PPP Gagal ke Senayan, Mardiono Diminta Legawa Mundur dari Posisi Ketum

Mardiono tak mengaku bertanggung jawab atas kegagalan PPP

Intinya Sih...

  • Anggota GPK, Adrian Harahap, mendesak Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono, untuk mundur demi konsolidasi internal partai.
  • Harapan agar Mardiono mundur di bulan Juni dan digelar Muktamar Luar Biasa untuk memilih ketua umum baru.
  • Kader muda PPP tidak lagi percaya ke Mardiono akibat kegagalan partai dalam pemilu 2024 dan masuk ke Senayan.

Jakarta, IDN Times - Anggota Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK), Adrian Harahap, berharap Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mardiono untuk legawa mundur dari posisinya. Hal itu agar PPP bisa melakukan konsolidasi secara internal dan mempersiapkan diri ke Senayan pada pemilu 2029. 

"Sebagai seorang ksatria, kita harapkan Pak Mardiono untuk mundur agar kami bisa melakukan konsolidasi partai lebih baik," ujar Adrian ketika dihubungi IDN Times melalui telepon pada Minggu malam (9/6/2024). 

Ia bahkan mengharapkan Mardiono bisa mundur di bulan Juni sehingga dapat langsung digelar Muktamar Luar Biasa untuk memilih ketua umum baru. Adrian mengatakan ada sejumlah nama yang dinilai cocok menjadi nakhkoda baru partai berlambang ka'bah hitam itu. Mulai dari Achmad Baidowi, Romahurmuziy hingga Amir Uskara. 

"Pak Amir Uskara berhasil membesarkan PPP di Sulawesi Selatan. Jadi, PPP ini paling besar se-Indonesia ada di Sulsel. Itu semua berkat Pak Amir. Dia sudah pasang pondasi bagi PPP sudah lama," imbuhnya. 

1. Kader muda PPP berharap sebelum 20 Oktober sudah ada ketua umum baru

PPP Gagal ke Senayan, Mardiono Diminta Legawa Mundur dari Posisi KetumRapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) IX PPP (dok. PPP)

Lebih lanjut, Adrian dan kader muda PPP berharap ketua baru PPP sudah terpilih sebelum pelantikan presiden terpilih dan anggota DPR baru. "Dia sudah gagal (bawa PPP ke parlemen), jadi harus sadar diri dan menata diri," kata dia. 

Ia juga mengkritik pernyataan Mardiono yang menyebut masih ada lobi-lobi politik yang dapat dilakukan menuju momen pelantikan anggota DPR 1 Oktober mendatang. Padahal, semua opsi, kata Adrian, sudah tidak ada. 

"Lobi-lobi politik apalagi yang mau dikejar? Gak ada itu. Itu dongeng yang selalu diceritakan kepada para kader. Kan kita juga belajar untuk bernegara, jadi lobi itu gak ada!" ujarnya tegas. 

Salah satu opsi yang pernah diucapkan oleh Mardiono adanya Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang akan dikeluarkan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Perppu yang dimaksud menyangkut putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meminta agar mengatur ulang ambang batas parlemen (parliamentrary treshold). Pileg 2024 masih mengacu ke PT minimal empat persen dari suara nasional. 

"Dia selalu ngomong akan ada Perppu, presiden bantu kita. Gak ada itu! Bohong itu semua!" imbuhnya. 

Baca Juga: PPP Gagal Masuk Senayan, Mardiono Klaim Partainya Tetap Solid

2. Pimpinan di tingkat DPC PPP tidak lagi percaya ke Mardiono

PPP Gagal ke Senayan, Mardiono Diminta Legawa Mundur dari Posisi KetumRapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) IX PPP (dok. PPP)

Adrian mengatakan bahwa pimpinan di tingkat Dewan Pengurus Cabang sudah tidak lagi mempercayai kepemimpinan Mardiono. Sebab, di bawah kepemimpinannya untuk kali pertama PPP tak lolos ke Senayan. 

"Pimpinan di tingkat DPC sudah rusuh. Jadi, sudah gak ada yang percaya dengan Pak Mardiono. Saya berani mengatakan bahwa tingkat kepercayaan kader PPP hari ini, termasuk kader muda PPP, malah sangat berkurang terhadap Pak Mardiono, berkurang jauh!" ujar Adrian. 

Ia mengatakan banyak kader muda PPP tidak lagi percaya ke Mardiono lantaran akumulasi kegagalan yang terjadi di partai berlambang ka'bah itu. Mulai dari mendukung capres dan cawapres yang tidak berhasil memenangkan pemilu 2024 hingga gagal memperjuangkan PPP masuk ke Senayan.

"Selain itu, seharusnya yang namanya ketua umum kan memang harus rela berkorban," imbuhnya.

Dalam pandangannya di era kepemimpinan Mardiono, para caleg tidak dibantu. "Beliau melepaskan saja begitu. Lalu menyalahkan kami, para caleg yang gagal. Beliau merasa tidak gagal karena tidak ikut maju jadi caleg. Itu kan tidak elok," ucapnya. 

Adrian mengatakan demikian berdasarkan pengalamannya maju sebagai caleg ketika tampuk ketua umum masih dipegang oleh Romahurmuziy. Pria yang akrab disapa Rommy itu ikut membantu para caleg berjuang. 

Baca Juga: Gelar Rapimnas, PPP Siap Sukseskan Pilkada dan Gelar Muktamar 2025

3. Mardiono menolak dikatakan gagal sebagai ketua umum

PPP Gagal ke Senayan, Mardiono Diminta Legawa Mundur dari Posisi KetumPlt Ketua Umum PPP Mardiono dalam sesi jumpa pers. (Dok. PPP)

IDN Times telah meminta respons kepada Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi, terkait desakan mundur terhadap Mardiono. Namun, tidak direspons. 

Sementara, potongan video pernyataan pembuka Mardiono di rapimnas ke-9 pada pekan lalu, beredar luas. Di dalam potongan video dengan durasi 30 detik itu, Mardiono menolak dikatakan gagal sebagai ketua umum. Tetapi, di kepemimpinannya lah, PPP untuk kali pertama dalam 50 tahun, gagal melenggang ke Senayan. 

"Loh, saya bukan pelaku kok. Yang pelaku bapak-ibu sekalian. Yang berhasil kita semua, yang gagal kita semua. Saya gak gagal. Saya gak (ikut) nyalonin jadi anggota DPR RI, saya gak nyalonin DPRD, saya gak ikut mencalonkan bupati. Jadi, kalau dibilang Mardiono (sudah) gagal. Yang mana yang gagal?" tanyanya di video itu dan dikutip pada hari ini. 

https://www.youtube.com/embed/_K14lDxwexU

Baca Juga: Viral Video Mardiono Tak Mau Disalahkan karena PPP Gagal ke Senayan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya