Panglima TNI: Pengiriman Pasukan ke Gaza Tunggu Perjanjian Damai

Butuh mandat dari PBB untuk bisa kirim pasukan ke Gaza

Intinya Sih...

  • Panglima TNI menyatakan pasukan perdamaian TNI tidak bisa langsung dikirim ke Gaza tanpa perjanjian damai antara Israel dan Palestina.
  • Kementerian Pertahanan masih menyiapkan izin prinsip untuk operasi di Gaza dengan melibatkan negara seperti Cyprus, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
  • Presiden terpilih Prabowo Subianto berkomitmen mendukung gencatan senjata antara Palestina dan Israel serta mendukung proposal damai Joe Biden.

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan pasukan perdamaian yang terdiri dari unsur TNI tak bisa langsung dikirimkan ke Gaza, Palestina begitu saja. Berdasarkan hasil koordinasinya dengan sejumlah kementerian terkait, pengiriman pasukan perdamaian itu baru bisa terwujud bila sudah ada perjanjian damai antara Israel dengan Palestina. 

"Perkenankan kami melaporkan untuk penyiapan satgas PBB ke Palestina, TNI telah melakukan rapat koordinasi dengan beberapa kementerian terkait yaitu Kementerian Pertahanan, Kemlu dan Kementerian Kesehatan yang telah dilaksanakan pada 27 Mei dan 3 Juni 2024 di Jakarta," ujar Jenderal Agus ketika menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (6/6/2024). 

"Dapat kami laporkan secara singkat bahwa Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa misi yang dilaksanakan di Gaza pada saat ini merupakan join humanitarian operation. Tentunya, operasi kemanusiaan tersebut baru dapat dilaksanakan setelah adanya perjanjian Israel dengan Palestina," tutur dia lagi. 

Selain itu, Jenderal Agus juga menjelaskan tak bisa TNI saja yang mengirimkan pasukan ke Gaza. "Dibutuhkan mandat dari PBB untuk membentuk code development atau operasi bersama negara-negara ASEAN," katanya. 

1. Kemenhan masih siapkan izin prinsip untuk gelar operasi di Gaza

Panglima TNI: Pengiriman Pasukan ke Gaza Tunggu Perjanjian DamaiUpacara penyambutan Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyoningrat-992. (Dokumentasi dinas penerangan TNI AL)

Lebih lanjut, Agus menambahkan Kementerian Pertahanan saat ini masih menyiapkan berbagai izin prinsip untuk menggelar operasi di Gaza. Penyiapan izin prinsip itu turut menggandeng beberapa negara seperti Cyprus, Uni Eropa dan Amerika Serikat. 

"Izin prinsip itu untuk penggunaan dermaga apung di daerah operasi," kata dia. 

Ia juga menyebut bahwa pengiriman pasukan perdamaian membawa sejumlah manfaat bagi Indonesia. Pertama, pengakuan dari dunia internasional terhadap kontribusi Indonesia kepada pasukan penjaga perdamaian dapat meningkatkan reputasi Indonesia. 

Kedua, prajurit TNI mendapatkan pengalaman dan mengasah kemampuan. "Partisipasi prajurit TNI di pasukan perdamaian dapat memberikan latihan dan pengalaman berharga bagi pasukan. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan militer suatu negara," tutur dia. 

Ketiga, personel TNI dapat mengakses peralatan keamanan yang belum tersedia di Tanah Air. Peralatan keamanan itu antara lain transportasi, peralatan komunikasi dan medis. 

Keempat, pembagian beban biaya. "Dengan adanya cost sharing dengan negara mitra bisa meringankan biaya," ujarnya. 

Manfaat kelima, bisa menciptakan perdamaian dan keamanan. "Pasukan penjaga perdamaian dapat membantu mencegah kekerasan dan meningkatkan perdamaian serta keamanan di daerah konflik," katanya lagi. 

Baca Juga: Jokowi Minta Prabowo Bangun Rumah Sakit di Gaza

2. Ada empat brigadi komposit yang disiapkan untuk jadi pasukan penjaga perdamaian

Panglima TNI: Pengiriman Pasukan ke Gaza Tunggu Perjanjian DamaiIlustrasi prajurit TNI ketika disalami oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto. (Dokumentasi Puspen TNI)

Di forum itu, Jendral Agus juga menyebut ada empat batalyon yang disiapkan untuk dikirimkan sebagai pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina. Empat batalyon itu terdiri dari batalyon support, batalyon kesehatan, batalyon Zeni, dan batalyon perbekalan. Total ada 1.212 personel yang akan dikirimkan. 

"Kami akan membentuk Brigade Komposit yang terdiri dari batalyon support, batalyon Zeni, batalyon Kesehatan, dan batalyon perbekalan, untuk dikirimkan ke sana," kata mantan KSAD itu. 

Agus menjelaskan, batalyon kesehatan memiliki kemampuan perawatan medis karena dilengkapi tim dokter. Kemudian, batalyon Zeni memiliki kemampuan untuk melakukan konstruksi pembangunan. Sedangkan, batalyon perbekalan mempunyai kemampuan untuk membuat dapur umum

Batalyon Support disiapkan untuk membantu pengamanan bagi personel-personel yang nantinya ditugaskan ke Gaza. Menurutnya, pasukan pengamanan tetap diperlukan karena di daerah tersebut masih terjadi konflik.

"Jadi, kami tetap mengamankan pasukan dari Indonesia yang membantu," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Panglima TNI-Kapolri Pantau Langsung Demo Putusan MK di Patung Kuda

3. Pengiriman pasukan perdamaian ke PBB disampaikan Prabowo di Singapura

Panglima TNI: Pengiriman Pasukan ke Gaza Tunggu Perjanjian DamaiMenteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menjadi pembicara di acara IISS Shangri-La Dialogue ke-21 2024 di Singapura (IDN Times/Istimewa)

Tindak lanjut pengiriman pasukan penjaga perdamaian PBB merupakan komitmen yang disampaikan oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto di forum Shangri-La Dialogue pada 1 Juni 2024 lalu. Gagasan itu, kata Prabowo, demi gencatan senjata dan perlindungan bagi semua pihak. 

Pria yang hingga kini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu mendorong gencatan senjata antara Palestina dengan Israel, serta mendukung seluruh upaya yang dapat mempercepat perkembangan two-state solution. Termasuk proposal damai yang diajukan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

"Kami berupaya sebisa mungkin melakukan bantuan kemanusiaan. Jika diperlukan dan jika diminta oleh PBB, kami siap untuk menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk menjaga dan memantau gencatan senjata yang prospektif ini," ujar Prabowo, dikutip dari tayangan resmi Shangri-La Dialogue.

https://www.youtube.com/embed/zTDNyu4vp-s

Baca Juga: Prabowo Bakal Kirim Pasukan ke Gaza, Ini Kata Menlu Retno

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya