Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil Janji Akan Cintai Persija
Ridwan Kamil saat ditemui di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/5/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berjanji akan mencintai warga Jakarta dan seisinya. Termasuk tim sepak bola Jakarta, Persija Jakarta dan pendukungnya, The Jakmania.
Diketahui, pria yang akrab disapa Kang Emil itu memimpin Jawa Barat yang memiliki tim sepak bola, Persib Bandung. Sementara, pendukung fanatik Persib, Bobotoh, kerap berselisih dengan The Jakmania. Namun, Kang Emil berjanji akan mencintai tim Persija layaknya ia mencintai Persib Bandung.
"Kalau kita datang ke sebuah rumah (baru), kita akan mencintai seisinya kan? Dulu saya ketika di Bandung, mencintai Bandung dengan seisinya. Ada di Jawa Barat, mencintai Jawa Barat dan seisinya. Kalau saya ke Jakarta, saya akan mencintai Jakarta dengan seisinya," kata dia di Jakarta, Jumat (9/8/2024).
"Saya akan mencintai semua, termasuk The Jak dan Persija. Itu mah rumus dan tata krama bagi orang yang ingin masuk ke rumah baru," sambungnya.
1. Ridwan Kamil siap melawan Anies di Pilkada Jakarta
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (IDN Times/Tata Firza)Lebih lanjut, mantan Wali Kota Bandung itu mengaku siap melawan siapapun di Pilkada Jakarta. Termasuk melawan Anies Baswedan yang memiliki elektabilitas tertinggi saat ini di Jakarta.
"Oh, saya siap. Ketika ikut Pilwalkot, saya melawan delapan pasang (calon). Waktu di Pilgub Jabar lawan empat pasang (calon). Saya siap melawan siapa pun di Jakarta," kata Kang Emil.
Seandainya ia nanti tidak terpilih di Jakarta pun, Kang Emil mengaku tak mempermasalahkan. Ia mengatakan bisa bermanfaat di bidang lain.
"Saya kan bukan pengangguran. Saya bisa bekerja di bidang lain. Jadi dosen bisa. Bisnis kopi, skin care dan lain-lain," imbuhnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tak Ingin Ada Kotak Kosong di DKI: Nanti Debatnya Sama Siapa?
2. Ridwan Kamil tak suka melawan kotak kosong di Jakarta
Editor’s picks
Ilustrasi logistik pemilu 2024. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)Kang Emil juga mengaku lebih senang bila dalam kontestasi Pilkada Jakarta, tidak ada kotak kosong, sebab kontestasi yang muncul akan lebih sehat. Selain itu, warga Jakarta bisa punya opsi lebih banyak terkait calon pemimpinnya.
"Kalau nanya ke saya, saya gak suka (melawan kotak kosong). Kalau dengan kotak kosong, nanti debatnya sama siapa? Gimana meng-counternya? Ya, kan susah," ujar Ridwan sambil tertawa saat ditemui usai bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (8/8/2024) malam.
Diketahui, hasil pertemuan antara Ridwan Kamil dengan Airlangga menetapkan Kang Emil secara resmi maju di Pilkada Jakarta. Pencalonan Kang Emil juga sudah disepakati dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai calon gubernur di Jakarta.
Namun seiring dengan hal tersebut, muncul inisiatif untuk menggandeng partai-partai di luar KIM dengan poros baru menjadi KIM Plus, yang berisi partai anggota KIM dan PKB serta PKS. PDIP berpeluang tidak ikut dalam poros tersebut, sehingga muncul wacana adanya calon tunggal melawan kotak kosong.
3. Ridwan Kamil optimistis bisa merebut hati warga Jakarta
Bakal Calon Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (dok. Tim Anies)Kang Emil mengaku optimistis bisa merebut hati warga Jakarta di Pilkada Jakarta 2024. Merujuk kepada pengalamannya ketika memimpin Jabar, Kang Emil mengawali kariernya sebagai seorang arsitek, lalu terjun ke politik praktis dengan memenangkan Pilkada Kota Bandung.
"Soal kenyamanan itu saya yang bikin. Insyaallah di Jakarta juga sama, gak ada bedanya," ujar dia.
Sebelumnya, Kang Emil sempat mengaku ia lebih nyaman berlaga di Pilkada Jabar, sebab tingkat elektabilitasnya tertinggi di Jabar. Sedangkan di Jakarta, elektabilitasnya ada di posisi ketiga, setelah Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Saya mah orangnya optimistis, insyaallah, Allah akan berikan yang terbaik," katanya.
Baca Juga: Ridwan Kamil OTW Jakarta, Jusuf Hamka Bergeser ke Jawa Barat
