Jokowi Minta TNI-Polri Jadi Penolong Pertama Korban Bully-Kekerasan
Intinya Sih...
- Presiden Jokowi menekankan peran TNI dan Polri sebagai pelindung perempuan dan anak dari kekerasan, termasuk KDRT, kekerasan seksual, dan bullying.
- Babinsa dan Bhabinkamtibmas diinstruksikan untuk memberikan pertolongan pertama serta menjaga citra positif TNI-Polri di mata masyarakat.
- Jokowi memberikan peringatan keras terhadap anggota yang terlibat dalam tindakan negatif, seperti judi online, narkoba, atau kasus pelecehan.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - memberikan pengarahan penting kepada pejabat TNI dan Polri di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis, 12 September 2024. Dalam arahannya, Presiden menekankan peran TNI dan Polri sebagai garda terdepan dalam melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan seksual, hingga perundungan atau bullying.
“Saya minta TNI dan Polri bisa menjadi institusi yang pertama bagi perempuan dan anak dalam mencari perlindungan. Baik dari KDRT, kekerasan seksual, kekerasan fisik, bully, hingga penganiayaan,” ujar Jokowi dalam pidatonya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/9/2024).
Baca Juga: Kemenkes Terima 451 Laporan Bully, Terbanyak Program Dokter Spesialis
1. TNI-Polri harus jadi tempat pertama perlindungan korban
Jokowi menginginkan agar di dalam pikiran masyarakat, terutama perempuan dan anak, TNI-Polri adalah institusi yang bisa diandalkan untuk perlindungan.
Dia juga menginstruksikan agar Babinsa dan Bhabinkamtibmas diberdayakan sebagai ujung tombak dalam memberikan pertolongan pertama. Jokowi menyebut mereka memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan memberikan bantuan langsung kepada korban di masyarakat.
2. TNI dan Polri harus memiliki citra positif
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menekankan pentingnya menjaga citra positif TNI dan Polri di mata masyarakat. Ia mengapresiasi berbagai tindakan humanis yang dilakukan anggota TNI dan Polri.
Editor’s picks
Jokowi pun menyinggung soal polisi yang membantu mengambil rapor anak yatim atau anggota TNI yang membantu ibu dengan motor mogok. "Hal-hal kecil seperti ini menjadi sesuatu yang humanis, manis, dan meningkatkan citra institusi," tutur Jokowi.
Ia menganggap tindakan-tindakan kecil yang positif akan memperkuat hubungan antara TNI-Polri dengan masyarakat, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan publik.
Baca Juga: Jurnalis IDN Times Diintimidasi saat Merekam Penganiayaan Polisi
3. Anggota TNI dan Polri jangan lakukan tindakan negatif
Namun, Jokowi juga memberikan peringatan keras terhadap anggota yang terlibat dalam tindakan negatif, seperti judi online, narkoba, atau kasus pelecehan. Menurut Jokowi, tindakan buruk tersebut bisa merusak kepercayaan publik dan berdampak besar pada institusi.
"Jika saudara-saudara melakukan hal yang buruk, dampak negatifnya besar. Hati-hati," ujar Jokowi.
Jokowi mengingatkan dunia saat ini berada dalam situasi yang tidak pasti, dengan banyak negara masih berjuang menghadapi krisis ekonomi. Dalam situasi ini, Indonesia perlu menjaga stabilitas untuk dapat tumbuh dan terus membangun.
"Negara kita butuh stabilitas untuk tumbuh. Negara-negara lain masih berjuang keras keluar dari krisis ekonomi. Ini yang harus kita hindari," imbuhnya.
Baca Juga: Jurnalis Tempo Bocor Alus Kembali Diteror, Polisi Didesak Usut Tuntas