KPAI Dorong Pemerintah Pusat Izinkan PTM di Jakarta Ditutup 1 Bulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong Pemerintah Pusat memberi izin kepada DKI Jakarta untuk menutup pembelajaran tatap muka (PTM) selama satu bulan. Komisioner KPAI, Retno Listyarti, mengatakan hal itu dilakukan karena kasus penularan virus COVID-19 kembali tinggi.
"Dengan kondisi sangat berbahaya, saya mendukung pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Bapak Anies Baswedan yang meminta izin sekolah PTM itu dihentikan hingga Maret 2022, artinya selama sebulan dihentikan dan itu menurut saya adalah langkah tepat untuk melindungi anak-anak," ujar Retno dalam pernyataannya melalui akun Instagram pribadi seperti dilansir IDN Times, Minggu (6/2/2022).
1. Seluruh wilayah di Jakarta sudah masuk zona merah
Retno mengatakan, seluruh wilayah di DKI Jakarta sudah masuk zona merah. Dia membebaskan pemerintah dalam membuat skema agar perekonomian tidak kembali menurun.
"Tapi, mempertaruhkan kesehatan anak-anak tidaklah tepat," katanya.
Baca Juga: Gubernur DKI Anies Usul ke Luhut Agar PTM Disetop 1 Bulan
2. Apresiasi diskresi PTM menjadi 50 persen, tapi dorong ditutup
Editor’s picks
Retno mengapreasi diskresi pemerintah dalam membatasi PTM di wilayah PPKM level 2 menjadi 50 persen. Namun, dia juga meminta agar pemerintah daerah juga bisa melakukan diskresi.
"Diskresi kepala daerah juga harus bisa dilakukan untuk penutupan PTM, terutama DKI Jakarta, ini hanya berlaku hanya di DKI Jakarta yang memang kasusnya sangat tinggi," ucapnya.
3. Ada sekolah di Jakarta yang setiap minggunya ditutup
Retno mengatakan, setiap pekannya ada sekolah yang ditutup karena ada penularan COVID-19. Seharusnya hal itu bisa menjadi perhatian pemerintah pusat.
"Mungkin penularannya bukan dari sekolah, tapi anak dari luar dan menulari yang ada di sekolah. Oleh karena itu kondisi terakhir, saya menyerukan PTM dihentikan hingga Maret 2022," imbuhnya.
Baca Juga: PTM di Jakarta Turun Jadi 50 Persen, Disdik: Minimalisir COVID-19