Sandiaga Enggan Polisikan Andi Arief Soal Cuitan Mahar Politik

Lagipula Demokrat dan Gerindra masih berkoalisi

Jakarta, IDN Times - Kendati sudah dituding oleh Andi Arief membayar mahar untuk dua partai politik, namun rupanya Sandiaga Uno enggan mempolisikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat tersebut. Hal itu disampaikan oleh anggota tim pemenangan Sandiaga, Sudirman Said di gedung KPK pada Selasa (14/8).

"Saya kira enggak (akan melaporkan). Kan kita koalisi," ujar Sudirman.

Langkah tersebut bertolak belakang dengan sikap yang diambil oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah melaporkan Andi Arief ke polisi. 

Lalu, apa langkah Sandi usai isu tersebut menjadi perbincangan liar di publik? 

1. Sandi kembali membantah telah memberikan mahar kepada PKS dan PAN

Sandiaga Enggan Polisikan Andi Arief Soal Cuitan Mahar Politik(Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sudirman mengatakan, Sandi sudah bolak-balik membantah mengenai dugaan adanya pemberian mahar senilai Rp1 triliun ke PKS dan PAN. Bantahan itu juga ia sampaikan di hadapan Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN, Cahya Hardianto Refa. 

"Tadi sampai hari ini dan sudah dibuktikan dalam laporan LHKPN, tidak ada laporan sedikit pun (ada aliran uang) ke partai-partai itu. Jadi, tidak benar ada mahar," ujar Sudirman yang ikut mendampingi Sandi ke kantor KPK untuk melaporkan LHKPN terbarunya. 

Sandi pun meminta kepada publik dan media agar sama-sama kembali mengecek transkrip omongan yang pernah ia sampaikan sehingga ada anggapan ia telah mengakui bahwa uang tersebut digunakan untuk modal berkampanye. 

Baca Juga: Tanggapan KPK soal Desakan Menelusuri Dugaan Mahar Sandiaga Uno

2. Sandiaga akan keluar dari Partai Gerindra

Sandiaga Enggan Polisikan Andi Arief Soal Cuitan Mahar Politik(Bakal cawapres Sandiaga Uno ketika menunjukkan form laporan harta kekayaan yang dilaporkan ke KPK) IDN Times/Santi Dewi

Sudirman juga mengonfirmasi kalau Sandi akan keluar dari Partai Gerindra. Hal itu lantaran ia dan Prabowo maju dari partai yang sama sebagai calon di Pilpres 2019. 

Kendati begitu, hingga hari ini, Sandi disebut masih menjadi kader di Partai Gerindra. 

"Itu masih di dalam proses karena itu masih menjadi komitmen keduanya yakni Pak Prabowo dan Pak Sandi," kata mantan Menteri ESDM itu. 

Lalu, apakah ini artinya Sandi akan masuk ke partai lain? Atau tetap independen? 

"Kami sendiri berprinsip ya sebaiknya jangan sampai pindah partai lah," katanya lagi. 

3. Andi Arief diperintah oleh Partai Demokrat untuk menyampaikan tudingan pemberian mahar

Sandiaga Enggan Polisikan Andi Arief Soal Cuitan Mahar Politik(Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief) ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Tudingan Andi Arief itu kini menjadi pembicaraan yang liar. Dalam sebuah diskusi di televisi, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu akhirnya buka suara kalau ia diperintah oleh partainya agar berbicara mengenai tudingan mahar Rp500 miliar oleh Sandiaga. Kendati begitu, ia menegaskan pernyataannya itu bisa dipertanggung jawabkan.

"Saya ingin menyatakan bahwa saya diperintah oleh partai untuk berbicara begini," ujar Andi dalam tayangan di stasiun Kompas TV pada Senin malam (13/8).

Keputusan untuk mengungkap soal dugaan mahar ini diambil usai digelar rapat resmi di kediaman Ketua Umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Hasil dari rapat itu menyatakan agar kami mengemukakan saja ke publik problem yang sebenarnya," kata Andi.

Ia mengaku tidak takut cuitannya akan berujung ke pelaporan ke polisi. Ia mengaku siap menghadapi proses hukum, seandainya ada yang melaporkan ke polisi terkait cuitan tersebut.

Uniknya walaupun berbeda pendapat dan merasa kecewa terhadap pemilihan Sandi sebagai cawapres Prabowo, Partai Demokrat tetap memilih untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra.

Baca Juga: Panas! #Jenderalkardus dan #Jenderalbaper Jadi Trending Twitter

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya