Sama dengan Pemerintah, PBNU Tetapkan Idul Adha 1444 H pada 29 Juni

Tim pemantau tak melihat hilal di 55 titik pemantauan

Jakarta, IDN Times - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 H pada Kamis, 29 Juni 2023. Penetapan itu sama dengan keputusan Kementerian Agama (Kemenag).

Ketua Lembaga Falakiyah PBNU, KH Sirril Wafa mengatakan, berdasarkan laporan dari 55 titik tim pemantau, tidak ada satu pun yang melihat hilal.

"Data falakiyah yang kami himpun, ketinggian hilal 0 derajat 4 menit dan elongasi 4 derajat 53 menit paling rendah, sedangkan paling tinggi 2 derajat 16 menit dan elongasi paling tinggi 5 29 menit. Kesemuanya baik terendah masih di bawah MABIMS," ujar Sirril dalam konferensi pers virtual, Minggu (18/6/2023).

Dalam kesempatan itu, Rais Syuriah PBNU, Cholil Nafis mengatakan, awal Zulhijah 1444 H jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023.

"Kalau hari selasa tanggal 1 Zulhijah, maka nanti Puasa Arafah tanggal 28 Juni, hari Kamis tanggal 29 Juni baru lebarannya," kata Cholil.

Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, menyepakati kriteria untuk menentukan pergantian bulan Hijriah.

Kriteria MABIMS menetapkan imkanur-rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal ketinggiannya 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria itu diperbarui dan baru diterapkan di Indonesia pada 2022

Dengan demikian, ada perbedaan waktu Hari Raya Idul Adha 1444 H dengan Muhammadiyah. Berikut tanggal yang diperingati dan sudah ditetapkan oleh Muhammadiyah pada bulan Zulhijjah:

  • 1 Zulhijjah 1444 H jatuh pada 19 Juni 2023
  •  Hari Arafah (9 Zulhijjah 1444 H) jatuh pada 27 Juni 2023
  •  Idul Adha (10 Zulhijjah 1444 H) jatuh pada 28 Juni 2023.

Baca Juga: Sidang Isbat Penentuan Idul Adha 2023, Kemenag Paparkan Posisi Hilal

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1444 H Jatuh pada 29 Juni 2023

Baca Juga: 5 Tradisi Unik Sambut Idul Adha di Jawa Timur

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya