Dirut PLN Hadiri Peluncuran Buku Karya Arcandra Tahar

Sekaligus didapuk sebagai pembicara

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengapresiasi buku berjudul Public Interest in Energy Sector, yang ditulis oleh Arcandra Tahar.

Seperti yang diketahui, Arcandra Tahar merupakan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2016 dan Wakil Menteri ESDM periode 2016-2019. 

Darmawan yang juga didapuk sebagai pembicara dalam peluncuran buku tersebut pada Rabu (5/7), mengatakan bahwa buku ini sangat bernilai, strategis, dan mudah dicerna. 

1. Dapat menjadi referensi dalam menyikapi dinamika industri energi

Dirut PLN Hadiri Peluncuran Buku Karya Arcandra TaharSuasana diskusi peluncuran buku Public Interest in Energy Sector karya Arcandra Tahar, di Jakarta, Rabu (6/7). (Dok. PLN)

Ia pun menilai, buku Public Interest in Energy Sector dapat menjadi referensi dalam menyikapi dinamika industri energi. 

"Saya melihat buku ini sangat bernilai sangat strategis, sangat mudah dicerna. Buku ini dapat menjadi acuan dalam menyikapi dinamika industri energi. Memang perlu ada standing point secara strategis yang kemudian bisa diturunkan secara operasional,” katanya.

Baca Juga: Pimpin Transisi Energi, PLN Fokus Kembangkan Kampus Terpadu IT PLN

2. Arcandra di mata Dirut PLN: disiplin dan kritis dalam berpikir

Dirut PLN Hadiri Peluncuran Buku Karya Arcandra TaharDirektur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjadi pembicara dalam pandel diskusi peluncuran buku Public Interest in Energy Sector karya Arcandra Tahar, di Jakarta, Rabu (6/7). (Dok. PLN)

Terlepas dari itu, Darmawan juga mengenang masa perjuangan saat menempuh pendidikan di Amerika Serikat bersama Arcandra Tahar. Menurutnya, Arcandra merupakan sosok yang sangat disiplin serta kritis dalam berpikir.

"Pak Arcandra adalah orang yang sangat disiplin dan dia memiliki dua cara berpikir, pertama sistematis, kedua critical thinking,” ucap Darmawan.

3. Merangkum 101 persoalan di bidang energi

Dirut PLN Hadiri Peluncuran Buku Karya Arcandra TaharIDN Times/Hana Adi Perdana

Dalam sambutannya, Arcandra Tahar mengatakan, tulisan di  buku ini merupakan pengalamannya dalam bidang energi di tanah air, serta pengetahuannya ketika belajar dan bekerja selama lebih dari 20 tahun di industri migas dunia, khususnya di Amerika Serikat.

"Buku ini sebagai pengingat apa yang kita kerjakan. Semoga buku ini tidak untuk mengatakan bahwa kita hebat, atau kebijakan kita yang paling benar. Ini semata-mata pengingat terutama buat saya sendiri,” kata Arcandra.

Ia pun berharap agar buku ini dapat dibaca oleh semua kalangan masyarakat, karena merangkum 101 persoalan yang ada di bidang energi. “Semoga buku yang ringan ini bisa dibaca, tidak perlu dibaca secara berurutan. Topik-topiknya ini berisi 101 persoalan yang ada di bidang energi,” ucap Arcandra. (WEB)

Baca Juga: PLN Hadirkan SPKLU Pertama di Kawasan Wisata Pangandaran

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya