Mendagri Dorong Kepala Daerah Dukung RUU Kesehatan

Kebijakan perlu ada dukungan politik

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mendorong seluruh kepala daerah mendukung Rancangan Undang-Undang Kesehatan.

Hal itu disampaikan Tito dalam Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dan Sosialisasi Rancangan Undang-Undang Kesehatan di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (17/4/2023).

Menurut Tito, RUU Kesehatan itu menjadi salah satu upaya transformasi layanan kesehatan di Indonesia.

“Jadi kami kira harus mendukung sepenuhnya transformasi kesehatan, karena memang masih banyak sekali permasalahan-permasalahan di bidang kesehatan,” ujar Tito dalam keterangannya.

Baca Juga: IDI Minta Pembahasan RUU Kesehatan Dihentikan 

1. Perubahan harus ada dukungan politik

Mendagri Dorong Kepala Daerah Dukung RUU KesehatanMenteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. (dok. Puspen Kemendagri)

Mantan Kapolri itu menegaskan, perubahan atas suatu kebijakan tak hanya bisa diselesaikan oleh kepala dinas. Namun, perlu dukungan politik, salah satunya dari kepala daerah yang berasal dari partai.

“Karena kita paham bahwa perubahan ini tidak akan dapat dikerjakan oleh kepala Dinas Kesehatan sendiri, tapi harus didukung oleh keinginan politik (atau) political will dari kepala daerah,” ucap dia.

Baca Juga: Kemenkes Buka Laman Khusus Tampung Aspirasi Publik RUU Kesehatan 

2. Minta kepala daerah dorong warganya untuk bayar zakat

Mendagri Dorong Kepala Daerah Dukung RUU KesehatanMenteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. (dok. Puspen Kemendagri)

Dalam kesempatan itu, Tito Karnavian juga meminta kepala daerah mendorong warganya yang beragama Islam untuk membayar zakat.

Tito mengatakan, selain kewajiban agama, zakat juga bisa meningkatkan daya beli masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri.

“Kalau terjadi kenaikan harga diikuti dengan daya beli masyarakat yang juga meningkat, maka itu akan bisa terkendali, dan ini terjadinya situasional, setelah Lebaran kita harapkan demand-nya akan turun kembali sehingga harganya akan turun,” kata dia.

Baca Juga: Mendagri Minta Pemda Dorong Warganya untuk Bayar Zakat

3. Potensi zakat di Indonesia Rp327 triliun

Mendagri Dorong Kepala Daerah Dukung RUU KesehatanMenteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Tito menerangkan, berdasarkan data dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), potensi zakat di Indonesia sebesar Rp327 triliun. Potensi itu berasal dari zakat penghasilan, pertanian, peternakan, perkebunan, dan sektor lainnya.

Meski demikian, pada 2021, Baznas hanya mengumpulkan zakat sekitar Rp17 triliun.

“Jadi kalau kita mampu mendorong masyarakat mengeluarkan zakatnya (apalagi) bagi umat muslim ini wajib, maka ini akan sangat mendorong daya beli masyarakat dan meskipun terjadi kenaikan tetap akan stabil,” imbuhnya.

Baca Juga: Mudik 2023, Lalu Lintas Masih di Bawah Prediksi

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya