7 Fakta Demo Penolakan RUU Pilkada di DPR

Ratusan demonstran ditangkap dan alami kekerasan

Jakarta, IDN Times - Demonstrasi penolakan revisi Undang-Undang Pilkada (RUU Pilkada) di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024 berlangsung ricuh.

Aparat kepolisian menangkap ratusan demonstran dan menganiayanya. Polisi juga menembakkan gas air mata dan water cannon saat massa berusaha menerobos pagar gedung DPR.

Tak hanya itu, beberapa jurnalis juga mengalami intimidasi dan kekerasan dari aparat kepolisian. Bahkan, ratusan demonstran hingga kini masih ditahan di Polda Metro Jaya.

Berikut fakta-fakta demonstrasi penolakan RUU Pilkada yang berlangsung di depan gedung DPR RI, kemarin.

1. Menolak RUU Pilkada disahkan jadi undang-undang

7 Fakta Demo Penolakan RUU Pilkada di DPRMassa demo di gedung DPR RI saat berunjuk rasa soal RUU Pilkada pada Kamis (22/8/2024). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Demonstrasi ini merupakan penolakan RUU Pilkada disahkan menjadi undang-undang, karena RUU ini bertujuan untuk menganulir putusan MK soal syarat pencalonan Pilkada 2024.

DPR hendak merevisi UU Pilkada agar syarat usia calon kepala daerah minimal 30 tahun pada saat pelantikan, bukan saat penetapan. Revisi undang-undang ini disinyalir untuk memberikan 'karpet merah' pada pencalonan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep pada Pilkada 2024.

2. Demonstrasi dihadiri mahasiswa, aktivis, politikus, hingga selebritas

7 Fakta Demo Penolakan RUU Pilkada di DPRPuluhan polisi dengan tameng mendorong massa yang sempat masuk ke dalam halaman DPR RI (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Demonstrasi ini selain dihadiri mahasiswa, juga aktivis pro demokrasi, buruh, politikus, pelajar, komika, hingga selebritas.

Pelajar bergabung dengan demonstran lainnya pada malam hari usai polisi menembakkan gas air mata. 

Sejumlah komika juga hadir seperti Bintang Emon, Cing Abdel alias Abdel Achrian, Abdur Arsyad, Mamat Alkatiri, Yudha Keling alias Yudha Ramadhan, Adjis Doa Ibu, Ebel Cobra, hingga Arie Kriting.

Co-captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Thomas Lembong juga hadir. Dia bahkan turut berorasi di mobil komando. 

Tak ketinggalan, selebritas kondang Reza Rahardian juga turut berorasi, menyampaikan pendapatnya soal kondisi negeri terkini.

3. Demo berlangsung ricuh

7 Fakta Demo Penolakan RUU Pilkada di DPRPolisi Tembak Gas Air Mata ke Massa Demo di Depan DPR, 3 Orang Ditangkap (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Demontrasi penolakan RUU Pilkada yang berlangsung sejak pagi hingga berakhir sekitar pukul 21.00 WIB ini, berlangsung ricuh. Aparat keamanan tidak mau membukakan pintu gerbang saat demonstran ingin menemui pimpinan DPR, sehingga mereka menjebol pintu gerbang depan dan belakang.

Saat demonstran berhasil menjebol pagar, polisi menembakkan gas air mata. Beberapa demonstran juga ditangkap dan dianiaya aparat. Tak hanya itu, polisi juga menyemprotkan water cannon ke arah demonstran yang dibalas dengan lemparan benda-benda ke aparat.

4. Ratusan demonstran ditangkap

7 Fakta Demo Penolakan RUU Pilkada di DPRPolisi menangkap tiga demonstran usai tembakkan gas air mata ke demonstran di depan gedung DPR, Kamis (22/8/2024). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Komnas HAM menyebut ada 159 demonstran yang ditangkap saat demo di DPR kemarin. Namun, sebanyak 35 demonstran sudah dipulangkan semalam, sisanya 124 orang masih ditahan. Sebanyak 57 di antaranya adalah aktivis.

Sementara, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyebutkan ada 26 laporan demonstran yang ditangkap saat demo di DPR. Sebanyak 180 demonstran yang hendak menuju DPR juga ditangkap, sehingga ada 206 orang yang ditangkap menurut data YLBHI.  

5. Jurnalis mengalami intimidasi dan kekerasan oleh polisi

7 Fakta Demo Penolakan RUU Pilkada di DPRPolisi menangkap tiga demonstran usai tembakkan gas air mata ke demonstran di depan gedung DPR, Kamis (22/8/2024). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Tak hanya demonstran, jurnalis juga menjadi sasaran amuk aparat kepolisian saat demo di depan gedung DPR. Seperti yang dialami jurnalis IDN Times yang mengalami intimidasi aparat kepolisian karena merekam aksi penganiayaan polisi pada demonstran yang ditangkap.

Bahkan, dua jurnalis lainnya juga mengalami pengejaran dan penganiayaan hingga mengalami luka-luka.

6. Menpora Dito turun ke lokasi demo

7 Fakta Demo Penolakan RUU Pilkada di DPRMenpora Dito Ariotedjo di antara kerumunan massa aksi di depan Kantor Kemenpora (IDN Times/Sandy)

Pemandangan unik tampak dalam aksi demonstrasi di DPR kali ini. Muncul Menpora Dito Ariotedjo di antara kerumunan demonstran di depan kantor Kemenpora.

Dito tampak berjalan kaki di depan kantornya dan juga menyaksikan massa aksi dipukul mundur oleh kepolisian. Dia ikut barikade kepolisian di depan Kantor Kemenpora.

"Sudah kami cek sekaligus saya lihat sepanjang jalan ini beberapa mahasiswa. Tadi saya lihat ada beberapa sedikit terprovokasi, padahal mahasiswa dan polisi bisa berkolaborasi untuk menyelesaikan aksi demo yang damai," kata Dito kepada para jurnalis.

Tak lama setelah massa dipukul mundur, Dito memasuki Kantor Kemenpora, kemudian langsung pergi meninggalkan kantor dengan mobilnya.

"Bagaimana pun ini (massa aksi tolak RUU Pilkada) kebanyakan anak muda, harus dijaga bersama oleh kita," kata Dito.

Baca Juga: YLBHI Terima Laporan 206 Orang Ditangkap saat Demo di DPR

7. Jalan tol sempat ditutup hingga terjadi kemacetan

7 Fakta Demo Penolakan RUU Pilkada di DPRLalu lintas di Tol Gatot Subroto arah Slipi macet total dampak demonstrasi di depan gedung DPR ricuh, Kamis (22/8/2024). (IDN Times/Rochmanudin)

Imbas penutupan jalan Tol Cawang-Slipi, antrean kendaraan arah Senayan mengular, baik di jalan tol maupun jalan arteri. Bahkan, kendaraan tak bisa bergerak. Sementara, arah sebaliknya ramai lancar.

Penutupan jalan tol ini karena demonstran menerobos ke jalan tol, saat diserang aparat kepolisian menggunakan gas air mata maupun water cannon. 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya