TNI Usahakan Kirim Bantuan Lagi bagi Pengungsi Gaza lewat Udara

Pesawat Hercules C130 J yang kirim bantuan tiba hari ini

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto mengakui pengiriman bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza pada Selasa kemarin secara langsung tidak mudah. Salah satunya adalah faktor keamanan di sana yang belum stabil.

Seperti yang diketahui bantuan kemanusiaan seberat 3,2 ton dikirimkan lewat udara di atas wilayah Gaza. Untuk bisa masuk ke wilayah udara Gaza, Palestina membutuhkan izin dari Angkatan Bersenjata Israel (IDF).

Proses distribusi bantuan lewat udara menggunakan pesawat Hercules C 130J milik TNI Angkatan Udara (AU). Di belakang pesawat TNI AU, terdapat satu pesawat lainnya dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Yordania. 

"Kami memilih (distribusi) lewat jalur udara karena alasan keamanan karena di sana masih rawan. Memang ada beberap kendala. Tapi, berdasarkan koordinasi yang ketat, akhirnya kami bisa melaksanakan airdrop (bantuan). Dari pihak Yordania dan Israel (tantangannya) menyangkut alasan keamanan," ujar Agus di rumah dinas Panglima TNI, Suropati, Jakarta Pusat pada Rabu (10/4/2024).

TNI tidak menjelaskan apakah mereka berkomunikasi dengan IDF untuk meminta izin melewati teritori udara Gaza. Tetapi, laman Jerusalem Post melaporkan TNI berkoordinasi lebih dulu dengan IDF.

Sebab, ini menjadi kali pertama pesawat berbendera Indonesia melewati wilayah udara Gaza. Media Israel itu juga melaporkan, IDF menolak memberikan izin perlintasan bagi militer Qatar dan Turki untuk melakukan distribusi bantuan lewat udara. Tetapi, pada Rabu kemarin, mereka memberikan lampu hijau untuk bantuan dari Indonesia dan Yordania. 

Baca Juga: Sekjen PBB Prihatin Konflik Halangi Warga Gaza Rayakan Idul Fitri

1. Panglima TNI sebut Indonesia minta beberapa kali airdrop di Gaza

TNI Usahakan Kirim Bantuan Lagi bagi Pengungsi Gaza lewat UdaraTNI Angkatan Udara (AU) berhasil distribusikan bantuan bagi warga Gaza melalui udara dan berkolaborasi dengan AU Yordania. (Dokumentasi Kemhan)

Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta agar diberikan lebih dari sekali kesempatan untuk melakukan airdrop bantuan. Tetapi, dari beberapa sorti yang diajukan hanya diberikan satu sorti. Meski begitu, kata Agus, pihaknya berusaha mengoptimalkan satu kesempatan untuk distribusi airdrop

"Jadi, kami pull-kan semua bantuan yang kami bawa di satu pesawat Hercules. Isinya ada 20 koli. Tapi, kami terus melakukan diplomasi agar kami bisa melaksanakan bantuan melalui airdrop," kata Agus. 

Ia tidak menjelaskan bagaimana proses diplomasi dilakukan. Sebab, Indonesia diketahui tidak memiliki hubungan bilateral dengan Israel. Dalam proses pengiriman bantuan itu, komunikasi dilakukan dengan melibatkan Yordania yang memiliki relasi diplomatik ke Israel. 

Meski tidak mendistribusikan bantuan langsung lewat Gaza, tetapi bukan berarti pemberian bantuan kemanusiaan ke Palestina terhenti. Agus menyebut ada pula bantuan yang diangkut menggunakan pesawat. Namun, bantuan tersebut didrop di Mesir. 

Baca Juga: Panglima TNI: SOP di Gudang Peluru Sudah Bagus tapi Akan Diperbaiki

2. Pesawat Hercules milik TNI AU tiba kembali di Tanah Air pada sore ini

TNI Usahakan Kirim Bantuan Lagi bagi Pengungsi Gaza lewat UdaraTNI Angkatan Udara (AU) berhasil distribusikan bantuan bagi warga Gaza melalui udara dan berkolaborasi dengan AU Yordania. (Dokumentasi Kemhan)

Agus juga menyebut bahwa pesawat Hercules C130J akan tiba kembali di Tanah Air pada sore ini sekitar pukul 17.00 WIB. Sebelumnya, pesawat milik TNI AU itu bermalam di pangkalan udara militer milik Myanmar. 

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu mengatakan ada 27 personel TNI dari berbagai matra yang terlibat dalam misi dengan sandi 'Solidarity Path' itu. Misi kemanusiaan itu dipimpin oleh Kolonel Pnb Noto Casnoto. 

3. Distribusi bantuan lewat udara bukti diplomasi yang baik antara RI dengan Yordania

TNI Usahakan Kirim Bantuan Lagi bagi Pengungsi Gaza lewat UdaraMenteri Pertahanan, Prabowo Subianto ketika menerima telepon dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Dokumentasi Kemhan)

Proses pendistribusian bantuan lanjutan melalui udara itu bisa terwujud berkat kerja sama dan diplomasi baik antara Indonesia dengan Yordania. Indonesia diketahui tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Namun, Yordania sudah memiliki relasi tersebut dengan Israel. Kepala Biro Humas Kemhan, Brigjen TNI, Edwin Adrian Sumantha menyebut semua ini dimotori oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 

"Pada 12 Maret 2024 melalui telepon, Menhan Prabowo menyampaikan kepada Raja Abdullah II mengenai keinginan Presiden Jokowi agar Indonesia bisa mengirimkan bantuan langsung ke Gaza," kata Edwin menirukan pernyataan Prabowo. 

Pembicaraan lewat telepon itu kemudian ditindaklanjuti dengan kunjungan Duta Besar Yordania untuk Indonesia, Sudqi Al Omoush ke kantor Kemhan pada 21 Maret 2024 lalu. Dubes Sudqi menyampaikan undangan bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam operasi peluncuran bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan cara didrop melalui udara. 

"Indonesia mengakui persahabatan abadi dengan Yordania karena kedua negara tetap berkomitmen untuk memupuk perdamaian dunia, khususnya di Timur Tengah dan meningkatkan kerja sama bilateral untuk kemakmuran serta kesejahteraan bersama," tutur dia lagi.

https://www.youtube.com/embed/JHJSic1HoZ4

Baca Juga: TNI AU Berhasil Distribusi Bantuan Bagi Warga Gaza Lewat Udara

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya