Cerita Putra Mahfud MD, Ogah Dompleng Nama Ayah Rintis Karier Dokter 

Ikhwan Zein kini sedang meneruskan studi doktor di Belanda

Jakarta, IDN Times - Putra sulung Mahfud MD, Muhammad Ikhwan Zein, mengaku tidak pernah mendompleng nama ayahnya untuk bisa menjadi dokter spesialis. Semua capaiannya saat ini, ia raih sendiri tanpa ada campur tangan dan rekomendasi dari sang ayah yang ketika itu sudah menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). 

Pemuda yang akrab disapa Wawan itu menempuh studi di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) pada periode 2002-2006. Lalu, ia mengambil program spesialis ilmu kedokteran olahraga pada periode 2009 hingga 2013 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

Saat ini, Wawan tengah menempuh studi doktor ortopedi dan kedokteran olahraga di Universitas Amsterdam, Belanda. Program studi doktor itu ia peroleh melalui program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). 

"Saya lakukan proses sebagaimana yang umumnya orang lain lakukan. Ketika zaman dulu ada ujian masuk ya saya ikut tes. Ketika ada beasiswa (LPDP) tentu beasiswanya itu khusus untuk orang-orang atau profesi tertentu yang saya berhak, saya coba ikut. Kemudian, ketika saya lulus atau tembus, saya kira saya tidak menggunakan nama abah ketika tes itu berlangsung," ujar Wawan ketika berbicara dengan IDN Times di area Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2023). 

Ia pun menegaskan, tidak pernah mengatakan bahwa ia adalah putra Mahfud MD demi mendapatkan keistimewaan tertentu.

"Saya sendiri tidak pernah memanfaatkan atau menggunakan nama abah (Mahfud) untuk memperoleh benefit itu. Misalnya dengan menyebut saya ini putranya Mahfud MD. Saya melakukan semua proses dan steps untuk mencapai di titik ini," tutur dia lagi. 

Lalu, apa responsnya ketika tahu bahwa sang ayah akhirnya diumumkan jadi cawapres Ganjar Pranowo?

1. Wawan kembali ke Indonesia bukan dalam rangka Mahfud jadi bakal cawapres

Cerita Putra Mahfud MD, Ogah Dompleng Nama Ayah Rintis Karier Dokter dr. Muhammad Ikhwan Zein, putra sulung Mahfud MD di Hotel Grand Sahid, Jakarta Selatan. (IDN Times/Santi Dewi)

Lebih lanjut, Wawan mengatakan, tidak ada pemberitahuan resmi kepadanya dan keluarga soal proses pencawapresan Mahfud yang tahapannya semakin serius. Ia mengaku pulang ke Indonesia dari Belanda, bukan karena ayahnya bakal maju menjadi bakal cawapres. 

"Saya ini sedang sekolah (doktor) di Belanda. Saya ke Indonesia mau ambil data, kebetulan ada konferensi dengan perhimpunan (kedokteran) saya selama dua hari ini," kata dia blak-blakan. 

Ia mengaku sudah tiba di Tanah Air satu pekan lalu. Ketika berbicara dengan ibunya, Wawan baru menyadari ayahnya segera diumumkan ke publik sebagai pendamping Ganjar Pranowo. 

"Jadi, ketika ngobrol-ngobrol H-1 atau H-2 (diumumkan jadi bakal cawapres), ibu saya bilang 'nak, berdoa saja ya agar yang terbaik dikasih buat abah.' Jadi, gak ada pemberitahuan khusus dari abah soal maju jadi cawapres ini. Cuma diminta berdoa gitu aja," kata dia. 

Baca Juga: Permintaan Jokowi ke Mahfud Usai Jadi Bacawapres Ganjar

2. Keluarga bahagia Mahfud tidak lagi kena prank cawapres

Cerita Putra Mahfud MD, Ogah Dompleng Nama Ayah Rintis Karier Dokter Pasangan Capres-Cawapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD resmi diumumkan pada Rabu (18/10/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)

Sementara, ketika sang ayah akhirnya resmi diumumkan sebagai bakal cawapres, Wawan pun mengaku bahagia dan bangga. Biar bagaimanapun, kursi cawapres adalah bentuk pencapaian tinggi di dunia politik. 

"Itu kan ada di puncak paling atas piramida dan kita tahu bahwa posisi presiden dan wakil presiden, selama Indonesia berdiri berapa orang sih yang bisa mencapai itu? Paling gak sampai 20 dari 270 juta masyarakat Indonesia kan? Saya sih senang dan bangga ya untuk abah," katanya. 

Ia pun mengaku akan terus mendukung langkah Mahfud agar tujuannya menjadi cawapres bisa tercapai.

"Saya akan support Beliau dengan bermacam-macam cara. Salah satunya dengan doa dan hal-hal teknis yang saya bisa kerjakan dalam koridor-koridor saya," tutur dia lagi. 

3. Putra Mahfud tidak akan kecewa seandainya sang ayah gagal terpilih jadi wapres

Cerita Putra Mahfud MD, Ogah Dompleng Nama Ayah Rintis Karier Dokter Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo (kanan) dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD (kanan) melambaikan tangan saat pengumuman bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024 di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Wawan mengaku tidak masalah seandainya nanti Mahfud tidak terpilih menjadi wapres usai pemilu Februari 2024. Menurutnya, Mahfud sudah mengalami kekecewaan lebih dulu di Pemilu 2019. Mahfud, kata Wawan, berharap banyak bakal mendampingi Jokowi saat itu. 

"Itu kan lebih kecele ya. Saya pribadi tahu bahwa abah sudah ready untuk dideklarasikan. Tapi, kenyataannya kan lain. Ya semua kecele. Tapi, sekali lagi, itu kan dalam artian proses politik kan memang seperti itu. Selama abah dalam prosesnya tidak melakukan proses yang memalukan, ya gak masalah," tutur dia. 

Lagipula, kata Wawan, posisi Mahfud dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024 netral. Sebab, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu ditawari. Ia tidak meminta posisi itu. 

"Kalau kemudian gak jadi dikasih ya sudah. Ya, saya melihatnya sesimpel itu sih. Abah ketika itu ngomongnya dia gak kehilangan apa-apa, saya ditawari ya seneng. Tapi, kalau gak jadi, itu kayak kena PHP aja. Tapi, itu bukan jadi masalah yang besar," ujarnya lagi. 

https://www.youtube.com/embed/zCl38z3ne2c

Baca Juga: Berubah Pandangan, Mahfud Kini Yakin MKMK Bisa Adil soal Ketua MK

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya