PKB soal Wacana KIM Plus di Jakarta:  Berpotensi Timbulkan Satu Poros

Satu poros paslon itu diprediksi lawan kotak kosong

Intinya Sih...

  • Wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus untuk pilkada di sejumlah wilayah pada November mendatang dapat menimbulkan hanya ada satu poros yang muncul.
  • Pihak PKB masih mempertimbangkan opsi tersebut agar di DKI Jakarta tidak banyak gejolak dan kebersamaan, mengingat perpecahan terjadi di Pilkada Jakarta 2017 lalu.
  • KIM justru mengharapkan hanya ada dua pasangan calon yang diajukan di Pilkada Jakarta 2024, yaitu paslon pertama yang diusung oleh KIM plus dan paslon kedua diajukan oleh koalisi partai di luar KIM.

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, merespons wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus untuk pilkada di sejumlah wilayah pada November mendatang. Menurutnya, bila wacana KIM plus diwujudkan di Pilkada Jakarta, maka dapat menimbulkan hanya ada satu poros yang muncul. 

"Kalau plus dua-duanya, maka akan hanya ada satu poros saja di DKI," ujar Jazilul di kantor DPP PKB, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2024). 

Ketika ditanyakan apakah satu poros tersebut menandakan satu paslon saja yang dimunculkan melawan kotak kosong, ia tak menampik hal tersebut. "Ya, begitu (yang terjadi), kalau semuanya ingin bersama, maka (yang dilawan) kotak kosong di DKI," katanya. 

Wacana KIM plus itu kali pertama dilempar oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Ia mengatakan, KIM plus itu bisa diwujudkan di Pilkada Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jakarta. KIM plus merujuk adanya kerja sama antara parpol yang tergabung di dalam KIM saat pilpres dengan partai lain di luar KIM. 

Dasco menyebut, adanya wacana KIM plus itu didorong berbagai dinamika politik yang terjadi. KIM plus, kata Dasco, akan menentukan pilihan untuk melangkah bersama di sejumlah provinsi utama tersebut. 

Apakah PKB setuju dengan wacana KIM plus tersebut?

1. PKB masih mempertimbangkan wacana KIM plus

PKB soal Wacana KIM Plus di Jakarta:  Berpotensi Timbulkan Satu PorosWaketum DPP PKB Jazilul Fawaid sambut baik kode PDIP yang mau berkoalisi di Pilkada Jakarta 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Ketika ditanyakan apakah PKB setuju dengan wacana KIM plus itu, ia menyebut, partai tempatnya bernaung masih mempertimbangkan opsi tersebut. "Kami masih mempertimbangkan agar di DKI Jakarta ini tidak banyak gejolak dan kebersamaan. Kan kalau sudah bersama maka tidak ada lagi gejolak," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR itu. 

Ia menambahkan, bila ada dua poros maka bisa berdampak terjadi perpecahan. Hal tersebut, kata Jazilul, sudah pernah terjadi di Pilkada Jakarta 2017 lalu. 

Saat ditanyakan siapa paslon yang akan diajukan di Pilkada Jakarta, Jazilul menyebut hal itu tergantung pada dinamika politik. 

Baca Juga: Berpeluang Dipasangkan dengan Jusuf Hamka, Anies: Beliau Teman Lama

2. Sekjen PAN sebut kemungkinan hanya ada dua pasang calon di Pilkada Jakarta

PKB soal Wacana KIM Plus di Jakarta:  Berpotensi Timbulkan Satu PorosSekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno komentari soal Muhammadiyah yang memilih hati-hati terima konsesi tambang. (dok. PAN)

Sementara, menurut Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, KIM justru mengharapkan hanya ada dua pasangan calon yang diajukan di Pilkada Jakarta 2024, yaitu paslon pertama yang diusung oleh KIM plus dan paslon kedua diajukan oleh koalisi partai di luar KIM. 

"Koalisi Indonesia Maju plus tambahan partai politik yang lain akan bergabung untuk mengusung satu pasangan calon, untuk kemudian paslon tersebut berhadapan dengan calon partai dari koalisi lainnya," ujar Eddy seperti dikutip dari keterangan video, Jumat (2/8/2024). 

Ia menambahkan, KIM akan tetap kompak menghadapi Pilkada Jakarta. "Oleh sebab itu, kami berharap ada paslon di Pilkada Jakarta," katanya. 

3. Wacana KIM plus akan merugikan Anies Baswedan

PKB soal Wacana KIM Plus di Jakarta:  Berpotensi Timbulkan Satu PorosPengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin. (IDN Times/Rochmanudin)

Sementara, menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin, bila wacana KIM plus benar-benar diwujudkan maka bisa mengubah peta politik untuk pilkada di Pulau Jawa, termasuk Jakarta. Hal tersebut diprediksi bisa membayakan Anies Baswedan. Ia terancam bisa tidak mendapatkan tiket di Pilkada Jakarta.

"Kan plusnya ini diprediksi NasDem dan PKB yang akan merapat. Nanti yang menjadi lawannya diduga adalah PKS dan PDIP. Tetapi, PKS kan diduga meminta diajak (bergabung ke pemerintahan). KIM plus ini sangat mungkin terealisasi di Pilkada Jakarta," ujar Ujang ketika dihubungi pada Jumat (2/8/2024).

Ia pun tak yakin bila PKB diajak bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran, akan ditolak. Sedangkan, PKS pun juga tidak malu-malu meminta untuk ikut diajak ke dalam koalisi pemerintahan.

Lebih lanjut, Ujang menilai kunci dari KIM plus ada pada PKS. Bila PKS menyatakan bersedia bergabung, maka Anies sulit mendapatkan tiket untuk Pilkada Jakarta.

"Tapi, bila PKS masih ada di luar koalisi KIM atau punya poros sendiri, maka dia harus cari partai agar bisa tetap mengusung Anies dan memenuhi syarat (minimal suara) 20 persen," katanya. 

Ia menilai ada peluang PKS berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Sebab, Ujang menilai kecil kemungkinan PDIP bersedia bergabung ke dalam KIM plus.

https://www.youtube.com/embed/PRyBAmUpP6s

Baca Juga: Dasco: Pembahasan Calon Gubernur Jakarta Tunggu Kepulangan Pak Prabowo

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya