Said Aqil Usul RI Bentuk Duta Perdamaian untuk Isu Palestina-Israel

Said Aqil desak konflik peperangan Hamas-Israel disetop

Jakarta, IDN Times - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, menyerukan agar peperangan dan konflik antara kelompok pejuang Hamas dengan Israel segera disetop.

Sebab, kata Said Aqil, dalam konflik yang kembali pecah sejak 7 Oktober 2023, telah menyebabkan 1.600 orang tewas. Belum lagi 6.434 orang terluka, mayoritas merupakan perempuan dan anak-anak. 

Said Aqil khawatir perang bisa meluas hingga Lebanon, dan menyebabkan ketidakstabilan baru di Timur Tengah yang merugikan perdamaian dunia.

"Stop the war! Lindungi warga sipil dan segera lakukan perundingan damai!" ujar Said dalam keterangan tertulis dan dikutip pada Selasa (10/10/2023).

Seruan agar perang dihentikan itu disampaikan Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) tersebut kepada semua pihak, khususnya pejuang Hamas Palestina, Israel dan komunitas internasional untuk segera mengambil langkah-langkah agar perang segera diakhiri.

"Segera lindungi warga sipil dan lakukan perundingan damai, agar eskalasi dan konflik tidak meluas, tidak jatuh banyak korban warga sipil lebih banyak lagi, serta menghindari memburuknya stabilitas dan perdamaian dunia, khususnya di Timur Tengah," tutur dia. 

Salah satu usulan yang bisa diterapkan, kata Said Aqil, menerapkan solusi dua negara atau two state solution. Baik Israel maupun Palestina harus sama-sama mengakui kedaulatan negara masing-masing. Solusi tersebut tak sepenuhnya disepakati kedua belah pihak. 

"Segera wujudkan pembentukan negara Palestina merdeka," ujarnya. 

Lalu, apa yang bisa dilakukan secara konkret oleh pemerintah Indonesia untuk meghentikan konflik Hamas-Israel?

1. Said Aqil desak Indonesia bentuk dan utus Duta Perdamaian Khusus

Said Aqil Usul RI Bentuk Duta Perdamaian untuk Isu Palestina-IsraelKH Said Aqil Siradj (Dok. PBNU)

Said Aqil mendesak pemerintah Indonesia membentuk dan mengutus Duta Perdamaian Khusus, untuk menjalankan misi perdamaian atas konflik Palestina dan Israel.

"Kami mendesak kepada pemerintah Indonesia agar segera melakukan langkah-langkah konkret, secara diplomatis, dan kemanusiaan, demi dan untuk atas nama keadilan serta perdamaian abadi di Timur Tengah. Sikap aktif pemerintah bisa diwujudkan membentuk dan mengutus Duta Khusus Perdamaian," kata Said. 

Duta khusus perdamaian itu, kata Said Aqil, sesuai dengan amanat pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Di mana isinya kemerdekaan adalah hak segala bangsa. 

"Bangsa Indonesia berkomitmen untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dua hal tersebut adalah misi suci yang harus segera dijalankan," tutur dia. 

Baca Juga: 3 Alasan Israel Gagal Mencegah Serangan Hamas

2. Said Aqil ajak semua umat beragama memanjatkan doa perdamaian

Said Aqil Usul RI Bentuk Duta Perdamaian untuk Isu Palestina-Israelilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Said turut mengajak semua umat, terutama kaum Muslim untuk mengumandangkan doa perdamaian dan keselamatan dunia. Ia berharap bisa terwujud kehidupan dunia yang damai dan sentosa. 

"Mari kita semua umat beragama dan khususnya kaum Muslim di manapun berada untuk mengumandankan doa perdamaian dan keselamatan dunia," kata dia. 

Ia menyebut usaha mendamaikan dua pihak yang berkonflik, baik melalui ikhtiar doa maupun ikhtiar lainnya, adalah perintah semua agama.

"Selain itu, juga merupakan jariyah sekaligus berpahala besar," ujar pengasuh Pesanten Al Tsaqofah, Cirebon, Jawa Barat itu. 

3. Indonesia lakukan komunikasi dengan Palang Merah Internasional terkait proses evakuasi

Said Aqil Usul RI Bentuk Duta Perdamaian untuk Isu Palestina-Israelilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, berdasarkan informasi yang diterima Kementerian Luar Negeri RI, ada 13 WNI yang berada di Jalur Gaza. Padahal, area itu sedang dibombardir militer Israel sebagai serangan balasan terhadap serangan mendadak pejuang Hamas. 

Juru bicara Kemlu, Lalu M. Iqbal mengatakan Indonesia sudah berkomunikasi dengan Palang Merah Internasional (ICRC) untuk mengupayakan evakuasi terhadap WNI yang terjebak di Jalur Gaza.

"KBRI Amman (Yordania), KBRI Beirut dan KBRI Kairo disiagakan penuh untuk memantau perkembangan situasi di wilayah konflik dan memastikan perlindungan bagi WNI yang terdampak," ungkap Iqbal dalam keterangan tertulis pada Selasa (10/10/2023). 

Ia juga menyebut sejauh ini belum ada WNI yang menjadi korban peperangan antara Hamas dengan Israel. Kemlu pun, kata Iqbal, telah mengimbau kepada semua WNI yang berada di Israel dan Palestina, agar keluar dari wilayah tersebut. 

"Menimbang situasi keamanan terakhi dan demi keselamatan para WNI, Pemerintah Indonesia mengimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina dan Israel segera meninggalkan wilayah itu. Bagi WNI yang sudah berencana perjalanan ke kedua wilayah itu, agar dibatalkan. 

https://www.youtube.com/embed/inE-hUPJERA

Baca Juga: Kemlu RI Bersiap Evakuasi 10 WNI dari Palestina

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya