NasDem Ingatkan Fahri Hamzah Jangan Berlebihan Jilat Prabowo-Gibran

Fahri ajak publik untuk secara aklamasi dukung Prabowo

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat, Ahmad Ali mewanti-wanti Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah agar tidak berlebihan menjilat paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Semua, kata Ali, harus melalui proses demokrasi.

Pernyataan pria yang juga menjabat sebagai Kepala Pelatih Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin itu, untuk merespons ajakan Fahri agar secara aklamasi memilih Prabowo-Gibran. Apalagi Fahri kencang mendorong agar sebaiknya Pemilu 2024 diselenggarakan cukup satu putaran.

"Kalau mau menjilat jangan terlalu berlebihan lah. Kalau ingin jadi menteri, jangan terlalu terburu-buru. Ada proses demokrasi yang akan kita lewati," ujar Ali di Yayasan Darul Mustafa, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Selasa (26/12/2023). 

Ia mengaku kenal dengan sosok Fahri secara personal. Fahri merupakan sosok yang rasional dan mengedepankan akal sehat dalam merawat demokrasi. Maka, ia bingung membaca pernyataan Fahri yang akhir-akhir ini sudah tak lagi rasional. 

"Makanya saya bilang kalau mau menjilat, mau menyenangkan pimpinan ya jangan juga terlalu berlebihan. Saya akhir-akhir ini lihat dia sudah kehilangan rasionalitas dia," tutur dia. 

1. Fahri klaim dengan menghelat pemilu satu putaran lebih menghemat biaya

NasDem Ingatkan Fahri Hamzah Jangan Berlebihan Jilat Prabowo-GibranCuitan Fahri Hamzah yang mengajak publik untuk memilih Prabowo-Gibran. (www.twitter.com/@Fahrihamzah)

Sementara, di dalam cuitannya yang terbaru pada malam ini, Fahri tidak bosan untuk mengajak publik agar secara aklamasi memilih paslon Prabowo-Gibran. Bahkan, menurutnya, pemilu hanya cukup dilakukan satu kali putaran saja. 

"Kita harus bangun tradisi ilmiah dalam pemilu dan juga membantu negara menghemat biaya dalam putaran ke-2. Biaya putaran ke-2 sekitar Rp17 triliun. Sebaiknya, kita bantu menghemat. Yuk, #AklamasiPrabowoGibran! Sekali putaran saja cukup," demikian cuit Fahri pada Selasa malam. 

Namun, cuitan itu dibanjiri komentar negatif dari warganet. Sebagian besar dari mereka mempertanyakan keabsahan Gibran sebagai cawapres. Apalagi Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) sudah menyatakan Anwar Usman telah melanggar etik secara berat. Anwar merupakan paman Gibran yang ikut mengadili putusan 090 soal perubahan syarat capres dan cawapres. 

"Pemilu, ngabisin uang rakyat. Kemudian disuruh milih cawapres selundupan," ujar seorang warganet. 

"Tradisi ilmiah? Kok malah bagi-bagi susu, sembako, kaos dan amplop? Kok ngeles 'bukan debat resmi KPU' saat diundang ngobrol-ngobrol sama anak muda? Kok jejogetan, melet lidah, ndasmu etik dan teriak sorry ye sorry ye? Kok pamer kerja Jokowi, bukan prestasi diri?" tanya warganet lainnya. 

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Menteri NasDem-PKB Mundur, Anies: Gak Level Dijawab

2. PKB bakal slepet pola berpikir Fahri Hamzah

NasDem Ingatkan Fahri Hamzah Jangan Berlebihan Jilat Prabowo-GibranWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (IDN Times/Aryodamar)

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, menilai pola pikir Fahri semakin sesat. Menurutnya, rakyat sudah cerdas dalam menentukan pilihan. Bahkan, kata dia, banyak rakyat yang justru lebih cerdas daripada Fahri. 

"Rakyat sudah cerdas. Bahkan lebih banyak yang lebih cerdas dari Pak Fahri. Janganlah mendikte pikiran dengan kesimpulannya sendiri," ujar Jazilul kepada media pada Senin (25/12/2023). 

Ia juga menanggapi pernyataan Fahri yang mengkritik kubu AMIN yang menawarkan konsep perubahan, tetapi masih tetap berada di dalam pemerintahan Jokowi. Seperti yang diketahui PKB dan Partai NasDem masih tercatat sebagai parpol pendukung Jokowi hingga kini. 

"Itu cara pandang kuno. Kita slepet saja supaya sadar perlunya perubahan," tutur dia lagi. 

3. Ganjar sebut tidak tabu untuk melakukan perbaikan di program Jokowi

NasDem Ingatkan Fahri Hamzah Jangan Berlebihan Jilat Prabowo-GibranGanjar Pranowo meluncurkan program 1 keluarga miskin 1 sarjana di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Selasa (26/12/2023) (IDN Times/Istimewa)

Respons juga disampaikan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Menurut dia, sah-sah saja bila Fahri memiliki cita-cita agar pemilu bisa digelar satu putaran. Lalu, publik diajak memilih Prabowo-Gibran. 

"Namanya juga punya cita-cita tinggi. Sah-sah saja," kata Ganjar pada Selasa (26/12/2023) di Sukoharjo. 

Sementara, terkait posisi PDIP yang kini sudah berseberangan dengan Jokowi, Ganjar menyebut tidak akan meneruskan pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta itu menggunakan kacamata kuda. 

"Kalau ada yang tidak baik mesti kita perbaiki. Saya dengan pemerintahan hari ini kan banyak terlibat dalam penyusunan banyak program," tutur dia lagi. 

https://www.youtube.com/embed/ubAP7eaY4Sc

Baca Juga: Fahri Hamzah: Makan Gratis ala Prabowo Bisa Jalan Asal APBN Tak Bocor

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya