Jokowi Resmikan Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event

Jokowi minta izin penyelenggaraan event tak dipersulit

Intinya Sih...

  • Jokowi meresmikan digitalisasi layanan penyelenggaraan event
  • Digitalisasi diharapkan mempermudah pengurusan izin event
  • Jokowi menyoroti konser Taylor Swift dan Coldplay di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan digitalisasi layanan penyelenggaraan event. Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung mengenai kecepatan pelayanan perizinan untuk event di Indonesia masih lambat.

"Saya bisa bayangkan, penyelenggara event masih mau kok menyelenggarakan, apalagi dipermudah," ujar Jokowi di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2024).

Baca Juga: Jokowi Sebut Izin Event di Singapura Cepat, Ungkit Konser Taylor Swift

1. Jokowi harap tak hanya jadi website layanan

Jokowi Resmikan Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan EventPresiden Jokowi Resmikan Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga berharap digitalisasi layanan penyelenggaraan event tak hanya menjadi website layanan. Dia meminta agar penggunaannya bisa membantu para penyelenggara event di Indonesia.

"Harapan saya bukan hanya website layanan. Tapi betul-betul memberi layanan. Sehingga memunculkan cost yang lebih murah dan terbuka, lebih transparan," kata dia.

Dengan hadirnya digitalisasi ini, Jokowi meminta pengurusan izin penyelenggaraan event tak rumit oleh urusan birokrasi.

2. Jokowi singgung penyelenggaraan event bisa tingkatkan ekonomi nasional

Jokowi Resmikan Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan EventPresiden Jokowi Resmikan Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menyinggung mengenai penyelenggaraan event bisa meningkatkan ekonomi nasional. Dia mencontohkan Singapura yang berhasil mendatangkan Taylor Swift.

"Kita tahu yang baru saja diselenggarakan Taylor Swift di Singapura, di bulan Maret di selenggarakan 6 hari di Singapura dan Singapura adalah satu-satunya negara ASEAN yang menyelenggarakan itu," kata dia.

Jokowi meyakini, sebagian besar penonton konser Taylor Swift di Singapura adalah warga Indonesia. 

"Yang nonton saya kira lebih dari separuh itu orang indonesia karena penggemar Taylor Swift kalau kita lihat di Spotify, (penggemar) Indonesia itu 2,2 juta orang," ucap dia.

Jokowi meyayangkan banyak warga Indonesia yang berkunjung ke luar negeri. Sebab, uang di Indonesia berpindah ke negara yang dituju.

"Apa yang terjadi kalau kita berbondong-bondong nonton di Singapura? Itu ada yang namanya capital outflow, aliran uang Indonesia ke sana, kita kehilangan," ujar Jokowi.

3. Jokowi juga singgung konser Coldplay di Indonesia yang hanya satu hari

Jokowi Resmikan Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan EventPresiden Jokowi Resmikan Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Selain itu, Jokowi juga menyinggung konser Coldplay di Indonesia yang hanya bisa diselenggarakan satu hari. Padahal, Singapura bisa menyelenggarakannya berhari-hari.

Hal itu terjadi karena rumitnya perizinan event di Indonesia.

"Singapura dapat 4 hari, penuh, tambah lagi jadi 5 hari, tambah lagi jadi 6 hari, sekali lagi yang nonton itu separuh itu dari Indonesia, saya pastikan lebih dari separuh lebih dari Indonesia. Karena tiketnya itu di Indonesia 20 menit saja sudah habis, tapi mau tambah gak bisa? saya tanya (penyelenggara) kenapa? Karena perizinan kita ruwet," kata Jokowi.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya