Sinyal NasDem Diterima di KIM Dinilai Bentuk Politik Merangkul Prabowo

Langkah merangkul semua parpol sebagai rekonsiliasi

Jakarta, IDN Times - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, menilai langkah presiden terpilih Prabowo Subianto yang menerima Partai NasDem yang sebelumnya menjadi lawan politiknya pada Pilpres 2024, merupakan langkah positif menuju rekonsiliasi nasional. Sikap ini menunjukkan bahwa Prabowo berkomitmen mempersatukan bangsa dalam semangat gotong royong.

Igor menyebutkan, selain partai yang memiliki kursi di DPR, Prabowo juga merangkul partai nonparlemen seperti PPP dan Perindo untuk ikut serta dalam membangun Indonesia ke depan. Langkah ini memperlihatkan karakter Prabowo sebagai pemimpin yang inklusif dan berpikir jauh ke depan untuk menjalin rekonsiliasi nasional yang lebih luas.

"Pak Prabowo dari awal sudah mengatakan bahwa setelah memenangkan Pilpres 2024, keinginannya adalah melakukan rekonsiliasi nasional. Jadi, tidak hanya Nasdem, tetapi juga PPP dan Perindo," ujar Igor dalam keterangannya, Jumat (16/8/2024).

1. Prabowo sering kutip pepatah lama

Sinyal NasDem Diterima di KIM Dinilai Bentuk Politik Merangkul PrabowoPresiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Igor mengatakan, Prabowo juga sering mengutip pepatah lama yang berbunyi "satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit." Dalam menjalankan politiknya, Prabowo dinilai berusaha merangkul seluruh anak bangsa untuk bersatu membangun Indonesia, tanpa terkecuali.

"Rekonsiliasi adalah sesuatu yang diharapkan oleh Prabowo pasca Pilpres. Intinya, satu kawan terlalu banyak, seribu musuh terlalu sedikit. Politik Prabowo setelah kemenangannya di Pilpres, hingga pelantikannya pada 20 Oktober nanti, benar-benar menggarisbawahi pentingnya rekonsiliasi nasional," ucap dia.

Igor mengatakan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sosial (PKS) juga selangkah lagi bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Nanti setelah Muktamar PKB, mereka juga akan bergabung. Seperti penerimaan mahasiswa baru, ada gelombang pertama dengan Nasdem, PPP, dan Perindo, lalu ada gelombang kedua dengan PKB dan mungkin PKS," kata dia.

Baca Juga: Sri Mulyani Gelontorkan Rp20,3 T buat Revitalisasi Sekolah Era Prabowo

2. Merangkul semua partai untuk memudahkan capaian Indonesia emas 2024

Sinyal NasDem Diterima di KIM Dinilai Bentuk Politik Merangkul PrabowoPresiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto menyebut bahwa persatuan adalah kunci keberhasilan sebuah bangsa. (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Langkah merangkul semua partai, menurut Igor, adalah strategi Prabowo-Gibran untuk mewujudkan cita-cita besar menuju Indonesia Emas 2045.

"Strategi Pak Prabowo besar kemungkinan akan menjadi kenyataan. Rekonsiliasi nasional dapat diwujudkan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran menuju jembatan emas 2045," ujar dia.

Igor juga menekankan bahwa hubungan antara Prabowo dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri selalu baik. Kedua tokoh tersebut saling menghormati, dan Prabowo tidak pernah berniat meninggalkan PDIP.

"Pak Prabowo tidak meninggalkan PDIP. Pertanyaannya sekarang, apakah PDIP ingin bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju Plus?" ucap dia.

3. Surya Paloh beri sinyal gabung KIM

Sinyal NasDem Diterima di KIM Dinilai Bentuk Politik Merangkul PrabowoKetua Umum Partai NasDem, Surya Paloh (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, memberi sinyal tidak akan mendukung Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta 2024. Menurutnya, Anies bakal sulit maju di Pilkada DKI.

"Barang kali susah beliau (Anies) untuk maju dalam pilkada Jakarta ini," ujar Surya Paloh di Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/6/2024).

Lebih lanjut, Surya Paloh juga memberi sinyal partainya akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dia mengatakan, NasDem sudah berkomitmen akan berada di pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Itu sudah saya jelaskan sejak awal, artinya terlepas soal itu, NasDem memposisikan diri langsung untuk berada dalam pemerintahan," ujar Surya Paloh.

Surya Paloh juga memberi sinyal NasDem akan ikut bersama KIM pada Pilkada DKI Jakarta 2024.

"Saya pikir itu sudah jelas," imbuhnya.

Baca Juga: Surya Paloh Sebut Anies Tidak Kecewa Batal Diusung NasDem

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya