar rumah, tes PCR. Yang jelas beliau tidak ada di rumah, beliau mengetahui kejadian setelah adanya penembakan dan yang menelepon pun istri beliau. Kemudian beliau menghubungi Kapolres (Jakarta Selatan) untuk ke TKP," jawab Ramadhan.

Baca Juga: Brigadir J Dibekali Senjata HS-9, Polisi: Itu Standar, Senjata Dinas

Baca Juga: Polisi: Brigadir J Todongkan Senjata ke Kepala Istri Kadiv, Diam Kamu!

4. Keluarga tidak mendapatkan penjelasan detail soal kematian Brigadir J

Simak! 10 Fakta Penembakan Ajudan Kadiv Propam Irjen Fredy SamboRumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Keluarga Brigadir J, Rohani Simanjuntak, menjelaskan, jenazah keponakannya tiba di rumah duka di Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Sabtu (9/7/2022). Pihak keluarga menjemput jenazah di Bandara Sultan Thaha, Jambi.

Rohani mengaku, keluarga tidak mendapatkan penjelasan detail dari kepolisian soal kematian ponakannya itu.

"Tidak ada penjelasan permasalahannya. Cuma diberitahu pada kami tentang ada tembak- menembak itu. Katanya meninggal karena ada tembak-menembak," ujarnya dikutip IDN Times Sumsel, Senin (11/7/2022).

Bahkan, saat jenazah tiba di rumah, saat keluarga hendak meneliti kondisi jasad Brigadir J pun tidak diizinkan. Namun, keluarga bersikeras sehingga akhirnya bisa melihat kondisi jenazah.

"Sampai di Sungai Bahar, kami mau teliti mayatnya tapi tidak boleh. Tapi kami buka, biar kami lihat kondisi mayatnya," tambah Rohani.

5. Keluarga temukan ada 4 luka tembak, luka senjata tajam di kaki, dan luka-luka di mata dan mulut

Simak! 10 Fakta Penembakan Ajudan Kadiv Propam Irjen Fredy SamboIlustrasi. Petugas pemulasaran jenazah pasien Covid-19 RSUD RAPB PPU (IDN Times/Istimewa)

Rohani mengungkapkan, keluarga menemukan 4 luka tembak di bagian tubuh Brigadir J. Bahkan ditemukan juga luka yang diduga akibat senjata tajam di bagian kaki.

"Terus dibuka sedikit, kami lihat ada bekas tembakan di dada. Sesudah itu di bagian mata dan mulutnya ada luka-luka. Lalu di kaki bekas senjata tajam," tutur Rohani. 

6. Pemakaman Brigadir J tidak dilakukan secara kedinasan

Simak! 10 Fakta Penembakan Ajudan Kadiv Propam Irjen Fredy SamboPemakaman khusus COVID-19 di TPU Karabha, Tapos, Depok. Pemakaman seluas 1,8 hektare ini, Sabtu (7/8/2021) nyaris penuh. (IDN Times/Umi Kalsum)

Jenazah Brigadir J dimakamkan di TPU Kristiani, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi. Rohani menyampaikan kekecewaannya lantaran jenazah Brigadir J tidak dimakamkan dengan upacara kepolisian. 

"Kami kecewa, katanya mau dikawal dan dimakamkan dengan upacara kepolisian. Rupanya tidak ada. Hanya kami keluarga tanpa ada pengawalan dari kepolisian," tutur Rohani. 

Sementara itu, Kapolda Jambi, Irjen Pol Rachmad Wibowo, mengatakan, pemakaman Brigadir J tidak dilakukan secara kedinasan karena belum ada permintaan dari kesatuan.

Adapun Bharada E diketahui telah ditangkap Propam Polri. Saat ini kasus tengah diselidiki oleh Propam Polri dan Polres Metro Jakarta Selatan.

7. IPW desak Polri bentuk tim gabungan pencari fakta

Simak! 10 Fakta Penembakan Ajudan Kadiv Propam Irjen Fredy SamboSugeng Teguh Santoso (instagram.com/santososugengteguh)

Sebab peristiwa baku tembak itu masih meninggalkan misteri, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso menyebut, kematian Brigadir J belum jelas. Kejelasan belum diketahui pasti apakah sebagai korban atau pihak yang menimbulkan bahaya sehingga harus ditembak. 

Sugeng pun mendesak Kapolri untukmembentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF).

"Locus delicti terjadi di rumah Kadiv Propam, karena itu agar tidak terjadi distorsi penyelidikan, maka harus dilakukan oleh tim yang dibentuk atas perintah Kapolri," kata Sugeng.

8. Rumah Irjen Fredy Sambo terlihat sepi dan tidak ada garis polisi

Simak! 10 Fakta Penembakan Ajudan Kadiv Propam Irjen Fredy SamboRumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sementara itu, berdasarkan pantauan IDN Times, pos rumah dinas yang menjadi TKP baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J terlihat sepi. Bahkan, tidak ditemukan garis polisi baik di luar pagar maupun di teras rumah. 

Rumah itu juga tidak ada penjagaan dari pihak kepolisian. Di lingkungan Perumahan Polri, Duren Tiga tersebut hanya ada sejumlah media dan ojek online yang mengantar paket di sekitar perumahan.

Baca Juga: Kriminolog Baca Motif 2 Ajudan Ferdy Sambo Nekat Coba Saling Bunuh

Baca Juga: Beda Keterangan Polri Vs Keluarga Tewasnya Ajudan di Rumah Ferdy Sambo

9. Peristiwa baru dirilis 3 hari setelah kejadian

Simak! 10 Fakta Penembakan Ajudan Kadiv Propam Irjen Fredy SamboKonferensi Pers Mabes Polri, Karonpenmas Mabes Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono (IDN Times/Lia Hutasoit)

Kejanggalan lainnya pada kasus ini yaitu, peristiwa baru dirilis tiga hari setelah kejadian. Peristiwa baku tembak terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022, namun baru dikonfirmasi setelah tiga hari kejadian oleh Mabes Polri pada Senin (11/7/2022) siang.

Saat wawancara berlangsung, Brigjen Ramadhan hanya membenarkan peristiwa dan kronologi singkat. Senin malam, ia baru memberikan kronologi lengkap versi polisi kepada media.

“Kita lakukan pemeriksaan dulu, penelusuran dulu,” jawab Ramadhan soal rilis kasus.

10. Ketua RT mengira suara tembakan hanya petasan jelang Hari Raya Idul Adha

Simak! 10 Fakta Penembakan Ajudan Kadiv Propam Irjen Fredy SamboIlustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Ketua RT Komplek Polri Duren Tiga RW 5/RW 1, Seno Sukarto, mengaku, ia baru mengetahui kejadian tersebut pada Senin (11/7/2022). 

Ia mengatakan, saat kejadian, memang ada sejumlah warga yang mendengar suara tembakan. Namun, saat itu diasumsikan hanyalah suara petasan yang dilakukan berdekatan dengan Hari Raya Idul Adha.

"Saya tidak mendengar apa-apa, jadi saya panggil Satpam, dia bilang suara tembakan itu seperti suara petasan, karena memang sering main kembang api jika hari raya baik Idul Adha maupun Idul Fitri, sehingga orang sekitar menganggap ini suara kembang api mungkin," katanya.

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya