KTT Tanggap Darurat Gaza: Prabowo Minta Aturan Hukum Perang Dihormati
Intinya Sih...
- Prabowo Subianto mendukung Palestina agar menjadi negara merdeka dan berdaulat
- Indonesia menyerukan gencatan senjata serta fase berikutnya menuju solusi permanen untuk konflik di Gaza
- Prabowo siap meningkatkan kontribusi Indonesia pada UNRWA dan mengerahkan bantuan kemanusiaan langsung lainnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, kembali menyatakan dukungan terhadap Palestina agar menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.
Oleh sebab itu, Indonesia menyerukan gencatan senjata dan fase berikutnya mengarah ke solusi nyata serta permanen untuk permasalahan di Gaza.
"Bencana kemanusiaan yang terjadi di depan mata kita harus segera ditangani. Kami menyerukan kedua belah pihak (Israel dan Hamas) untuk menghormati hukum peperangan," ujar Prabowo ketika berpidato di KTT Tanggap Darurat Gaza di Amman, Yordania, dikutip dari naskah pidatonya, Rabu (12/6/2024).
Di forum itu, Prabowo juga menyentil sikap dunia internasional yang membiarkan pelanggaran hukum perang modern. Dalam konflik peperangan di Gaza, pasukan Israel dengan leluasa menyasar warga sipil dan infrastruktur milik sipil. Padahal, hal itu bertentangan dengan hukum perang modern.
"Kami menyerukan kepada semua kekuatan besar untuk menggunakan pengaruh besar mereka untuk menegakan konvensi hukum internasional," katanya.
Di hadapan sejumlah negara, Prabowo juga menyerukan agar temuan-temuan Mahkamah Internasional ditegakkan.
Baca Juga: Prabowo Hadiri KTT Gaza, Ungkap Upaya RI Bantu Rakyat Palestina
1. Prabowo sentil negara yang mengaku beradab tetapi membiarkan kekejaman Israel
Prabowo secara tegas menyatakan, dunia saat ini sedang memandang cemas terhadap apa yang tengah terjadi di Gaza, Palestina. Prabowo sempat menyentil negara yang kerap menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM), tetapi malah diam ketika melihat situasi di Gaza.
"Kami memandang dengan ngeri bahwa negara-negara yang menganggap diri mereka modern dan beradab dapat melakukan pelanggaran yang sangat jelas terhadap hukum humaniter internasional," ujar Prabowo.
Prabowo pun mendorong dilakukan gencatan senjata dan fase berikutnya untuk mengarah ke solusi nyata serta permanen.
Baca Juga: Prabowo Tiba di Yordania untuk Hadiri KTT Tanggap Darurat Gaza
2. Indonesia siap berkontribusi terhadap upaya gencatan senjata
Editor’s picks
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan, Indonesia siap berkontribusi pada semua upaya yang mengarah ke gencatan senjata di Gaza. Bahkan, kata dia, Indonesia siap meningkatkan kontribusinya ke UNRWA, Badan PBB untuk pengungsi Palestina.
"Kami secara signifikan juga akan meningkatkan bantuan kemanusiaan langsung lainnya," ujar Prabowo.
Sejak Januari 2024 lalu, sejumlah negara donatur seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis hingga Finlandia menyetop bantuan dana bagi UNRWA. Sebab, beberapa staf UNRWA diduga ikut terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Prabowo juga mengaku siap mengerahkan lebih banyak tim medis dan rumah sakit lapangan agar bisa beroperasi di Gaza.
3. Indonesia siap evakuasi 1.000 pasien konflik Gaza untuk dirawat di Tanah Air
Hal lain yang disampaikan oleh Prabowo yaitu komitmennya bahwa Indonesia siap mengerahkan kapal rumah sakit. Bila diperlukan, aset udara juga dapat dikerahkan untuk penerjunan lewat udara.
Prabowo juga menyebut Indonesia siap mengevakuasi 1.000 pasien dari konflik Gaza untuk diboyong ke Tanah Air. Mereka akan dirawat sementara waktu di Indonesia.
"Lalu, mereka akan dikembalikan ke Gaza ketika sudah pulih dan situasi di Gaza menjadi normal," ujar Prabowo.
Ia menambahkan, Pemerintah Indonesia bersedia mengevakuasi anak-anak dan anak yatim piatu untuk diberikan perawatan pascatrauma dan pendidikan sekolah. Lalu, mereka dapat dikembalikan ketika situasi di Gaza sudah normal.
Prabowo turut mendorong agar Palestina dan Israel bersedia menerima solusi dua negara (two state solution).
"Sebab, hanya dengan solusi dua negara, Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan dalam keamanan serta keselamatan," ucapnya.
Baca Juga: Prabowo Temui Raja Abdullah II Sebelum Ikuti KTT Tanggap Darurat Gaza