Jokowi Ogah Komentari Kekecewaan PDIP

PDIP merasa sedih karena ditinggal Jokowi dan keluarga

Jakarta, IDN Times - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sempat menyampaikan kekecewaan karena merasa Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah meninggalkan partai berlogo banteng. Jokowi enggan mengomentari kekecewaan tersebut.

"Saya tidak ingin mengomentari," ujar Jokowi di Bali, Selasa (31/10/2023).

Baca Juga: Deretan Menteri Kabinet Jokowi yang Dukung Capres pada Pilpres 2024

1. PDIP sedih ditinggalkan Jokowi

Jokowi Ogah Komentari Kekecewaan PDIPSekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (IDN Times/Ilman)

Sebelumnya, Hasto mengatakan, partainya sedang berada dalam suasana luka yang perih karena ditinggalkan Jokowi dan keluarga. Dia menyebut, PDIP pasrah kepada Tuhan dan rakyat Indonesia.

“Ketika DPP Partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi. Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi. Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (29/10/2023).

Baca Juga: Adian Ungkap Alasan Jokowi Khianati PDIP: Gegara Penolakan 3 Periode

2. PDIP singgung pernah bantu kemenangan Jokowi jadi wali kota hingga presiden

Jokowi Ogah Komentari Kekecewaan PDIPSekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto nonton wayang kulit (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Hasto kemudian menyinggung, PDI Perjuangan pernah membantu memenangkan Jokowi sebagai Wali Kota Solo dua periode, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden RI dua periode.

"Pada awalnya kami memilih diam. Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dll beserta para ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami,” ucap dia.

Baca Juga: Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Djarot: Saya Merasa Gagal

3. Moralitas dan kebenaran harus dikedepankan

Jokowi Ogah Komentari Kekecewaan PDIPSekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Hasto menyampaikan, nilai moralitas dan kebenaran seharusnya diutamakan. Dia menyebut, majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo, adalah rekayasa hukum bersama Mahkamah Konstitusi (MK).

"Apa yang terjadi dengan seluruh mata rantai pencalonan Mas Gibran, sebenarnya adalah political disobidience terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia. Kesemuanya dipadukan dengan rekayasa hukum di MK. Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu truf-nya dipegang. Ada yang mengatakan life time saya hanya harian, lalu ada yang mengatakan kerasnya tekanan kekuasaan," imbuhnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya