Lebih dari 9.000 Personel TNI-Polri Dikerahkan untuk Kawal Paus

Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024

Intinya Sih...

  • Pasukan gabungan TNI-Polri melakukan apel untuk pengamanan kunjungan Paus Fransiskus dan International Sustainability Forum pada 3-6 September 2024.
  • 9.030 personel gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk pengamanan, termasuk pasukan pengamanan presiden, Komando Garnisun Tetap, pasukan kavaleri TNI AD, dan lainnya.
  • Paus Fransiskus dijadwalkan menggelar misa agung di Gelora Bung Karno pada 5 September yang diikuti oleh 86 ribu umat Katolik dari seluruh Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Pasukan gabungan TNI-Polri yang tergabung di dalam Operasi Tribrata Jaya mengadakan apel pada Senin (2/9/2024) di Lapangan B3 Mabes TNI, Cilangkap untuk pengamanan kunjungan Paus Fransiskus dan International Sustainability Forum (ISF). Kedua agenda penting tersebut dihelat pada pekan ini. 

Apel dipimpin oleh Komandan Korps Brimob Polri, Komjen (Pol) Imam Widodo selaku Kepala Operasi Satgas Operasi Tribrata Jaya 2024 dan Pangkogabwilhan I, Laksmana Madya TNI Agus Hariadi sebagai Panglima Komando Gabungan Pengamanan Terpadu. Kunjungan Paus Fransiskus menjadi monumental sebab ia menjadi Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia. Kunjungan pemimpin umat Katolik tertinggi di dunia itu kali terakhir terjadi pada 1989. 

Laksdya Agus membacakan amanat dari Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto. Di dalam amanatnya, Agus berpesan pengamanan itu merupakan tugas kehormatan bagi Indonesia. 

"Tugas TNI yaitu menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan seluruh peserta. Kalian akan menjadi etalase dan tampilan profil seluruh prajurit TNI, sehingga harus memberikan kesan terbaik," ujar Agus pada pagi tadi. 

Sementara, Komjen Imam membacakan amanat dari Kapolri, Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo. Senada dengan TNI, bagi Polri pengamanan Paus turut melibatkan kredibilitas Indonesia. 

"Kehadiran polisi harus menjadi pelindung dan pengayom. Ini momen untuk menunjukkan jati diri dan ini pertarungan kredibilitas Indonesia," tutur dia. 

1. Total ada 9.030 personel gabungan untuk pengamanan Paus dan agenda ISF

Lebih dari 9.000 Personel TNI-Polri Dikerahkan untuk Kawal PausIlustrasi prajurit TNI. (IDN Times/M.Idris)

Lebih lanjut, untuk perhelatan acara kunjungan Paus Fransiskus dan ISF, aparat keamanan mengerahkan 9.030 personel gabungan. Mereka terdiri 4.300 prajurit TNI dan 4.730 personel Polri. 

Laksdya Agus mengatakan 4.300 prajurit TNI itu terdiri dari personel pasukan pengamanan presiden (Paspampres), prajurit dari Komando Garnisun Tetap (Kogartap) I /Jakarta, pasukan dari korps kavaleri TNI AD, pasukan dari TNI Angkatan Udara, pasukan dari Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI hingga bintara pembina desa (Babinsa). 

"Jadi, paspampres nanti akan melekat di ring I, di mana Paus berada. Sementara, untuk yang lainnya, pejabat setingkat menteri atau eksekutif lainnya itu nanti ada di ring II dan ring III," kata Agus. 

Paus Fransiskus dijadwalkan berada di Jakarta pada 3-6 September 2024. Sementara, ada pula Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC) pada 5-6 September 2024. 

Agus juga menyebut ada sejumlah alutsista yang dikerahkan. Namun, ia tak bersedia menjelaskan di mana saja alutsista itu bakal ditempatkan. 

"Dengan adanya kehadiran beberapa kepala negara, kekuatan alutsista yang digelar termasuk kekuatan personel itu sudah ada standar pakemnya. Mulai dari pasukan TNI yang digelar, paspampres, hingga personel kepolisian," imbuhnya. 

Baca Juga: Polri Kerahkan 4.730 Personel Amankan Kunjungan Paus Fransiskus

2. Paus Fransiskus akan gelar misa agung di GBK

Lebih dari 9.000 Personel TNI-Polri Dikerahkan untuk Kawal PausPaus Fransiskus ketika menyapa umat Katolik. (unsplash.com/Ashwin Vaswani)

Lebih lanjut, Komjen Imam mengatakan salah satu agenda penting Paus Fransiskus di Indonesia yakni menggelar misa agung di Gelora Bung Karno pada 5 September mendatang. Diperkirakan acara ibadah itu bakal diikuti oleh 86 ribu umat Katolik dari seluruh Indonesia. Imam pun mengharapkan umat yang ikut misa dalam keadaan sehat. 

"Ada satu imbauan dari kami, mohon kiranya umat yang ikut ibadah dalam kondisi sehat. Karena kami mendapat informasi kurang lebih ada 86 ribu umat yang datang ke GBK untuk menghadiri misa. Maka, kami mengharapkan umat mempersiapkan betul-betul kondisi kesehatannya," ujar Imam. 

Ia mengaku khawatir sebab berdasarkan hasil rapat koordinasi, ada banyak umat berusia di atas 50 tahun yang ingin ikut misa agung di GBK. 

3. Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tertunda sejak 2020 lalu

Lebih dari 9.000 Personel TNI-Polri Dikerahkan untuk Kawal PausPaus Fransiskus ketika memimpin misa. (www.instagram.com/@franciscus)

Sebelumnya, Paus Fransiskus semula dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada 2020 lalu. Namun, kunjungan itu tertunda karena terjadi pandemik COVID-19. Sehingga, kunjungan Paus ke Indonesia hanya fokus untuk menjalankan misi kemanusiaan. 

"Kunjungan ke Indonesia, tidak ada misi khusus selain misi kemanusiaan dan persaudaraan," ujar Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C. ketika memberikan keterangan pers pada 28 Agustus 2024 lalu.

"Rencana datang ke Indonesia sudah diputuskan sebelum Oktober atau November 2023. Jadi, sudah diputuskan sebelum ada dinamika-dinamika politik," imbuhnya. 

Ia berharap bahwa dengan kunjungan tersebut bisa dimanfaatkan secara khusus oleh umat Katolik di Tanah Air. Selain itu, sudah seharusnya kehadiran Paus Fransiskus dihargai.

"Maka dari itu pertanyaannya, siapkah Indonesia menjadi agen persaudaraan dan kemanusiaan untuk Asia Tenggara maupun Asia Pasifik?" tutur dia.

https://www.youtube.com/embed/3d3CfsoGdnM

Baca Juga: Jokowi Bakal Bertemu Paus di Jakarta, Bahas Perdamaian Gaza dan Dunia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya