Panglima TNI Mutasi 130 Perwira Tinggi, Termasuk Pangkogabwilhan I

Mutasi terjadi di saat transisi pemerintahan ke Prabowo

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto merotasi dan mutasi 130 perwira tinggi di tiga matra yang ada di lingkungan TNI. Rotasi dan mutasi tersebut berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI nomor Kep/1080/IX/2024 pada 11 September 2024, berisi pemberhentian dari dan pengangkatan di dalam jabatan di lingkungan TNI. Mutasi dan rotasi ini terjadi di masa transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo. 

Di dalam keputusan tersebut posisi Pangkogabwilhan I yang semula diisi Laksamana Madya Agus Hariadi dialihkan kepada Laksamana Muda Rachmad Jayadi. Rachmad dulu menjabat Pa Sahli Tk.III Bid.Banusia Panglima TNI. Kogabwilhan I memiliki wilayah kerja meliputi Sumatra, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. 

Sedangkan, Laksamana Madya Agus menempati posisi sebagai Sesjen Dewan Ketahanan Nasional dan menggantikan Laksdya T.S.N.B Hutabarat. 

Laksdya T.S.N.B Hutabarat menjadi dosen tetap di Universitas Pertahanan. Laksdya Maman Firmansyah dimutasi dari Dankodiklat TNI menjadi Staf Khusus KSAL.

Posisinya kini digantikan Mayjen Mohammad Fadjar yang sebelumnya Pangdam III/Siliwangi. Mayjen Dadang Arif kemudian ditunjuk jadi Pangdam III/Siliwangi.

1. Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo dimutasi jadi Pangdam XVI/Pattimura

Panglima TNI Mutasi 130 Perwira Tinggi, Termasuk Pangkogabwilhan IMayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo. (Dokumentasi Puspen TNI)

Sementara, Mayjen Syafrial dimutasi dari Pangdam XVI/Pattimura menjadi Kas Kostrad. Mayjen Putranto Gatot yang sebelumnya menjabat Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan ditunjuk jadi Pangdam XVI/Pattimura.

Mayjen Wahyoedho Indrajit dimutasi dari Jampidmil Kejagung menjadi Staf Khusus KSAD. Brigjen (Mar) Muhammad Nadir ditunjuk menjadi Wadan Kormar. Posisi sebelumnya Danpasmar-2 Kormar digantikan Kolonel Mar Nanang Saefulloh.

Marsma Destianto Nugroho Utomo dimutasi dari Komandan Lanud Halim Perdanakusuma menjadi Staf Khusus KSAU. Posisinya digantikan Kolonel (Pnb) Muzafar.

Baca Juga: Wacana Pembentukan Matra Siber TNI, Jokowi: Sangat Baik

2. Mokhammad Ali Ridho menjabat Jampidmil di Kejagung

Panglima TNI Mutasi 130 Perwira Tinggi, Termasuk Pangkogabwilhan IMayjen Mokhammad Ali Ridho (ketiga dari kanan) menjadi Jaksa Pidana Militer. (ANTARA FOTO)

Sementara, posisi Mayjen Mokhammad Ali Ridho dipercaya menjadi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Militer. Ali merupakan jebolan Akmil 1991 dari kecabangan Korps Hukum (Chk). Sebelumnya, ia ditunjuk menjadi Direktur Hukum TNI Angkatan Darat pada 2024.

Tak lama dari situ, ia dipercaya menjadi Oditur Jenderal TNI pada Badan Pembinaan Hukum Tentara Nasional Indonesia atau (Babinkum TNI) di tahun 2024.

3. Panglima TNI mutasi 256 perwira tinggi pada akhir Juli lalu

Panglima TNI Mutasi 130 Perwira Tinggi, Termasuk Pangkogabwilhan ITNI Angkatan Laut memperingati puncak HUT ke-79 di perairan Teluk Jakarta pada Selasa, 10 September 2024. (Dokumentasi Dinas Penerangan TNI AL)

Mutasi dan rotasi kali terakhir yang dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto terjadi pada 24 Juli 2024 lalu. Total ada 256 perwira tinggi yang dimutasi. 

Dalam surat keputusan yang dibaca oleh IDN Times, pergantian Pati terjadi pada posisi strategis mulai dari empat Panglima Kodam, Pangkostrad, Kepala Dinas Penerangan TNI AD hingga Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI. Namun, bila dicermati terdapat beberapa orang dekat Jokowi yang ikut dipromosikan.     

IDN Times mencatat, setidaknya ada tiga individu yang dekat dengan Jokowi yaitu Mayjen TNI Mohamad Hasan yang dipromosikan menjadi Pangkostrad; Mayjen TNI Rudy Saladin yang dipercaya menjadi Pangdam V/Brawijaya, dan Mayjen Rafael Granada Baay. Hasan diketahui pernah bertugas sebagai Komandan Grup A Paspampres pada periode 2016-2018. Grup A Paspampres adalah grup yang bertugas mengawal presiden dan keluarganya. 

Sementara, Rafael pernah dilantik menjadi Komandan Paspampres pada 2023. Sedangkan, Rudy merupakan Sekretaris Militer Presiden.           

Ketika dikonfirmasi kepada Kapuspen TNI ketika itu Mayjen TNI Nugraha Gumilar, alasan dari rotasi dan promosi ini disusun atas kebutuhan organisasi. "Ini untuk kebutuhan organisasi," kata Nugraha melalui pesan pendek kepada IDN Times, pada 29 Juli 2024. 

https://www.youtube.com/embed/YazqqDyKb4c

Baca Juga: 7 Potret HUT ke-79, TNI AL Unjuk Kekuatan Alutsista di Teluk Jakarta

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya