Kemenag dan DPR Bentuk Panitia Kerja Bahas Biaya Haji 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) dan DPR sepakat membentuk Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH) tahun 1445 H/2024 M. Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi mendorong agar BPIH segera ditetapkan.
“Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama bersepakat membentuk Panitia Kerja (Panja) tentang BPIH tahun 1445 H/2024 M serta secepatnya dapat memulai pembahasan mengenai asumsi dasar dan komponen BPIH,” ujar Ashabul Kahfi, Senin (13/11/2023).
Baca Juga: BPKH: Dana Haji Hanya untuk Kepentingan Jamaah Haji
1. Ketua Panja adalah Moekhlas Sidik
Panja BPIH 1445 H/2024 M akan akan dipimpin Moekhlas Sidik. Dalam rapat tersebut, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan rata-rata BPIH per jemaah pada tahun depan sebesar Rp105.095.032,34.
Nantinya, anggaran tersebut akan dijadikan dua komponen, yakni biaya yang dibebankan langsung kepada jemaah haji (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) dan komponen yang dibebankan kepada dana nilai manfaat (optimalisasi).
Baca Juga: BPKH Ajak Gen Z dan Millennial Haji Muda
2. Kemenag asumsikan nilai tukar kurs dolar Amerika Serikat dengan rupiah Rp16 ribu
Lebih lanjut, Yaqut menerangkan, Kemenag mengasumsikan BPIH untuk 2024 menggunakan nilai tukar kurs dolar Amerika Serikat dengan rupiah sebesar Rp16 ribu.
"Pemerintah mempertimbangkan prinsip efisiensi dan efektivitas dalam menentukan komponen BPIH, sehingga penyelenggaraan ibadah haji dapat terlaksana dengan baik, dengan biaya yang wajar," kata dia.
3. Ada 14 embarkasi yang akan digunakan pada layanan haji 2024
Kemenag akan menggunakan 14 embarkasi pada layanan haji 2024. Berikut daftarnya:
- Banda Aceh
- Kualanamu
- Padang
- Batam
- Palembang
- Jakarta-Pondok Gede
- Jakarta-Bekasi
- Solo
- Surabaya
- Banjarmasin
- Balikpapan
- Ujungpandang
- Lombok
- Kertajati
"Untuk embarkasi Banten kita masih lakukan simulasi dahulu. Tahun lalu sudah dimanfaatkan untuk kepulangannya, sekarang mau kita manfaatkan untuk keberangkatannya apakah bisa. Mau kita simulasikan dulu, kalau ternyata bisa dan memungkinkan tentu kita akan pakai," imbuhnya.