Respons Anies soal Deadline dari PKS untuk Cari Partai Koalisi Pilkada

PKS siap tinggalkan Anies dan bergabung ke KIM

Intinya Sih...

  • PKS menetapkan tenggat waktu 4 Agustus 2024 bagi Anies untuk mencari teman koalisi agar bisa maju di Pilkada Jakarta 2024.
  • Majelis Syuro PKS mengadakan rapat untuk membahas sosok calon gubernur baru yang bakal mereka dukung, hasilnya akan disampaikan pada siang ini.
  • PDI Perjuangan menerima laporan ada upaya untuk menjegal Anies supaya tak bisa berlaga di Pilkada Jakarta, dan berkomitmen mengawal pilkada agar berlangsung secara sehat.

Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan hanya tersenyum ketika ditanyakan soal kebenaran tenggat waktu yang ditetapkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mencari teman koalisi agar bisa maju di Pilkada Jakarta 2024. PKS saat ini memiliki 18 kursi di DPRD Jakarta.

Mereka butuh satu partai lagi yang memiliki minimal empat kursi di DPRD Jakarta. Juru bicara muda PKS, Muhammad Kholid mengatakan tenggat waktu yang diberikan bagi Anies yaitu 4 Agustus 2024 lalu. 

Saat IDN Times tanyakan itu, Anies tak membantah atau membenarkan adanya tenggat waktu tersebut. "Izinkan saya untuk tidak saling berbantah (pernyataan di ruang publik)," ujar Anies ketika dikonfirmasi pada Sabtu (10/8/2024). 

Ia menambahkan isu bahwa PKS akan mencabut dukungannya dan mengalihkan kepada sosok lain, dianggap masih spekulasi. Menurut Anies, yang bisa dijadikan rujukan dalam membuat keputusan adalah pernyataan resmi yang disampaikan oleh PKS. 

"Kalau kabar angin, spekulasi banyak sekali. Kita ikuti sikap resmi karena itu lah yang menjadi rujukan kita semua. Kita tahu proses pendaftaran 27-29 Agustus 2024. Masih ada 18-20 hari lagi, kita lihat saja perkembangannya," imbuhnya. 

Baca Juga: Menanti Nasib Anies di Pilkada DKI Jakarta 2024

1. PKS tentukan nasib Anies di Pilkada pada siang ini

Respons Anies soal Deadline dari PKS untuk Cari Partai Koalisi PilkadaBakal Calon Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (dok. Tim Anies)

Sementara, berdasarkan informasi terbaru, pada Sabtu (10/8/2024), Majelis Syuro PKS mengadakan rapat untuk membahas sosok calon gubernur baru yang bakal mereka dukung. Hasilnya akan disampaikan pada siang ini. 

Tanda-tanda bahwa PKS menarik dukungan disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Zainudin Paru. Ia bahkan mengucapkan terima kasih kepada Anies karena sudah bersama-sama dengan PKS membangun Jakarta pada 2017 hingga 2022 lalu. Dukungan itu kemudian berlanjut di Pilpres Februari lalu. 

"Kami saling mendo'akan yang terbaik untuk Pak Anies dan PKS. Semoga semua ikhitiar yang telah dilakukan tercatat sebagai amal soleh bagi kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia tercinta ke depan," ujar Zainudin di dalam keterangan tertulis pada Jumat kemarin. 

Ia menambahkan duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman kemungkinan gagal maju di Pilkada DKI Jakarta."Karena baru dapat SK usungan dari PKS, Anies dan Shohibul Imam (AMAN) kemungkinan gagal jadi Cagub/Cawagub DKJ," kata dia.

Baca Juga: PKS Tentukan Nasib Anies di Pilkada DKI Jakarta Akhir Pekan Ini

2. Pihak Anies tetap optimistis bisa maju di Pilkada Jakarta

Respons Anies soal Deadline dari PKS untuk Cari Partai Koalisi PilkadaMantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di acara Mukernas Perindo, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, juru bicara relawan Anies, Iwan Tarigan, resmi tak lagi menghitung raihan kursi DPRD yang dimiliki oleh PKS. Padahal, upaya lobi sudah dilakukan agar PKS tidak batal mendukung Anies.

Salah satunya, para relawan membawa roti buaya dan bir pletok ke kantor DPW PKS Jakarta. Makanan itu menandakan agar PKS tetap setia kepada Anies.

Hal itu tidak ampuh. Maka, kini pihak Anies mengharapkan dukungan dari NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bila dukungan dari kedua parpol itu tetap ke Anies, jumlah kursi di DPRD baru 21 . Masih kurang satu kursi DPRD lagi. 

"Kami tetap optimistis Anies Baswedan bisa maju di Pilkada Jakarta karena partai yang menyatakan dukungan masih mencukupi suara untuk maju," ujar Iwan melalui pesan pendek kepada IDN Times pada hari ini. 

Satu kursi itu, katanya, bisa digenapi dari Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) atau PDI Perjuangan. Menurutnya, Anies perlu diberikan kesempatan maju, lantaran tingkat elektabilitasnya tertinggi dibandingkan sosok lain. 

"Tingkat kepuasan selama memimpin DKI Jakarta mencapai 80 persen dan selama memimpin Jakarta menunjukkan prestasi dan keberpihakan kepada warga," katanya. 

Sementara, bila Anies bisa tetap maju, maka ada dua poros di Pilkada Jakarta. Poros satu lagi diwakili oleh Ridwan Kamil yang diusung lewat Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

3. PDIP nilai ada skenario untuk jegal Anies maju di Pilkada Jakarta

Respons Anies soal Deadline dari PKS untuk Cari Partai Koalisi PilkadaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto (IDN Times/Aryodamar)

Sementara, PDI Perjuangan menerima laporan ada upaya untuk menjegal Anies supaya tak bisa berlaga di Pilkada Jakarta. Menurutnya, demokrasi akan rusak jika ada pihak mengganjal seseorang maju dalam kontestasi.

"Dan siapapun yang oleh proses yang seharusnya demokratis tetapi ketika ada upaya-upaya untuk mengganjal calon-calon tertentu, itu akan berdampak demokrasi kita menjadi tidak sehat," ujar Hasto di Galeri Nasional, Jakarta pada Kamis kemarin. 

Untuk itu, kata Hasto, PDIP berkomitmen mengawal pilkada agar berlangsung secara sehat. Ia menegaskan tak boleh ada penghadangan apa pun terhadap para calon pemimpin yang maju dalam kontestasi pilkada.

"Karena itu lah PDI Perjuangan terus mengawal agar kontestasi pilkada dapat berlangsung dengan sehat dan tidak ada bentuk penghadangan kepada siapapun, partai manapun kader manapun, karena setiap anak bangsa oleh konstitusi itu memiliki hak konstitusional untuk dicalonkan," kata dia. 

Pernyataan Hasto itu direspons oleh Anies ketika melakukan blusukan di Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat kemarin. Ia mengaku bisa merasakan keluh kesah yang disampaikan oleh Hasto. 

"Saya dengar komentarnya Pak Sekjen PDIP. I feel you, Pak Hasto," ujar Anies. 

Namun, ketika ditanya apakah ia juga merasa dihambat dalam berlaga di Pilkada Jakarta, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tak memberikan jawaban lugas. "Ya, kita lihat saja nanti bagaimana perkembangannya," imbuhnya. 

https://www.youtube.com/embed/ymMmKF2D6UE

Baca Juga: Disebut PDIP Dijegal Maju Pilkada Jakarta, Anies: I Feel You Pak Hasto

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya