Maulid Nabi, Jokowi dan Menag Ajak Umat Islam Tauladani Rasulullah SAW

Jokowi sebut kelahiran Nabi Muhammad adalah rahmat

Jakarta, IDN Times - Umat Islam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (28/9/2023). Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan, kelahiran Nabi Muhammad SAW ke dunia merupakan rahmat.

"Kehidupannya adalah suri teladan bagi segenap umat," ujar Jokowi dikutip dari akun Instagram-nya.

Jokowi kemudian mengajak seluruh umat Islam untuk meneladani seluruh perilaku Rasulullah SAW.

"Dan dengan mengingat segala ajaran dan sunahnya, mari menjadikan kita lebih bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan dunia," ucap dia.

Baca Juga: Ayat Al-Qur'an Tentang Maulid Nabi Muhammad SAW, Muslim Harus Tahu

1.Rasulullah adalah teladan dalam bicara dan bersikap

Maulid Nabi, Jokowi dan Menag Ajak Umat Islam Tauladani Rasulullah SAWilustrasi Nabi Muhammad SAW (IDN Times/Aditya Pratama)

Secara terpisah, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan, momen Maulid Nabi Muhammad SAW hendaknya diresapi dengan meningkatkan kebaikan dan memperbaiki perilaku diri.

Menurutnya, umat Islam sudah sepatutnya berperilaku dan berpicara seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.

"Rasulullah adalah teladan dalam bicara dan bersikap. Rasulullah menjadi contoh dalam kebaikan dan kemanusiaan. Maulid menjadi momentum kita bersama memahami perjalanan hidup, sekaligus belajar dari kebaikan dan rasa kemanusiaan Rasulullah,” ucap Yaqut dalam keterangannya.

Baca Juga: Kaesang Bergabung ke PSI Jadi Sinyal Politik Presiden Jokowi

2. Yaqut menyinggung soal percakapan antara Nabi Muhammad dan Siti Khadijah

Maulid Nabi, Jokowi dan Menag Ajak Umat Islam Tauladani Rasulullah SAWMenteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Yaqut juga menyinggung soal percakapan antara Nabi Muhammad SAW dan istrinya, Siti Khadijah. Menurutnya, Nabi Muhammad SAW ketika berbincang dengan istrinya sekalipun, menyampaikan tutur kata yang lembut.

Percakapan itu kemudian diriwayatkan dalam hadis sahih Bukhari dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Az Zubair dari Aisyah. Hadis tersebut menceritakan turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad di Gua Hira.

Ketika itu, Nabi Muhammad langsung pulang dan meminta istrinya untuk menyelimutinya karena merasa ketakutan. Siti Khadijah menunggu hingga Nabi Muhammad SAW menceritakan apa yang dirasakan.

Dalam ceritanya, Rasulullah mengatakan ke Khadijah bahwa dirinya merasa takut atas kejadian yang baru menimpanya. Khadijah kemudian menjawab, “Tidak, sekali-kali tidak, demi Allah, Allah tidak akan menghinakan engkau selamanya, karena engkau penyambung silaturahmi, membantu yang memerlukan, meringankan orang yang tidak berpunya, memulyakan tamu, dan menolong untuk kebenaran.”

“Dialog dalam riwayat ini mencerminkan bahwa Rasulullah bahkan sudah dikenal baik dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi oleh masyarakat Quraisy, sejak sebelum diangkat menjadi utusan Allah sehingga, Khadijah bisa menjelaskan hal itu saat berdialog dengan Nabi Muhammad,” kata Yaqut.

Baca Juga: Kemenag Terbitkan 98 Ribu SK Penyetaraan Jabatan Guru Madrasah Non-ASN

3. Pentingnya meneladani perilaku Rasulullah SAW

Maulid Nabi, Jokowi dan Menag Ajak Umat Islam Tauladani Rasulullah SAWMenteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Lebih lanjut, Yaqut mengajak semua umat Islam untuk meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW.

“Mari, jadikan momentum Maulid ini antara lain untuk meneladani sosok Nabi yang suka menyambung silaturahmi, membantu yang memerlukan, meringankan orang yang tidak berpunya, memulyakan tamu, serta menolong untuk kebenaran,” imbuhnya.

Baca Juga: LPMQ Kemenag Akan Kembangkan Aplikasi Al Qur'an Digital Berbasis AI

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya