PKS: Prabowo Pernah Ajak Anies Jadi Cawapres di Pemilu 2019
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Kholid, mengatakan bahwa Anies Baswedan pernah diajak oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, untuk menjadi cawapres pada pilpres 2019. Namun, kata dia, Anies dan PKS kala itu menolak.
"2019 kita minta Pak Anies fokus di Gubernur. Karena waktu itu sempat Pak Prabowo mau tarik Pak Anies jadi Cawapresnya. PKS tidak setuju, dan minta Pak Anies tetap di Gubernur. Baik Pak Anies maupun PKS tidak setuju," ujar Kholid kepada IDN Times, Minggu (16/10/2022).
PKS pada 2019 merupakan salah satu partai yang berkoalisi dengan Gerindra. Pada pilpres 2019, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Baca Juga: Willy Aditya: NasDem, PKS dan Demokrat Siapkan Cawapres Anies
1. PKS sedang matangkan koalisi dengan NasDem dan Demokrat
Pada kesmepatan yang sama, Kholid mengatakan bahwa PKS sedang mematangkan skema koalisi dengan NasDem dan Demokrat. Menurutnya, yang harus dikuatkan terlebih dahulu adalah fondasinya.
"Kita maunya ketika sepakat koalisi, semuanya sudah lengkap. Platform, pasangan capres-cawapres, desain pemerintahan ke depan seperti apa, dan strategi pemenangannya mau seperti apa," ucap dia.
Editor’s picks
Baca Juga: Jokowi Beri Sinyal Ada Reshuffle Usai NasDem Umumkan Anies Maju Capres
2. NasDem sempat bertemu PKS sebelum Deklarasikan Anies sebagai capres 2024
Lebih lanjut, Kholid mengaku, NasDem sempat datang ke PKS untuk menyampaikan akan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. NasDem mendeklarasikan Anies pada 3 Oktober 2022.
"Waktu itu Bang Surya Paloh izin ke PKS dan Demokrat untuk mendeklarasikan hasil Rakernas NasDem. Beliau sampaikan bahwa ada tiga nama, Anies, Ganjar dan Andika. Nah, dalam pertemuan tersebut, bang Surya memilih Anies," kata dia.
3. PKS sambut baik deklarasi Anies sebagai capres 2024 dari NasDem
Kholid menerangkan, pertemuan NasDem meminta izin kepada PKS dan Demokrat itu terjadi sehari sebelum deklarasi. Menurutnya, PKS menyambut baik keputusan NasDem itu.
"PKS menyambut baik keputusan NasDem dan kami hormati, karena setiap partai punya sikap otonom menentukan pilihan," imbuhnya.