Jokowi Serahkan Kelanjutan Pembangunan Gedung DPR di IKN ke Prabowo

Jokowi kini utamakan investor domestik ketimbang asing

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyerahkan kelanjutan sejumlah pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Sejumlah infrastruktur yang dijanjikan bakal dibangun yaitu gedung MPR, DPR, Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK). 

"Itu nanti terserah Presiden Prabowo (apa saja yang hendak dibangun) setelah 20 Oktober. Saya menyampaikan pembangunan IKN mungkin bisa (memakan waktu) 10, 15 atau 20 tahun. Beliau menyampaikannya 'wah, kalau (bagi) saya kurang cepat itu. Saya bisa (tuntaskan) 4, 5, 6 tahun.' Ya, terserah Beliau," ujar Jokowi menirukan kalimat Prabowo, Rabu (14/8/2024) di IKN, Kalimantan Timur. 

Dari video yang viral di media sosial, area untuk gedung parlemen belum terlihat ada pembangunan fisik apapun. Yang terlihat hanya tanah yang telah dikavling dan disiapkan untuk pembangunan gedung DPR. 

1. Jokowi kini lebih andalkan investor domestik ketimbang asing di IKN

Jokowi Serahkan Kelanjutan Pembangunan Gedung DPR di IKN ke PrabowoPresiden Joko Widodo (Dok. Humas Stkab/Rachmad)

Ketika ditanyakan soal kelanjutan investor asing yang hendak membenamkan investasinya di IKN, Jokowi kini memilih memprioritaskan investasi dari dalam negeri saja.

"Kita ini yang (investor) lokal saja masih banyak. Mestinya diberikan prioritas yang (investor) domestik dulu," kata Jokowi. 

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengakui di hadapan anggota Komisi VI DPR belum ada satu pun investor asing yang masuk ke IKN, Kalimantan Timur.

Sehingga, kata dia, sebagian besar pembangunan fisik di IKN selama ini mengandalkan kucuran dana sepenuhnya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sisanya dana berasal dari investor domestik. 

"Kalau ditanya kenapa belum ada investasi asing, desain kita itu klaster pertama ini selesai di lingkaran I (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan/KIPP IKN), baru masuk investasi asing di lingkaran II," kata Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI pada 11 Juni 2024. 

Ia pun mengatakan investasi asing akan masuk ke IKN usai perhelatan HUT ke-79 RI di IKN 17 Agustus mendatang. 

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Akan Percepat dan Tuntaskan Pembangunan IKN

2. Jokowi tak paksakan ASN pindah ke IKN pada September bila infrastruktur belum siap

Jokowi Serahkan Kelanjutan Pembangunan Gedung DPR di IKN ke PrabowoMenteri PANRB, Azwar Anas tinjau hunian ASN di IKN (dok. Kementerian PANRB)

Selain itu, Jokowi juga tak memaksakan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus pindah ke IKN Kalimantan Timur pada September mendatang, apabila infrastrukturnya belum siap.

"Rencana (pemindahan ASN) masih September. Tetapi juga melihat di sini. Sekali lagi kita tidak ingin memaksakan, tidak ingin memaksakan," ujar Jokowi, hari ini. 

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan  kepindahan ASN disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Salah satu parameternya yakni bila rumah susun untuk ASN sudah siap dihuni. 

Jokowi menyatakan kepindahan ASN ke IKN bisa saja diundur bila fasilitas infrastruktur di sana belum siap. 

"Kalau memang tidak siap, ya diundur. Tidak mau memaksakan sesuatu yang belum siap," katanya. 

3. Jokowi akui kini sudah bisa tidur nyenyak di Istana Garuda IKN

Jokowi Serahkan Kelanjutan Pembangunan Gedung DPR di IKN ke PrabowoPresiden Jokowi menjajal Autonomous Rail Transit (ART), atau Trem Otonom Nusantara di IKN (dok. Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Jokowi kini mengakui sudah bisa tidur nyenyak di Istana Garuda IKN. Padahal, sebelumnya mantan Wali Kota Solo itu mengaku tidak bisa tidur nyenyak. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, kala itu penyebab Jokowi tak nyenyak tidur karena pendingin udara yang tidak sampai ke kamar Jokowi. 

"Tadi malam saya juga tidur di Istana Negara nyenyak, pules," kata Jokowi. 

Ia mengakui keliru memilih tidur di ruangan yang pendingin udaranya belum terpasang. Meski Jokowi juga memahami pekerjaan untuk merampungkan pembangunan Istana Garuda tidak bisa dikebut dalam waktu cepat. 

"Ini kan pekerjaan besar, sangat besar dan pekerjaan panjang. Jadi dilakukan tahapan demi tahapan, step by step, satu-satu. Kalau belum ada AC-nya, salahnya tidur di situ. Sehingg tidak bisa tidur nyenyak," tutur dia. 

https://www.youtube.com/embed/csjks5Hoe8k

Baca Juga: Dukung Program Prabowo, Pesanan Ekskavator Haji Isam Tiba di Marauke

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya