Usman Hamid: Kasus Penembakan Brigadir J Seperti Duri dalam Daging
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) sekaligus Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid, menilai kepolisian mengabaikan unsur kesegeraan dalam mengusut kasus penembakan Bharada E terhadap Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Usman mengatakan unsur kesegeraan menjadi satu dari empat faktor dalam standar internasional, guna menyelidiki kasus kematian tidak wajar yang terjadi di sebuah negara.
"Kesegeraan itu jadi standar internasional untuk menghindari penghilangan bukti, dan saat ini Polri masih belum mengedepankan kesegaraan itu," kata Usman dalam Program Catatan Demokrasi di TVOne, Selasa (19/7/2022) malam.
Baca Juga: Hasil Autopsi Brigadir J akan Disampaikan Polisi Bersama Komnas HAM
1. Polri masih punya kesempatan mengungkap kebenaran kasus
Kendati meniadakan unsur kesegeraan dan terkesan terlambat dalam mengusut kasus yang pecah pada 8 Juli tersebut, Usman menilai, Polri masih punya kesempatan mengungkap kebenaran dalam kasus ini.
Menurut Usman, nama baik Polri sebagai institusi kenegaraan menjadi taruhan. Semakin cepat Polri mengungkap kebenaran yang ada, maka semakin baik pula nama mereka di depan masyarakat.
"Ini duri di dalam daging kepolisian, kalau tidak dicabut akan membuat busuk dagingnya atau dalam hal ini kepolisian. Kalau dicabut akan sakit sekali, tetapi akan memulihkan lembaga kepolisian," ujar dia.
2. Kapolri bentuk tim khusus
Editor’s picks
Terkait penyidikan peristiwa berdarah tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim khusus gabungan internal dan eksternal melalui Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Dalam hal ini, tim tersebut mengedepankan pendekatan Scientific Crime Investigation (SCI).
Dedi memaparkan, proses pembuktian ilmiah yang dilakukan jajaran kepolisian, yakni pihak kedokteran forensik, terus berupaya merampungkan hasil autopsi. Kemudian, laboratorium forensik tengah melakukan uji balistik dari proyektil, selongsong, serta senjata api dalam peristiwa itu.
"Di tempat kejadian perkara (TKP), pihak Inafis akan melakukan olah TKP untuk menemukan sidik jari DNA, mengukur jarak dan sudut tembakan, CCTV, Handphone dan lainnya," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, Minggu (17/7/2022).
3. Polri janjikan fakta yang sebenarnya akan terungkap dalam kasus penembakan Brigadir J
Secara paralel, kata Dedi, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri juga memeriksa sejumlah saksi, dan memberikan asistensi ke tim penyidik dari Polres Metro Jakarta Selatan.
"Dengan keseluruhan proses pembuktian ilmiah ini, diharapkan fakta yang sebenarnya akan terungkap," kata dia.
Dedi menegaskan, Polri akan menyampaikan secara objektif dan transparan kepada masyarakat terkait dengan penanganan perkara ini yang kini telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
"Mohon bersabar dulu biar tim bekerja. Jadi nanti hasilnya akan sangat jelas dan komprehensif karena bukti yang bicara secara ilmiah, dan ada kesesuaian dengan hasil pemeriksaan para saksi-saksi," kata Dedi.
Baca Juga: Keluarga Tak Percaya Brigadir J Lakukan Tindak Asusila ke Istri Ferdy