Berebut Dukungan Suara Anak Abah di Pilkada Jakarta 2024

Anies minta pendukungnya jangan terburu-buru beri dukungan

Intinya Sih...

  • Warga Kampung Bayam menaruh harapan pada Pramono Anung untuk program awal dan janji yang terealisasi.
  • Pramono meneken kontrak politik dengan warga Kampung Bayam, termasuk dalam penyelesaian persoalan bersama Pemerintah Daerah Jakarta.
  • Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung berupaya membujuk pendukung Anies agar mengalihkan dukungannya, termasuk The Jakmania.

Jakarta, IDN Times - Suara Neneng, salah satu warga yang menghuni Kampung Bayam, terdengar menahan tangis pada 26 September 2024 lalu di Pademangan, Jakarta Utara. Hari itu di hadapan calon gubernur Pramono Anung, ia menaruh harapan agar segera bisa menghuni rumah susun di Kampung Bayam. 

"Jikalau bapak diamanahkan menjadi gubernur, saya ingin program-program awal di Kampung Bayam kembali. Kami ingin hidup yang layak. Petani-petani yang sudah dididik, kami ingin berjalan lagi," ujar Neneng di depan cagub nomor urut tiga itu. 

Serupa dengan Neneng, nada suara Diah juga berubah ketika menyampaikan aspirasinya kepada mantan Menteri Sekretaris Kabinet itu. Diah berharap apa yang disampaikan oleh Pramono kepada warga Kampung Bayam bukan sekedar janji. 

"Salam kenal, Pak. Harapan kami, mudah-mudahan nanti setelah bapak naik, janji tidak sekedar janji. Tetapi dilaksanakan. Karena kami di sini sudah sangat lelah. Jadi, kami menggantungkan harapan kepada bapak. Mudah-mudahan bisa terealisasi secepatnya," tutur Diah. 

Warga Kampung Bayam dulu menghuni lahan di area sekitar Jakarta International Stadium (JIS). Tapi, mereka tergusur karena Pemprov di bawah kepemimpinan Anies Baswedan melakukan pembangunan JIS. 

Anies kemudian berjanji warga yang terdampak penggusuran akan dipindahkan ke Kampung Susun Bayam yang diresmikan pada 12 Oktober 2022. Namun, sikap Pemprov Jakarta berubah setelah Anies tak lagi menjadi gubernur. 

Pengelola rusun Kampung Bayam, PT Jakarta Propertindo, tidak memberikan akses bagi warga untuk menempati hunian vertikal tersebut. Total semula ada 123 keluarga yang dijanjikan bisa pindah ke sana. Namun, kini rumah petak di belakang area pertokoan di Jalan Tongkol, Pademangan. 

Sementara, momen dialog Pramono dengan warga Kampung Bayam terjadi ketika kampanye Pilkada Jakarta resmi digelar. Politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu kemudian meneken kontrak politik dengan warga Kampung Bayam. Dari enam poin di dalam kontrak tersebut, Pramono hanya bersedia membocorkan satu poin. 

"Poin utamanya adalah di poin tiga. Nomor tiga itu menyelesaikan persoalan bersama-sama dengan warga dan Pemerintah Daerah Jakarta," ujar Pramono. 

Sebagian besar warga Kampung Bayam diketahui mendukung Anies di pilpres Februari lalu. Maka, tak heran muncul persepsi Pramono tengah berupaya membujuk pendukung Anies agar mengalihkan dukungannya untuk paslon nomor urut tiga tersebut. 

Upaya membujuk pendukung Anies juga dilakukan oleh kubu Ridwan Kamil-Suswono. Sejumlah ulama dan kiai yang tergabung dalam Sahabat Jakarta pada 19 September 2024 lalu mengukuhkan dukungan bagi paslon yang dijuluki RIDO itu. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu pun mengaku bahagia karena mulai didukung oleh para pendukung Anies di Pilkada 2017 lalu. 

Siapa paslon yang bakal dipilih oleh para pendukung Anies tersebut?

1. Ridwan Kamil-Pramono sama-sama berjanji teruskan program Anies

Berebut Dukungan Suara Anak Abah di Pilkada Jakarta 2024Pramono Anung di Kampung Susun Bayam (Dok. Tim Pramono-Rano)

Sementara, ketika dikonfirmasi, Pramono membantah meneken kontrak politik dengan warga Kampung Bayam demi kepentingan elektoral belaka. Menurutnya, apa yang dialami oleh warga di Kampung Bayam terkait persoalan kemanusiaan. 

"Kalau soal itu (dukungan di Pilkada) terserah. Saya juga tidak mau (jadi urusan elektoral semata). Ini kan persoalan kemanusiaan. Bagi saya persoalan kemanusiaan itu di atas segalanya. Bukan urusan pilih atau tidak terpilih," ujar Pramono kepada media pada pekan lalu. 

Ia pun mengatakan seandainya terpilih menjadi Gubernur Jakarta maka ia akan menindak lanjuti putusan Wali Kota Jakarta Utara pada 22 Juni 2022 lalu. Isinya warga berhak menghuni rumah susun di Kampung Bayam itu. 

"Pokoknya itu yang ditindak lanjuti, kemudian duduk bersama dengan JakPro. Kan dulu sudah disepakati iuran yang diharapkan oleh warga Rp600 ribu. Tapi, JakPro sendiri (menyanggupi) Rp1,5 juta, kemudian didiskon 50 persen. Itu kan tahapan yang pernah terjadi dan itu dilanjutkan," katanya. 

Sementara, warga Kampung Bayam, Furqon, mengatakan pakta integritas yang diteken oleh Pramono adalah inisiatif dari warga. Ia mengatakan warga sudah menimbang siapa calon yang sesuai untuk dimintai komitmen tersebut. 

"Ini inisiatif dari kami. Kami ingin tahu. Memang gak sehari dua hari (prosesnya). Kami juga mempelajari dulu calon-calon gubernur. Ternyata, ini oke. Mantap juga," ujar Furqon di lokasi serupa. 

Di sisi lain, para ulama dan kiai yang tergabung dalam Sahabat Jakarta mengaku mendukung paslon RIDO lantaran partai pengusung Anies-Sandi di Pilkada 2017 kini merapat ke kubu Ridwan Kamil-Suswono. Mereka berharap program yang dulu menjadi warisan Anies bakal dilanjutkan oleh RIDO. 

"Jadi, legacy Mas Anies misalnya tentang keadilan sosial, insyaallah, akan dibuat jadi kenyataan oleh Pak RK," ujar Ketua Sahabat Jakarta Sutrisno, di Hotel Sofyan, Menteng pada 19 September 2024 lalu. 

Kang Emil pun berjanji akan meneruskan warisan program Anies. Asalkan sesuai dengan visi-misi yang mereka usung. 

"Pasti (program akan dilanjutkan), selama program itu baik dan relevan, gak akan saya ubah. Ngapain juga? Tapi, izinkan kami bila ada program yang belum diwujudkan oleh gubernur terdahulu, maka akan kami wujudkan. Kami akan hadirkan program-program yang lebih humanis dan berkeadilan," katanya. 

Baca Juga: Anies Rilis Visi-Misi Pilkada Jakarta Meski Gagal Maju, Apa Tujuannya?

2. Ridwan Kamil-Pramono Anung sama-sama janjikan JIS jadi home base The Jakmania

Berebut Dukungan Suara Anak Abah di Pilkada Jakarta 2024Suasana launching tim Persija untuk musim 2024/25 di JIS. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Selain menyasar pendukung Anies, baik Ridwan Kamil dan Pramono Anung sama-sama ingin menemui pendukung tim Persija yang akrab disebut The Jakmania. Bahkan, keduanya menjanjikan Jakarta International Stadium (JIS) menjadi home base dari Persija. Jumlah The Jakmania yang diperkirakan mencapai 3 juta dan fanatik, membuat suaranya juga ikut diburu oleh paslon di Pilkada. 

Meski begitu, penolakan sudah disampaikan lebih dulu oleh The Jakmania terhadap pria yang akrab disapa Kang Emil itu. Ada dua alasan utama mengapa The Jakmania menolak mantan Gubernur Jawa Barat tersebut. 

Pertama, Kang Emil merupakan pendukung fanatik tim Persib alias Bobotoh. Kedua, ia pernah meledek Persija di media sosial beberapa tahun lalu. Cuitan di media sosial tersebut kemudian muncul kembali saat berlaga di Pilkada Jakarta. 

Mantan Wali Kota Bandung itu pun mengakui untuk mendekati The Jakmania tidak mudah. Sehingga, ia memilih lebih banyak mendengarkan aspirasi The Jakmania. 

"Saya itu orang baru dan tahu diri. Mendekati Jakmania aja kan susah. Kalau orang baru kan harus lebih banyak mendengar," ujar Kang Emil di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 14 September 2024 lalu. 

Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno mengatakan alih-alih menemui mereka, Kang Emil disarankan untuk berjumpa lebih dulu dengan Persija. "Para calon gubernur itu seharusnya belanja masalah dulu, isu yang ada di Persija itu apa. Balik lagi, The Jakmania pasti akan mendukung (paslon) yang mendukung tim dan kebutuhan Persija," ujar Diky kepada media di Jakarta pada 27 September 2024 lalu. 

Ia menambahkan pada 2017 lalu masalah Persija yaitu mereka tak punya stadion. Sementara, masalah Persija saat ini apa, sebaiknya ditanyakan langsung oleh para calon gubernur. 

"Setelah itu cari solusinya dan kampanyekan apa yang mau dijanjikan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi Persija saat ini," tutur dia. 

Di sisi lain, Pramono coba membujuk The Jakmania dengan ikut nonton bareng pertandingan Persija VS Persib pada 23 September 2024 di Hotel Tamarin, Jakarta Pusat. Di hadapan Jakmania, Pramono menjanjikan akan mengembangkan JIS yang sudah dibangun. Selain itu, di sana akan dibangun Jakmania Centre. 

"Teman-teman sekalian, di JIS akan ada yang namanya area untuk Jakmania Centre," ujar Pramono di hadapan Jakmania. 

Beberapa orang yang turut dalam nobar tersebut bertepuk tangan mengapresiasi janji Pram. Sebagian lainnya meneriaki janji Pramono.

"Jangan janji doang Pak!" ujar salah seorang dari The Jakmania. 

Sontak sebagian besar penonton yang berada di barisan belakang meneriaki Pramono secara bersama-sama. "Hoax, hoax, hoax," kata beberapa orang menanggapi janji Pramono.

Namun, politisi PDIP itu menanggapinya dengan tenang. Dia hanya menanggapi pernyataan para penonton dengan satu kalimat penutup yang pendek.

"Saya tidak mau berjanji, saya akan lakukan. Terima kasih," kata Pramono singkat.

3. Simpatisan berharap Anies tetap bersikap netral

Berebut Dukungan Suara Anak Abah di Pilkada Jakarta 2024Sam Darma Putra Ginting atau Sammy Notaslimboy ketika mendukung paslon AMIN di pilpres Januari 2024 lalu. (www.instagram.com/@cakimiNOW)

Sementara, salah satu simpatisan Anies, komika Sam Darma Putra Ginting atau Sammy Notaslimboy justru menilai agar mantan Gubernur Jakarta itu tetap bersikap netral hingga masa pencoblosan 27 November mendatang. Sebab, hal itu lebih baik bagi karier politik Anies di masa mendatang. 

Sammy menekankan berbicara bukan untuk mewakili kepentingan Anies di Pilkada. Meski ketika pilpres lalu, ia menyatakan dukungan ke Anies secara terbuka. 

"Saya secara pribadi gak terlalu ngefans dengan Pak Anies. Tapi di 2024, paslon yang mengusung perubahan, satu-satunya hanya Pak Anies dan saya ingin perubahan terhadap rezim yang sekarang. Jelas saya tidak akan pilih paslon nomor urut dua waktu itu," ujar Sammy kepada media pada 24 September 2024 lalu di Jakarta. 

Apalagi tagline paslon Prabowo Subianto-Gibran mengusung keberlanjutan. Hal itu sudah tidak sesuai dengan aspirasinya. 

Di sisi lain, Sammy menilai bila Anies pada akhirnya menyatakan dukungan secara terbuka pada cagub tertentu di Pilkada, maka itu bisa berbuah kritik tajam dari 'Anak Abah.' Belum tentu pula dukungan Anies ke satu paslon akan diikuti oleh pendukungnya. 

"Bisa jadi pilihan Pak Anies akan dicerca pendukungnya. Misalnya contoh, bila Pak Anies mendukung RK-Suswono, saya yakin pendukungnya malah banyak yang kesal ke dia dan akan jadi hatersnya," tutur dia. 

Sebab, yang didukung oleh 'Anak Abah' adalah semangat perubahan yang diusung Anies. Seandainya nanti yang didukung Anies adalah paslon nomor urut satu, para pendukungnya akan menilai sikap itu janggal. 

"Pilihan itu akan jadi backfire untuk Pak Anies. Menurut saya sih sebaiknya netral saja,"imbuhnya. 

Hal lain yang membuat Sammy merasa ironis yakni sosok Anies justru tidak didukung oleh partai politik. Namun, suara 'Anak Abah' kini jadi perebutan. 

4. JRMK dorong warga Jakarta untuk coblos tiga paslon di kertas suara

Berebut Dukungan Suara Anak Abah di Pilkada Jakarta 2024ilustrasi Pilkada Jakarta (IDN Times/Adity Pratama)

Sementara, Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta menyuarakan dengan lantang untuk mencoblos tiga paslon saat Pilkada DKI Jakarta 2024. Mereka sempat berunjuk rasa di depan KPUD Jakarta dan mendemonstrasikan cara mencoblos tiga paslon di kertas suara.

Koordinator Urban Poor Consortium, Guntoro Gugun Muhammad mengatakan pihaknya menilai proses perhelatan Pilkada Jakarta sudah bermasalah sejak awal. Semula para elite membuat skenario hanya ingin memajukan satu paslon yang didukung koalisi gemuk melawan paslon boneka.

"Yang pertama kali kami kritisi itu soal penjaringan (calon) karena logika dasarnya orang bikin partai untuk bisa ikut kontestasi, masuk ke kekuasaan dan memperjuangkan apa yang mereka yakini benar bagi kota ini. Tapi, kan pada kenyataannya meski syarat untuk pengajuan calon sudah dibuat lebih ringan lewat putusan MK, tapi mereka tetap saja bergerombol (dalam koalisi gemuk)," ujar Gugun ketika dihubungi oleh IDN Times melalui telepon pada 25 September 2024 lalu. 

"Jadi, itu yang membuat kami sudah kecewa terhadap Pilkada Jakarta ini. Dari proses pencalonannya saja sudah bermasalah. Ini kan ada pihak-pihak yang haus kekuasaan lalu mengkondisikan agar parpol bergerombol dan hanya mengajukan satu pilihan (paslon)," imbuhnya. 

Ujung-ujungnya, kata Gugun, masyarakat jadi korban karena pilihan calon pemimpin jadi terbatas. Gugun menambahkan, partai politik seolah tak berniat mewujudkan visi-misi agar Jakarta lebih baik. Parpol, kata dia, fokus memperoleh kekuasaan.

"Kalau partai politik bekerja dengan benar untuk suksesi kepemimpinan, maka masyarakat bisa punya pilihan (calon pemimpin) lebih banyak. Sehingga, banyak orang yang punya kapasitas dan elektabilitas bisa maju seperti Pak Anies," tuturnya. 

Gugun pun menyadari dampak dari pencoblosan tiga paslon di kertas suara tidak terlalu berpengaruh kepada paslon yang saat ini berlaga. Namun kredibilitas pemenang Pilkada Jakarta akan berkurang. Selain itu, pencoblosan tiga paslon di kertas suara merupakan bentuk protes lantaran pemangku kebijakan tidak mengakomodir aspirasi masyarakat.

"Kamu mungkin bisa tuh mengakal-akali sistem pemilu, tapi kami rakyat atau masyarakat juga bisa melakukan sesuatu lho. Di pilkada ini kan, kita cuma dikasih tiga pilihan, seolah-olah kita tak punya pilihan lain. Padahal, ada satu pilihan lagi yaitu tidak memilih dari yang disediakan," kata Gugun.

"Seandainya yang tidak mencoblos salah satu paslon jumlahnya besar, maka sama saja dengan memberikan pelajaran kepada politisi, bisa saja kamu jadi gubernur tapi legitimasi dari rakyat kurang," imbuhnya.

Menurutnya, siapapun gubernur yang terpilih akan merasa tidak percaya diri karena tak mendapatkan pengakuan sepenuhnya dari rakyat Jakarta. 

5. Survei Poltracking Indonesia sebut pendukung Anies condong dukung RIDO

Berebut Dukungan Suara Anak Abah di Pilkada Jakarta 2024Hasil survei Poltracking Indonesia soal Pilkada Jakarta. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, pernyataan Sammy Notaslimboy berbeda dengan hasil survei yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia periode 9-15 September 2024. Menurut, data sampel responden Poltracking Indonesia, mayoritas responden yang puas terhadap kinerja Anies sebagai gubernur, bakal memilih paslon Ridwan Kamil-Suswono. Angkanya mencapai 45 persen. 

Sedangkan, 32,8 persen warga Jakarta diproyeksi memilih paslon nomor urut tiga, Pramono Anung-Rano Karno. Hanya 5,5 persen dari warga Jakarta yang puas dengan kinerja Anies diprediksi bakal memilih Dharma Pongrekun-Kun Wardana. 

Direktur eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengatakan, berdasarkan data yang mereka kumpulkan ada 72,6 persen responden yang puas terhadap kinerja Anies ketika menjabat sebagai gubernur.

 "Jadi, pemilih Anies atau yang mengapresiasi kinerja Anies, lebih banyak (menjatuhkan pilihan) ke Ridwan Kamil," ujar Hanta, dikutip dari YouTube Poltracking Indonesia. 

Hanta mengatakan, bila melihat dari pendukung Anies-Muhaimin (AMIN) saat Pilpres Februari lalu, kecenderungannya bakal memilih Ridwan Kamil-Suswono. Jumlahnya mencapai 45,4 persen. 

Sedangkan, pemilih AMIN di Pilpres yang memilih Pramono Anung-Rano Karno mencapai 31,2 persen. Sementara 6,7 persen dari pemilih AMIN akan melabuhkan pilihan ke Dharmapongrekun-Kun Wardana. 

Meski begitu, pemilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di pilpres lalu ternyata tak semuanya melabuhkan pilihan ke paslon yang dijuluki RIDO itu. Hanya 57,4 persen pemilih Prabowo-Gibran yang diprediksi memilih RIDO.

Sedangkan 27,5 persen pemilih Prabowo-Gibran bakal memilih paslon Pramono-Rano. Selanjutnya 4 persen dari pemilih Prabowo-Gibran diprediksi memilih Dharma Pongrekun-Kun Wardana. 

6. Anies minta pendukung tidak buru-buru jatuhkan pilihan di Pilkada

Berebut Dukungan Suara Anak Abah di Pilkada Jakarta 2024Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (www.x.com/@aniesbaswedan)

Sementara, Anies mengajak para pendukungnya untuk tidak terburu-buru menjatuhkan pilihan di Pilkada DKI Jakarta pada November mendatang.

Alasannya, karena dokumen dan rencana kerja dari ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur belum dibaca secara menyeluruh. Itu termasuk nilai apa yang akan dibawa dan diperjuangkan. 

"Jadi, terlalu awal untuk menyatakan mendukung (paslon) A, B, C atau tidak mendukung semuanya," ujar Anies dikutip dari akun

Pernyataan itu untuk menanggapi sejumlah orang yang dulunya mendukung Anies di Pilpres Februari 2024, sudah memberikan dukungan kepada salah satu paslon. Sekelompok kiai dan para ulama yang tergabung dalam 'Sahabat Jakarta' mendeklarasikan dukungan bagi paslon Ridwan Kamil-Suswono pada pekan lalu.

Selain itu, mantan jubir di timnas AMIN (Anies-Muhaimin), Aldy Perdana Putra Amin sudah bergabung ke kubu Pramono Anung-Rano Karno. Begitu pula Iwan Tarigan - orang yang selama ini mengklaim koordinator relawan AMIN - ikut melipir ke Pramono-Rano. 

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengingatkan pendukungnya yang kerap disebut sebagai 'Anak Abah', memberikan dukungan saat pilpres bukan semata-mata lantaran sosok Anies.

"Anak Abah kemarin ikut berjuang karena ini menyangkut nilai, gagasan, rencana, dan misi. Itu lah yang kemarin membuat kita berjuang bersama," ujar dia.

Dengan begitu, menurut Anies, Jakarta menjadi berbeda. 

https://www.youtube.com/embed/CKUdgKgin1I

Baca Juga: Ridwan Kamil: Soal Pertemuan, Bola Ada di Tangan Anies

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya