TNI AU: Area Sekitar IKN Akan Dijaga Radar Buatan Prancis

Ruang udara IKN akan diperkuat senjata pertahanan udara

Intinya Sih...

  • TNI AU akan memperkuat ruang pertahanan udara di sekitar IKN Nusantara dengan radar baru buatan Prancis dan Ceko.
  • Penempatan radar tidak di IKN, melainkan di sekitar IKN untuk mem-back up wilayah udara sekitar IKN.
  • Kementerian Pertahanan memesan 13 unit radar GCI GM-403 dari Prancis senilai Rp5,8 triliun untuk ditempatkan di beberapa wilayah Indonesia.

Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Udara (AU) mengatakan akan memperkuat ruang pertahanan udara di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan menempatkan radar-radar baru. Salah satunya radar buatan Thales, Prancis. Kementerian Pertahanan sudah memesan 13 unit radar GCI (Ground Controlled Interception) GM-403 dari Prancis. 

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra mengatakan radar-radar baru itu dibeli untuk menggantikan radar-radar lama yang saat ini sudah memperkuat pertahanan Indonesia. 

"Penempatannya sudah kami rapatkan. Tentunya (radar) tidak ditempatkan di IKN, melainkan di sekitar IKN. Sehingga nanti bisa mem-back up wilayah udara sekitar IKN," ujar Andyawan di area Halim, Jakarta Timur pada Rabu (10/7/2024). 

Selain penempatan radar, TNI AU rencananya juga akan menugaskan pesawat di sekitar area IKN. "Air defense weapon ada di sana," kata dia. 

Ia mengatakan penandatanganan kontrak pembelian radar buatan Prancis itu sudah dilakukan sejak 2023 lalu. Andyawan memperkirakan 18 bulan setelah kontrak diteken, radar tersebut baru tiba. 

1. TNI AU juga akan tempatkan radar di wilayah udara Indonesia timur

TNI AU: Area Sekitar IKN Akan Dijaga Radar Buatan PrancisIlustrasi Peta Papua. (IDN Times/Sukma Shakti)

Lebih lanjut, Andyawan juga mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan juga membeli radar buatan Retia, Ceko. Radar buatan negara Eropa timur itu rencananya akan ditempatkan di Indonesia bagian timur, antara lain Sorong, Papua Barat Daya; Jayapura, Papua; dan Tambolaka, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

"Ada juga nanti yang ditempatkan di daerah Sumatra. Pokoknya ada lengkap semua," kata dia. 

Jumlah radar asal Ceko yang diboyong ke Indonesia mencapai 12 radar. Sementara, Kemhan turut menggandeng PT LEN Industri untuk memboyong radar buatan Thales. Sebab, PT LEN Industri akan membantu memproduksi radar buatan Thales. 

Andyawan mengatakan kebutuhan terkait radar ini cukup mendesak. Sebab, saat ini TNI AU masih menggunakan radar yang teknologinya masih buatan 1970-an dan 1980-an. 

"Radar ini kan memang sudah direncanakan sejak 2010. Kemudian terealisasi di renstra 2019 hingga 2024," imbuhnya. 

Baca Juga: Menteri PUPR Stop Sementara Pembangunan IKN pada 10 Agustus 2024

2. 13 unit radar buatan Thales Prancis akan dirakit di Subang

TNI AU: Area Sekitar IKN Akan Dijaga Radar Buatan PrancisIlustrasi sistem pertahanan udara radar GCI yang akan dimiliki Indonesia. (ANTARA FOTO)

Sementara, Direktur Utama PT LEN Industri (Persero), Bobby Rasyidin mengatakan 13 unit sistem radar pengendali Ground Control Interception (GCI) GM-403 yang dipesan oleh Kemhan dari perusahaan teknologi Prancis, Thales, perakitannya dilakukan di Subang, Jawa Barat. Lokasi perakitan itu dilakukan di fasilitas milik PT LEN Industri di LEN Technopark. 

"Kami akan mulai final assembly pada Oktober 2023. Itu first radar," ujar Bobby di kantor Kemhan pada Agustus 2023 lalu. 

Ia menambahkan PT LEN Industri dan Thales bekerja sama untuk memproduksi dan merakit 13 unit sistem radar GCI GM-403 yang dibeli oleh Indonesia. Di dalam kerja sama itu, PT LEN Industri juga ikut memproduksi perangkat untuk transmitter dan receiver radar. 

3. Kontrak pengadaan 13 unit radar GCI Thales capai Rp5,8 triliun

TNI AU: Area Sekitar IKN Akan Dijaga Radar Buatan PrancisPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ketika menerima laporan korps kenaikan pangkat di Mabes TNI. (Dokumentasi Puspen TNI)

Kementerian Pertahanan sebelumnya pernah menyampaikan bahwa nilai kontrak pengadaan 13 sistem unit radar Ground Control Interception (GCI) GM-403 buatan Thales yang bekerja sama dengan PT LEN Industri mencapai 354 juta Euro atau setara Rp5,8 triliun. "Nilai kontrak pengadaannya EUR 354.119.092," ujar Kepala Biro Humas Sekjen Kemhan, Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha pada Juni 2023 lalu. 

Maka, bila dihitung harga sistem radar GCI per unitnya mencapai Rp446,8 miliar. "Kontrak ditandatangani pada 20 April 2022. Pengiriman dilakukan dalam waktu 48 bulan setelah tanggal efektif kontrak. Selain itu, periode garansi untuk sistem radar adalah 36 bulan," katanya. 

https://www.youtube.com/embed/plqsmiay1-E

Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya