Deretan Cagub yang Dipertimbangkan PDIP di Pilkada Sumut hingga Bali

Bagaimana keputusan PDIP soal Pilkada Sumut dan Jakarta?

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkapkan persiapan partainya jelang Pilkada 2024 di beberapa provinsi dari Sumatra Utara, Jawa Timur, Jakarta, hingga Bali.

Hasto menyebut kondisi politik jelang Pilkada 2024 masih cair. Meski sejumlah kandidat sudah muncul, namun PDIP belum menentukan kandidat yang diusung untuk beberapa provinsi.  

Baca Juga: [QUIZ] Jika Kamu Jadi Gubernur DKI Jakarta, Kamu Tipe Gubernur Seperti Apa yaa? Penasaran? Cari Tahu Disini!

1. PDIP yakin tidak ada lawan kotak kosong di Pilkada Sumut dan Jatim

Deretan Cagub yang Dipertimbangkan PDIP di Pilkada Sumut hingga BaliSekjen PDIP Hasto Kristiyanto (IDN Times/Aryodamar)

Pertama, Hasto menegaskan mengenai isu upaya agar hanya ada pasangan tunggal di Pilkada Sumatra Utara dan Jawa Timur, tidak akan terjadi. Bahkan, dia menyebut, PDIP bisa mencalonkan pasangan sendiri di Pilgub Sumut dan di Jawa Timur, komunikasi politik terus dilakukan agar PDIP bisa mengusung calonnya.

“PDI Perjuangan di Sumut bisa mencalonkan sendiri. Di Jawa Timur kami juga sedang menyiapkan kerja sama politik, sehingga kotak kosong itu tidak akan terjadi untuk provinsi Jawa Timur dan Sumatra Utara. Karena ini juga mencerminkan aspirasi rakyat terhadap adanya alternatif-alternatif pemimpin,” kata Hasto di sela diskusi peringatan Peristiwa 27 Juli 1996 (Kudatuli), di kantor pusat PDIP, Sabtu (20/7/2024).

2. Anies hingga Andika Perkasa masuk bursa Pilkada DKI Jakarta

Deretan Cagub yang Dipertimbangkan PDIP di Pilkada Sumut hingga BaliMantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ketika menerima dukungan dari ormas Bang Japar, 20 Juli 2024. (Dokumentasi media Anies Baswedan)

Di Pilkada DKI Jakarta, Hasto mengatakan, PDIP masih mengkaji. Selain Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, ada beberapa nama lain yang dikaji, yang mencakup juga calon untuk Pilkada Jawa Tengah. Contohnya Anies Baswedan, Bivitri Susanti, Pramono Anung, hingga Andika Perkasa.

“Ya, Jakarta kita cermati masih sangat dinamis. Justru berbagai wacana yang muncul saat ini baik itu terkait dengan Pak Ahok, terkait dengan Pak Anies, termasuk kombinasi keduanya atau kemungkinan rivalitas di antara keduanya atau munculnya figur baru, seperti Pak Pramono Anung," kata dia.

"Kami juga mendapat informasi dari teman-teman civil society, Mbak Bivitri misalnya, ada juga yang mengusungnya. Mbak Bivitri ini ketika menyandingkan film Dirty Vote itu di Jakarta itu yang nonton hampir 8 juta orang, itu bagian dari dinamika yang menyehatkan demokrasi,” imbuh Hasto.

Hasto juga menyebut PDIP terus membuka kesempatan bagi hadirnya calon-calon pemimpin tersebut, berdasarkan suara arus bawah partai.

“Muncul juga nama Mas Pramono Anung. Di Jawa Timur muncul nama Ibu Tri Rismahirini, di Jawa Tengah muncul nama Pak Andika, ada Pak Hendi, ada yang mengatakan Pak Andika juga cocok di Jakarta. Ini semua masih dicermati oleh PDIP,” tegas Hasto.

Hasto mengayakan partainya menghargai langkah partai lain yang sudah mengusung Anies-Sohibul.

Baca Juga: Ridwan Kamil Saingi Anies dan Ahok di DKI, Airlangga: Kita Dongkrak!

3. Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, hingga Bima Arya untuk Pilkada Jabar

Deretan Cagub yang Dipertimbangkan PDIP di Pilkada Sumut hingga BaliMantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (IDN Times/Tata Firza)

Selanjutnya Pilkada Jawa Barat, Hasto mengklaim, PDIP punya banyak calon, di antaranya Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, dan Bima Arya.

“Sudah ada komunikasi termasuk dengan Pak Ridwan Kamil, kemudian Pak Dedi Mulyadi, Pak Bima Arya, kemudian dari kami ada Pak Ono Surono ya, semua sudah melakukan komunikasi politik. Lagi-lagi di Jawa Barat kami juga fokus terlebih dahulu di tingkat kabupaten kota untuk kami selesaikan. Praktis di sana yang belum kami putuskan tinggal di sekitar lima kabupaten/kota,” katanya.

4. Rano Karno dan Ade Sumardi untuk Pilkada Banten

Deretan Cagub yang Dipertimbangkan PDIP di Pilkada Sumut hingga BaliKader PDIP Rano Karno (kiri). (Tangkapanlayarvideo)

Di Banten, Hasto mengakui, ada aspirasi internal PDIP mengajukan Rano Karno dan Ade Sumardi.

“Ya Banten muncul nama dari internal PDIP ada Pak Rano Karno, ada Pak Ade Sumardi. Komunikasi dengan Partai Golkar, termasuk dengan Ibu Airin sudah dilakukan bahkan dipimpin oleh Bapak Ahmad Basarah,” ujarnya.

Baca Juga: PAN Dukung Kader PDIP Maju Pilkada Kota Bekasi

5. Pilkada Bali muncul I Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta

Deretan Cagub yang Dipertimbangkan PDIP di Pilkada Sumut hingga BaliWayan Koster-Cok Ace. (Dok. IDN Times /istimewa)

Terakhir, Hasto mengatakan, PDIP juga masih mengkaji dengan munculnya beberapa kandidat untuk Pilkada Bali. Di antaranya adalah I Wayan Koster, I Nyoman Giri Prasta, dan beberapa kepala daerah lainnya dari PDIP.

“Ya, tunggu momentum yang tepat. Nanti akan diumumkan bersama-sama,” pungkas Hasto.

Hasto menambahkan, PDIP akan terus bergerak cepat menghadapi Pilkada Serentak 2024. Bahkan, pada Selasa, 22 Juli 2024, PDIP akan menggelar pelatihan tim kampanye pada putaran ketiga. Bagi PDIP, lebih penting menyiapkan mesin partai untuk bekerja, lalu dilanjutkan figur calon kepala daerah sebagai prioritas berikutnya.

“Kami menunjukkan pergerakan mesin partai dalam perencanaan strategis, untuk memenangkan Pilkada berdasarkan kekuatan mesin partai yang menyatu dengan rakyat itu terus dilakukan,” kata Hasto.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya