Baliho Ganjar Dicopot di Bali, Mahfud: Itu Gak Penting!

Pencopotan baliho atas perintah penjabat Gubernur Bali

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD ogah berkomentar soal peristiwa pencopotan baliho bergambar dirinya dan Ganjar di Bali. Baliho tersebut dicopot pada Selasa kemarin, saat Presiden Joko "Jokowi" Widodo berkunjung ke Bali. Namun, menurut Mahfud, isu tersebut tidak terlalu penting untuk ditanggapi. 

"Gak penting (ditanggapi)," ujar Mahfud sambil menggeleng-gelengkan kepala menjawab pertanyaan dari IDN Times, Rabu (1/11/2023). 

Ia memilih langsung masuk ke dalam mobil dan melanjutkan aktivitasnya. Diketahui, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali menurunkan sebuah baliho bergambar Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang berada di sekitar Balai Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, pada Selasa kemarin. Pencopotan baliho tersebut dilakukan jelang kunjungan kerja Jokowi di Pasar Bulan, sekitar pukul 10.30 WITA. 

Siapa yang memerintahkan penurunan baliho Ganjar-Mahfud tersebut?

1. Penurunan atribut politik instruksi penjabat Gubernur Bali

Baliho Ganjar Dicopot di Bali, Mahfud: Itu Gak Penting!Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot Jelang Kedatangan Jokowi ke Bali (x.com/narkosun/Miduk17)

Menurut Kepala Satpol PP Bali, I Nyoman Rai Dharmadi, penurunan atribut politik tersebut merupakan instruksi langsung dari Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya. 

"Sesuai dengan perintah Pak Pj Gubernur, yang pasti saya diminta untuk mencabuti atribut partai politik di lokasi acara," ujar Nyoman kepada media pada Selasa kemarin. 

Baca Juga: PDIP Curigai Penurunan Baliho Ganjar-Mahfud Saat Jokowi ke Bali

2. PDIP tersinggung atas penurunan baliho Ganjar-Mahfud

Baliho Ganjar Dicopot di Bali, Mahfud: Itu Gak Penting!Dok. Istimewa/IDN Times

Sementara, politikus PDI Perjuangan TB Hasanuddin, mengaku tersinggung atas pencopotan baliho tersebut. PDIP, kata TB, akan melakukan penyelidikan. 

"Yang jelas kami akan selidiki lebih lanjut, apakah pencopotan ini merupakan satu upaya provokasi atau apa. Tentu kami tak akan diam saja," kata TB dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023). 

3. Politikus PDIP wanti-wanti banteng jangan diganggu

Baliho Ganjar Dicopot di Bali, Mahfud: Itu Gak Penting!Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komaruddin Watubun, usai menghadiri Rakerda III PDI Perjuangan Sulsel di Hotel Claro, Makassar, Senin (28/9/2023). IDN Times/Istimewa

Sementara, Ketua DPP PDIP Komaruddin Watubun mengingatkan bahwa Bali adalah kandang banteng. Bahkan, menurutnya penurunan baliho itu bisa dianggap sebagai bentuk provokasi kepada masyarakat di bawah. 

"Kita tahu Bali sarangnya banteng, kandangnya banteng. Jadi, kalau sampai ada yang berani melakukan tindakan begitu itu, mereka harus segera melakukan investigasi ke bawah. Saya bisa melihat ke bawah sebagai sebuah provokator massa. Kadang, orang bisa berani sekeras itu," ujar Komar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa kemarin. 

Komaruddin mengingatkan, apabila pihaknya diganggu maka bisa membalas secara brutal. "Banteng jangan diganggu, banteng kalau diam jangan diganggu. Karena kalau dia bangun, dia brutal, itu banteng. Jadi, banteng gak ada itu cengeng-cengeng. Banteng itu cuma diam kalau diganggu itu berbahaya," tutur dia. 

Menurut Komaruddin, urusan pribadi atau kelompok seharusnya dibatasi dalam pemilu agar pesta demokrasi berjalan lancar.

"Kita harus berdoa supaya semua proses, semua kepentingan, semua urusan pribadi kelompok dibatasi supaya pemilih ini berjalan dengan baik," katanya lagi. 

https://www.youtube.com/embed/v9rq0LSGLnc

Baca Juga: Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Diturunkan, PDIP: Diskriminatif!

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya