Urus Program Makan Bergizi Gratis, Dadan Hindayana Belum Punya Kantor

Dadan harapkan DIPA bisa diterima minggu pertama Desember

Intinya Sih...

  • Dadan Hindayana belum memiliki kantor usai dilantik oleh Presiden Jokowi
  • Ia berharap program makan bergizi gratis bisa terwujud di bulan pertama pemerintahan Prabowo-Gibran
  •  

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengatakan, dirinya belum memiliki kantor usai dilantik oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Senin (19/8/2024).

Padahal, institusi yang ia pimpin memegang tugas penting yaitu mewujudkan program makan bergizi gratis bagi anak sekolah. Ia pun belum mendapatkan arahan di mana lokasi kantornya kelak. 

"Saya (masih) nunggu arahan karena ini badan baru kan. Baru dibentuk dan belum ada (kantor). Jadi, kita nunggu arahan saja," ujar Dadan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. 

Meski begitu, ia akan tetap langsung bekerja. Ia segera membentuk kepengurusan dengan mengangkat pejabat-pejabat kedeputian dan sektretariat Badan Gizi Nasional. 

Ia juga bakal merumuskan sejumlah aturan teknis untuk mengeksekusi program makan bergizi gratis. Harapannya, program unggulan itu bisa terwujud di bulan pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. 

"Kami harapkan minggu pertama Desember itu sudah terima DIPA. Kalau sudah terima DIPA, artinya 2 Januari 2025 program ini sudah bisa dilaksanakan," katanya. 

Baca Juga: Jokowi Reshuffle Menteri, Rachmat Gobel: Bisa untuk Kabinet Berikutnya

1. Anggaran program makan bergizi gratis sudah harus masuk ke RAPBN 2025

Urus Program Makan Bergizi Gratis, Dadan Hindayana Belum Punya KantorInfografis program makan bergizi gratis (IDN Times)

Dadan mengatakan, lantaran program makan bergizi gratis ditargetkan mulai berjalan Januari 2025, maka ia berharap anggarannya sudah dimasukan ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Sebelumnya, anggaran untuk program makan bergizi gratis itu mencapai Rp71 triliun. 

"Agar (program) bisa dilaksanakan tahun 2025 dan dari Januari maka dalam nota keuangan kan sudah harus masuk anggarannya dan itu sudah dimasukkan sehingga perpres (pembentukan badan) ini harus dibentuk di era Pak Jokowi," kata Dadan di Istana Kepresidenan. 

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Bakal Dimulai 2 Januari

2. Program makan bergizi gratis langsung diadakan serentak di Indonesia

Urus Program Makan Bergizi Gratis, Dadan Hindayana Belum Punya KantorPrabowo Subianto meninjau program makan siang gratis di salah satu sekolah di China (dok. Gerindra)

Dadan mengatakan, program makan bergizi gratis akan dimulai serentak di seluruh Indonesia pada 2 Januari 2025. Namun, mekanisme pelaksanaannya akan dijelaskan lebih lanjut oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto. 

Dia menjelaskan, keputusan untuk melaksanakan program tersebut di seluruh Indonesia diambil setelah melalui fase pilot project selama hampir delapan bulan. Melalui pelaksanaan serempak itu, pemerintah dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan program tersebut.

Pemerintah juga bisa menyesuaikan menu sesuai dengan preferensi makanan di masing-masing daerah. Misalnya, di daerah yang masyarakatnya lebih menyukai ikan, maka menu utama akan berfokus pada ikan. Sementara di daerah lain yang lebih menyukai telur, menu utamanya akan berbasis telur.

"Sehingga kita akan mendapatkan semua terkait dengan apakah kelebihan, kekurangan, termasuk struktur menu di masing-masing daerah. Itu akan kami dapatkan jika dilakukan secara serempak di seluruh Indonesia," tutur dia. 

Baca Juga: Jokowi Lantik Staf Prabowo Angga Raka Jadi Wamenkominfo

3. Program makan bergizi gratis juga diberikan bagi ibu hamil dan balita

Urus Program Makan Bergizi Gratis, Dadan Hindayana Belum Punya KantorWakil Presiden terpilih periode 2024-2029, Gibran Rakabuming Raka saat uji coba makan bergizi gratis di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (dok. IDN Times/Istimewa)

Dadan mengatakan, program makan bergizi gratis juga menyasar ibu hamil, ibu menyusui, balita dan para santri. Namun, meski pelaksanaannya nanti akan serentak, tetap implementasi di lapangannya bakal secara bertahap. Hal itu lantaran target penerima program yang sangat besar yakni 82,9 juta jiwa. 

Pria yang juga menjadi pengajar di Institut Pertanian Bogor (IPB) itu pun menyadari tak mungkin 82,9 juta bisa terjangkau di tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Maka, pemerintahan mendatang bakal menggunakan pendekatan secara bertahap dan mempelajari tantangan apa saja yang mungkin muncul saat implementasi. 

"Jadi, kami akan lakukan bertahap (program makan siang gratis) sehingga kami akan dapatkan lesson learned untuk pelaksanaan tersebut sehingga akan berjalan dengan smooth," katanya. 

https://www.youtube.com/embed/Nlgq3aADp2Y

Baca Juga: Profil Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi yang Dilantik Jokowi

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya