Babak-Babak Penting Perjalanan Kasus Setya Novanto dan Bos Freeport Hingga Kini

Kasus masih akan terus berlanjut.
Kasus Setya Novanto memang sedang menjadi polemik saat ini. MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) memutuskan untuk menyidangkan kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla secara terbuka. Politisi Partai Golkar ini dilaporkan oleh Sudirman Said, Menteri Energi, Sumber Daya dan Mineral ke MKD atas dugaan pelanggaran etik. Kasus ini masih yang terus bergulir dengan banyak perdebatan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kita ketahui sejauh ini terkait kasus Setya Novanto.

1. Setya Novanto mengadakan pertemuan dengan Bos Freeport sebanyak tiga kali. 

Babak-Babak Penting Perjalanan Kasus Setya Novanto dan Bos Freeport Hingga KiniSumber Gambar: makassarcorner.com

Setidaknya ada tiga pertemuan yang dilakukan antara Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dengan Ketua DPR Setya Novanto. Pertemuan tersebut awalnya dilakukan di DPR sampai akhirnya di Ritz Carlton pada tanggal 8 Juni 2015. Dalam pertemuan tersebut Maroef merekam semua pembicaraan yang dilakukannya dengan Setya Novanto dan seorang pengusaha M Reza Chalid .

2. Sudirman Said Melaporkan Setya Novanto ke MKD atas dugaan pencatutan nama presiden.

Babak-Babak Penting Perjalanan Kasus Setya Novanto dan Bos Freeport Hingga KiniSumber Gambar: liputan6.com

Sudirman Said pun melaporkan Setya Novanto ke MKD atas dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dalam permintaan saham PT Freeport. Tanpa menutup-nutupi, Sudirman Said mengatakan bahwa Setnov (sapaan akrab Setya Novanto) adalah pihak yang mengkondisikan permintaan saham kepada PT Freeport.

3. Setya Novanto ganti laporkan Sudirman Said.

Babak-Babak Penting Perjalanan Kasus Setya Novanto dan Bos Freeport Hingga KiniSumber Gambar: cdn.com

Melalui pengacaranya, Setya Novanto melaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke polisi. Sudirman dilaporkan karena melakukan tiga pelanggaran antara lain penyadapan atau perekaman percakapan secara diam-diam, pendistribusian isi rekaman sehingga menyebabkan pencemaran nama baik, dan melakukan pencemaran nama baik terhadap Setya Novanto.

4. Sidang rekaman Setya Novanto.

Babak-Babak Penting Perjalanan Kasus Setya Novanto dan Bos Freeport Hingga KiniSumber Gambar: kompas.com

Setelah kedua kubu saling serang, MKD pun memutuskan mengadakan sidang pemutaran rekaman dugaan percakapan antara ketua DPR Setya Novanto, Presiden Direktur Freeport, dan Pengusaha Riza Chalid. Dalam transkrip yang berdurasi 120 menit tersebut, ketua DPR Setya Novanto diduga mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden. Selain itu juga ada pembicaraan mengenai saham kelistrikan yang akan dibangun di Timika.

5. Pembelaan yang berbeda diungkapkan oleh Presiden Freeport, Sudirman Said, dan Setya Novanto.

Babak-Babak Penting Perjalanan Kasus Setya Novanto dan Bos Freeport Hingga KiniSumber Gambar: bpblogspot.com

Terkait pembicaraan mengenai saham, Novanto mengaku bahwa dirinya dan Riza sama sekali tak meminta saham kepada Freeport, seperti yang dilaporkan oleh Menteri ESDM Sudirmai Said ke MKD. Setya Novanto mengatakan bahwa dia sejak awal berada di ruang kerjanya. Lalu Maroef telah meminta pertolongan mengenai bagaimana caranya memuluskan negosiasi ulang perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Setnov mengatakan bahwa Maroef ingin agar perpanjangan kontrak tersebut bisa dilakukan dengan segera guna mendapatkan jaminan kelanjutan operasi PT Freeport di Indonesia sampai tahun 2041.

Namun, Maroef memberikan keterangan yang berbeda. Menurut dia sudah jelas sekali ada permintaan saham 11 persen kepada presiden dan sembilan persen kepada Wapres sebagaimana yang terekam dalam alat bukti. Maroef juga membenarkan bahwa permintaan saham yang dilakukan oleh Setya Novanto tersebut adalah sebagai kompensasi atas perpanjangan kontrak PT Freeport yang akan segera habis pada tahun 2021 agar bisa berjalan mulus. Selain itu, Maroef juga menambahkan adanya pembicaraan mengenai kompensasi “Hydro Power Plan”.

Sudirman Said pun juga tak luput dari pemeriksaan. Dia dibombardir dengan sejumlah pertanyaan dari anggota MKD. Bahkan anggota MKD terkesan menyerang Sudirman Said karena melakukan pelanggaran etika terhadap Setya Novanto. Wakil Ketua MKD, Kahar Muzakir menyebut Sudirman Said mendukung perbuatan illegal dengan melakukan penyadapan. Sudirman Said menyangkal dan mengatakan kalau dia mendapatkan rekaman tersebut dari Maroef.

Topik:

Berita Terkini Lainnya